Selasa, 23 Oktober 2012

Junal 1 : Analisis Antrian Pelayanan Pengambilan Obat di Loket Obat Pada Puskesmas Cabang Bekasi Jaya Kecamatan Bekasi Timur


Bobi Ade Dermawan : 10207213
ANALISIS ANTRIAN PELAYANAN PENGAMBILAN OBAT DILOKET OBAT PADA PUSKESMAS CABANG BEKASI JAYA KECAMATAN BEKASI TIMUR
PI Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2010

Antrian sudah sering kita jumpa dalam kehiduan sehari-hari. Antrian yang panjang dapat merugikan waktu pasien yang akan mengambil obat.
Tujuan dari penulisan ilmiah ini adalah untuk menghindari antrian yang terjadi pada Puskesmas Cabang Bekasi Jaya Kecamatan Bekasi Timur  dan untuk menentukan jumlah karyawan apoteker dalam loket obat yang terbaik bagi pasien maupun Puskesmas Cabang Bekasi Jaya Kecamatan Bekasi Timur.
Berdasarkan penelitian yang sudah penulis lakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1)      Apabila di operasikan 2 (dua) orang karyawan pada hari kerja, maka dan terjadi antrian rata-rata sebesar 6 pasien dan waktu rata-rata pasien dalam antrian adalah 14 menit, sedangkan apabila dioperasikan 3 (tiga) karyawan apoteker akan terjadi antrian rata-rata sebesar 1 pasien dan waktu rata-rata pasien dalam antrian adalah 1,06 menit. Hal ini berarti hampir tidak ada pasien dalam antrian.
2)      Jumlah 2 (dua) karyawan apoteker yang tersedia di Puskesmas Cabang Bekasi Jaya Kecamatan Bekasi Timur ternyata belum optimal dan diperlukan tambahan karyawan apoteker karena terjadi perbedaan yang cukup besar antrian.
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa jumlah  2 buah orang karyawan apoteker yang tersedia belum cukup optimal dan diperlukan tambahan karyawan apoteker baru di dalam loket obat karena terjadi perbedaan yang cukup besar dalam antrian, jadi Puskesmas Cabang Bekasi Jaya perlu direkomendasikan untuk menambah satu orang karyawan baru, karena jumlah karyawan apoteker yang disediakan belum mampu mengatasi antrian pasien.
Sumber : Perpustakaan Universitas Gunadarma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar