Tampilkan postingan dengan label Bahasa Indonesia II. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bahasa Indonesia II. Tampilkan semua postingan

Kamis, 09 Mei 2013

Proposal Ilmiah

  Latar Belakang
            Dewasa ini persaingan di dunia usaha sangat ketat, untuk meghadapinya semua pihak yang terlibat di dalamnya harus melakukan kegiatan usahanya secara efektif.
            Kemajuan dalam bidang teknologi juga sudah berkembang dengan pesat. Dimana-mana terdapat usaha-usaha jasa yang menggunakan teknologi-teknologi canggih. Dengan persaingan yang ketat, perusahaan perlu melakukan studi kelayakan pada suatu proyek yang tengah dijalankan, dimana penelitian tersebut tentang dapatkah suatu proyek (proyek investasi) dapat dilaksanakan dengan berhasil, keberhasilan pada studi kelayakan dapat berupa di terimakah usaha tersebut oleh masyarakat, apakah usaha yang di jalankan bisa di manfaatkan secara ekonomis dan bisakah perusahaan mendapat suatu keuntungan yang layak dari usaha tersebut.
            Perusahaan yang dibahas dalam tulisan ini bergerak di bidang usaha jasa Penggandaan Dokumen yang biasa di sebut Foto Copy, karena usaha foto copy merupakan salah satu usaha jasa yang menggunakan alat-alat berteknologi canggih, seperti mesin fotocopy, mesin laminating, dll usaha tersebut mempunyai sifat strategi sebagai sarana yang membantu kelancaran arus pemuas kebutuhan para konsumen atau para pengguna jasa tersebut, dimana setiap kebutuhan konsumen dapat terpenuhi.
            Untuk melayani kebutuhan masyarakat atau perusahaan jasa Foto Copy itu sendiri maka penulis mencoba menilai kelayakan investasi untuk menjadikan masalah ini sebagai bahan tulisan dan penulis mengambil judul “Studi Kelayakan Kelangsungan Usaha Jasa Foto Copy  Sinar Abadi “

  Rumusan Masalah

            Bagaimana kelayakan investasi dalam usaha foto copy berdasarkan penilaian metode Payback period, NPV, IRR, PI dan ARR ?

  Batasan Masalah

            Dalam penulisan ini penulis membatasi masalah hanya pada penggunaan methode Payback Period, NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), PI (Profitability Index), dan ARR (Accounting Rate of Rerturn) dan penilaian ini didasarkan pada data-data tahun 2012

  Tujuan Penulisan

            Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui kelayakan investasi yang dilakukan untuk di teruskan atau tidak berdasarkan penilaian metode Payback Period, NPV, IRR, PI, dan ARR.

  Metodologi Penulisan

            Dalam pengumpulan data, keterangan dan informasi yang relevan, maka penulis melakukan riset dengan jalan :
1.   Studi Pustaka
Dilakukan dengan mencari data-data yang diperlukan dan data lainnya sebagai landasan teoritis untuk menganalisa data yang diperoleh di lapangan. 
2.      Studi  Lapangan
Penelitian ini di lakukan secara langsung terhadap obyeknya untuk mendapatkan data-data primer maupun data  sekunder yang di perlukan untuk pembuatan penulisan ilmiah ini.


  Sistematika Penulisan
            Untuk lebih memperjelas gambaran mengenai penyusunan ini, maka secara garis besar disusun secara sistematis, sbb :
BAB I        :  PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Metodologi Penulisan, dan Sistematika Penulisan.
BAB II      :  LANDASAN TEORI
                     Bab ini mencakup teori-teori yang menyangkut dengan analisa  penilaian proyek. 
BAB III    :  GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
                  Berisikan tentang berdirinya sejarah perusahaan, bidang usaha dan struktur organisasi.
BAB IV    :  PEMBAHASAN
                     Dalam bab ini semua data yang di dapat akan di analisa dan di cari penyelesaiannya.
BAB V      :  PENUTUP
                  Memuat tentang kesimpulan dari pembahasan dan saran-saran dari penulis tentang penilaian proyek-proyek yang akan dilaksanakan

LANDASAN TEORI
  Pengertian Studi Kelayakan Proyek
            Studi kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil. (Suad Husnan, 1994, hal. 4), obyek yang diteliti bisa berbentuk proyek raksasa ataupun proyek yang sederhana.
            Pengertian keberhasilan ini bisa diartikan berbeda-beda. Dalam artian terbatas, dipergunakan oleh swasta yang lebih beminat tentang manfaat ekonomis suatu investasi. Sedangkan pengertian yang lebih luas digunakan oleh pemerintah atau lembaga non provit, pengertian menguntungkan bisa dalam arti yang relatif.
Adapun faktor-faktor ( aspek-aspek ) yang dapat  mempengaruhi prospek adalah sebagai berikut ( Suad Husnan ; 1994 ; hal. 17 ) :
1.      Aspek Pasar dan Pemasaran, yang mempelajari tentang :
a.  Permintaan  :  baik secara total ataupun diperinci menurut daerah, jenis konsumen, perusahaanbesar pemakai. Disini juga perlu diperkirakan tentang proyeksi permintaan tersebut.
b.     Penawaran  : Bagaimana perkembangannya di masa lalu dan bagaimana perkiraan di masa yang akan datang. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran ini, seperti jenis usaha yang bisa menyaingi, perlindungan dari pemerintah, dan sebagainya, perlu juga diperhatikan.
c.   Harga  :  dilakukan perbandingan dengan jenis usaha sejenis di sekirarnya. Apakah ada kecenderungan perubahan harga atau tidak.
d.       Program Pemasaran  :  mencakup strategi pemasaran yang akan digunakan.
e.  Perkiraan Penjualan yang bisa dicapai perusahaan, market share yang bisa dikuasai perusahaan.
2.      Aspek Keuangan, yang mempelajari berbagai faktor penting, seperti :
a.   Dana yang diperlukan untuk investasi, baik untuk aktiva tetap maupun modal kerja.
b.  Sumber-sumber pembelanjaan yang akan dipergunakan.
c.   Taksiran penghasilan, biaya, dan rugi/laba pada berbagai tingkat operasi.
3.   Aspek Manajemen yang mempelajari tentang :
a.        Manajemen dalam masa pembangunan proyek.
b.        Manajemen dalam operasi. Bentuk organisasi yang di pilih. Struktur organisasi, deskripsi jabatan, dan spesifikasi jabatan.
4.      Aspek Ekonomi dan Sosial, meliputi penelitian tentang :
a.       Penambahan dan pemerataan kesempatan kerja.
b.      Aspek yang bersifat sosial, seperti : menjadi semakin ramainya daerah tersebut.

Tujuan  Dilakukan Studi Kelayakan

            Proyek investasi umumnya memerlukan dana yang cukup besar dan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang. Karenanya perusahaan perlu hati-hati dalam melakukan studi, agar jangan sampai dana yang telah diinvestasikan dalam proyek tersebut tidak menguntungkan. Secara ringkas tujuan diadakan studi kelayakan adalah menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.
Studi kelayakan ini akan memakan biaya, tetapi biaya tersebut relatif kecil bila dibandingkan resiko kegagalan suatu proyek yang menyangkut investasi dalam jumlah besar, ada pula sebab lain yang mengakibatkan suatu proyek ternyata kemudian menjadi tidak menguntungkan (gagal), sebab itu bisa berwujud karena kesalahan perencanaan, kesalahan dalam menafsirkan pasar yang tesedia, kesalahan dalam memperkirakan teknologi yang tepat pakai dan kesalahan dalam memperkirakan kebutuhan tenaga kerja dengan tersedianya tenaga kerja yang ada. Oleh karena itu dalam menjalankan suatu proyek perlu diperhatikan tujuan studi kelayakan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam studi kelayakan :
a.       Ruang lingkup kegiatan proyek
b.      Cara kegiatan proyek dilakukan
c.       Evaluasi terhadap aspek-aspek yang menentukan berhasilnya suatu proyek.
d.       Sarana yang diperlukan dalam proyek tersebut.
e.       Hasil kegiatan proyek tersebut, serta biaya-biaya yang harus ditanggung untuk memperoleh hasil tersebut.
f.       Akibat–akibat yang bermanfaat maupun yang tidak dari adanya proyek tersebut.
g.      Langkah-langkah rencana untuk mendirikan proyek, beserta jadwal dari  masing-masing kegiatan tersebut, sampai dengan proyek investasi siap berjalan.

  Pengertian Investasi

            Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan investasi diantaranya adalah penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa ataupun penambahan devisa, dalam menggunakan pengertian proyek investasi sebagai suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya yang bisa dinilai secar cukup independen.
Menurut (Suad Husnan, 1994, hal 11), “Investasi adalah penanaman sumber daya untuk mendapatkan hasil dimasa yang akan datang”.


  Usulan Investasi dan Pemilihan Alternatif
            Ada berbagai cara dalam menggolongkan usulan investasi, salah satunya penggolongan usulan yang didasarkan menurut katagori, sebagai berikut (Bambang Riyanto, 1995, hal 121) :
1.      Investasi penggantian, adalah penggantian aktiva yang sudah aus (usang) yang harus diganti dengan aktiva baru, kalau produksi akan tetap dilanjutkan.
2.      Investasi dengan penambahan kapasitas, misalnya usul penambahan jumlah mesin atau pembukaan  cabang baru.
3.      Investasi penambahan jenis produk baru, yaitu investasi untuk menghasilkan produk baru disamping tetap memproduksi yang lama.
4.      Investasi lain-lain, yaitu investasi yang tidak termasuk dalam tiga golongan diatas.

  Pengertian promosi

            Promosi sebagai alat komunikasi, pencipta dan pemeliharaan komunikasi dengan pangsa-pangsa pasar sasaran adalah misi utama yang dibebankan kepada promosi, menurut (Teguh Budiarto, 1993, hal 136) “Promosi Penjualan adalah alat promosi yang merupakan perangsang  bagi konsumen untuk segera melakukan pembelian, umumnya bersifat jangka pendek. Promosi penjualan dapat personal maupun nonpersonal”.
            Dengan demikian promosi melibatkan pengiriman pesan-pesan kepada konsumen dan mengikut sertakan perantara melalui berbagai media pemasaran yaitu, pengiklanan, dan media-media lainnya. 

   Pengertian Cash Flow
Ada berbagai cara penilaian usulan investasi didasarkan pada aliran kas bukan pada keuntungan yang dilaporkan dalam buku. Hal ini dikarenakan untuk mendapatkan keuntungan tambahan bagi perusahaan dan juga perusahaan harus mempunyai kas untuk ditanamkan kembali. Menurut (Bambang Riyanto, 1995, hal 122) setiap usulan pengeluaran modal selalu mengandung dua macam aliran kas yaitu :
1.      Aliran kas yang keluar netto (net outflow of cash) yaitu yang diperlukan untuk investasi baru.
2.      Aliran kas yang masuk netto (net inflow of cash) yaitu sebagai hasil dari investasi baru tersebut, sering pula disebut “net cash proceeds” atau hanya “proceeds”.
Ada pula yang membagi kedalam tiga kelompok, yaitu (Suad Husnan, 1994, hal 186) :
a.       Initial cash flow (aliran kas permulaan), yaitu pengeluaran-pengeluaran untuk investasi pada awal periode.
b.      Oprational cash flow (aliran kas oprasional), yaitu aliran kas yang timbul selama proyek berjalan.
c.       Terminal cash flow (aliran kas terminal), yaitu aliran yang akan diterima pada akhir proyek.
    Metode penyusutan
            Menurut (J. Fred Weston dan Thomas E. Copeland, 1988, hal 101) Metode penyusutan yang pokok ada empat yaitu metode garis lurus (straight line), jumlah angka tahun (sum-of-years’digits), metode saldo menurun (declining balance) dan metodeunit produksi. Dan pada penulisan ini penulis menggunakan metode garis lurus atau straight line. Angka ini atau perhitungannya diperoleh dengan cara membagi biaya pembelian mesin atau barang dikurangi nilai sisa dengan umur ekonomis :
(Biaya pembelian  - nilai sisa )
_____________________________
umur ekonomis

    Metode-metode Penilaian Investasi

            Dalam menjalankan proyek akan penggunakan investasi pada umumnya  menggunakan metode-metode penilaian investasi yang diantaranya adalah penggunaan metode :

A.                Metode Payback Periode

Metode Payback Periode adalah metode yang mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali (Suad Husnan dan Suwarsono, 1994, hal 208), dan kelemahan-kelemahan dari metode ini adalah :
1.      Diabaikannya nilai waktu uang.
2.      Diabaikannya aliran kas setelah periode payback.
 Menurut (Bambang Riyanto, 1995, hal 124) mengatakan “suatu periode yang dibutuhkan untuk menutup kembali pengeluaran investasi”.
Sedangkan menurut (Husein Umar, 1997, hal 200) mengatakan suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi(initial cash investment)dengan menggunakan aliran kas. Untuk mengetahui sejauh mana investasi itu kembali, maka dirumuskan sebagai berikut:
  
Payback periode = Nilai Investasi   + 1 tahun
                        Aliran kas Masuk Bersih
Jadi kriteria penilaian pada metode payback periode ini adalah jika payback periodenya lebih kecil dari waktu maksimum yang diisyaratkan maka proyek diterima, dan sebaliknya bila payback periodenya lebih besar atau lebih lama dari waktu yang diisyaratkan maka investasi ditolak.
B.                 Metode Net Present Value
Menurut  ( Bambang Riyanto  1995, hal 127 ) Metode Net Present Value adalah metode yang menghitung antara selisih nilai sekarang dengan penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash flow) dimasa yang akan dating. Dalam metode ini yang pertama dihitung adalah nilai sekarang (present value) dari procceds yang diharapkan atas dasar tingkat bunga (discount rate) tertentu. Kemudian jumlah present value dari keseluruhan procceds selama usianya dikurangi dengan jumlah PV dari pengeluaran modal (capital outlay atau initial investment) dan hasilnya mendapatkan Net Present Value (NPV).
Kriteria penilaian NPV adalah :
a.       Jika NPV lebih besar dari nol (positif), maka investasi diterima .
b.      Jika NPV lebih kecil dari nol (negatif), maka investasi ditolak.
C.    IRR (Internal Rate of Return)
Nilai sekarang bersih (Net Present Value) kadang-kadang kurang lengkap untuk digunakan sebagai satu-satunya penilaian investasi. Karena dalam nilai sekarang bersih hanya diketahui bahwa nilai sekarang penanaman lebih besar dari jumlah investasi awal. Tetapi kelebihan dari hasil diatas investasi awal secara persentase tidak diketahui, oleh karena itu perusahaan ingin mengetahui persentase dari pengambilan penanaman setelah dikonversikan kedalam nilai sekarang.
Menurut ( Bambang Riyanto  1995, hal 131 ), rumusan dari Internal Rate of Return (IRR) adalah sebagai berikut :
IRR = P1-C1 x P2-P1
                        C2-C1
   Dimana:   P1  = tingkat bunga ke 1
                     P2  = tingkat bumga ke 2
                     C1 = NPV ke 1
                     C2 = NPV ke 2
Metode ini diterapkan dengan prosedur :
1.      Mencari nilai sekarang bersih dari investasi
2.      Apabila nilai sekarang bersih positif, maka tingkat hasil dinaikan sampai menunjukkan nilai sekarang bersih negatif. Atau sebaliknya apabila nilai sekarang negatif, maka dicari tingkat hasil sampai nilai sekarang bersih positif.

D.                Metode Profitability Index (PI)

Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa datang dengan nilai sekarang investasi. Kalau Profitability Index (PI)-nya lebih besar dari 1, maka proyek tersebut dikatakan menguntungkan, tetapi kalau kurang dari 1 tidak menguntungkan.
Menurut  ( Suad Husnan dan Suwarsono 1994, hal 211 ), rumus Profitability Index (PI), yaitu
            PI  =  NPV
                   Investasi  
Kriteria penilaian :    - Jika PI > 1, usulan proyek dikatakan menguntungkan
                               -  Jika PI<1, maka usulan proyek tidak menguntungkan

E.                 Metode Accounting Rate of Return (ARR)

Menurut (Bambang Riyanto, 1995, 134) Metode Accounting Rate of Return atau sering juga disebut  “Average rate of return”  menunjukkan persentase keuntungan netto sesudah pajak  dihitung dari “initial investment”. Apabila tiga  metode lainnya yang telah diuraikan diatas (PP,NPV, IRR) mendasarkan diri pada procceds atau “cash flows”, maka metode ARR ini mendasarkan pada keuntungan yang dilaporkan dalam buku.
Metode ini dalam perhitungannya menggunakan data accounting yang sudah tersedia, sehingga tidak memerlukan perhitungan tambahan.
Apabila ARR ini lebih besar daripada “minimum accounting rate of return” maka usul investasi tersebut diterima. Sebaliknya apabila lebih kecil maka, seharusnya usul investasi tersebut ditolak.

    Hubungan antara NPV-PI-IRR

Sebagaimana diuraikan sebelumnya bahwa ketiga metode metode penilaian investasi (NPV-PI-IRR) tersebut semuanya termasuk dalam kelompok discounted-cash-flow yang memperhatikan nilai waktu uang dan proceeds selama keseluruhan umur proyek. Menurut (Bambang Riyanto, 1995, 135) Karena basisnya sama maka nilai suatu investasi tertentu akan memberikan jawaban yang sama antara ketiga metode tersebut. Artinya kalau suatu usul investasi tertentu dinilai menurut  metode  PI jawabannya diterima, maka kalau dinilai menurut NPV ataupun menurut IRR jawabannyapun pasti diterima dan tidak mungkin memberikan jawaban berbeda.


GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


  Sejarah Perusahaan
            Usaha jasa fotocopy  “ Sinar Abadi “ adalah usaha jasa yang berdiri pada awal tahun 1999 oleh Bapak Mahyusin Lahikh, yang di sini selaku pemilik usaha jasa tersebut. Usaha jasa ini didirikan di atas bangunan sewaan seluas 5x6 m2 yang terletak di Jl. KH. Sam’un 41 Serang-Banten.
Perusahaan tersebut adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa foto copian yang tujuannya adalah melayani para konsumen yang membutuhkan jasa perusahaan tersebut, dalam hal ini perusahaan melayani jasa foto copy, penjilidan, laminating, dan sebagainya.
Pada awal berdirinya, perusahaan ini hanya memiliki 1 unit mesin foto copian, 1 mesin laminating, dan 1 orang karyawan. Selama kurun waktu 2 tahun terhitung dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2001,  perusahaan foto  copy tersebut berkembang cukup pesat. Hal ini dilihat dari pendapatan perhari yang hanya mengandalkan tiga unit mesin foto copy.
Dengan semakin meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi maka persaingan dan tantangan yang dihadapi juga semakin berat. Maka peusahaan harus berusaha memenuhi kebutuhan konsumen sebaik mungkin.
Sejalan dengan perkembangannya, di bukalah cabang usaha ini yang dilimpahkan kepada Sdr. Wahyusin Hadi yang juga sebagai anaknya untuk meneruskan usaha jasa foto copy ini.

  Kegiatan Perusahaan

Perusahaan yang bergerak di bidang jasa ini memberikan pelayanan jasa foto copy, dengan pelayanan-pelayanan yang diantaranya adalah :
a.      Foto copy
Jenis foto copy yang ada di perusahaan ini yaitu foto copy folio, A3, transparansi dan sebagainya.
b.      Penjilidan
                  Jenis penjilidannya bermacam-macam yaitu soft cover, hard cover, spiral dan sebagainya.
c.       Laminating
Perusahaan melayani jasa laminating dengan berbagai ukuran.
d.      Menjual peralatan kantor
Perusahaan menjual berbagai macam peralatan kantor seperti pulpen, pensil, berbagai macam map, amplop, dan lain sebagainya.
  Bentuk Perusahaan

                               Kebaikan dari bentuk perusahaan perseorangan adalah pendiri sekaligus pemilik yang bebas mengontrol perusahaannya, tidak memerlukan kebijaksanaan dalam menentukan laba, mudah dibentuk dan mudah di bubarkan. Di samping itu perusahaan ini ada juga kekurangannya atau kelemahannya, yaitu tanggung jawab yang besar dan tidak terbatas dalam menjamin hutang perusahaan dengan seluruh harta pemilik dan kelangsungan usaha yang tidak terjamin.

  Struktur Organisasi Perusahaan

            Struktur organisasi yang digunakan pada perusahaan ini adalah struktur organisasi garis, yaitu bentuk yang menghubungkan langsung antara pimpinan dan karyawan, hal ini dapat dilihat pada struktur organisasi :
Keterangan dan penjelasan dari bagan struktur organisasi perusahaan Sinar Abadi adalah sebagai berikut :
  1. Pemilik
Adalah pimpinan tertinggi dalam perusahaan karena ia yang mendirikan perusahaan sekaligus yang memberikan wewenang, pimpinan yang juga dapat mengontrol langsung jalannya perusahaan , mengkoordinasi dalam setiap bagian perusahaan, dan mempunyai kebijaksanaan yang di anggap paling baik bagi perusahaan.
  1. Pimpinan
Tugas dari pimpinan adalah menerima dan memasukkan kas ke dalam pembukuan, memeriksa kebutuhan akan perusahaannya dan membuat laporan keuangan berupa neraca dan rugi laba perusahaan untuk dilaporkan kepada pemilik. Serta menjalin kerja sama dan pengertian yang baik terhadap karyawan dan pimpinan bertanggung jawab terhadap pemilik.
  1. Karyawan
Tugas dari karyawan adalah  melakukan pekerjaan  - perkerjaan seperti misalnya foto copy, penjilidan, laminatin, dan melayani konsumen. Karyawan juga berkewajiban merawat peralatan agar selalu dalam keadaan baik dan di sini karyawan bertanggung jawab langsung pada pimpinan.

Laporan

I.                    Laporan adalah :
§ Suatu bentuk penyampaian berita, keterangan, pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban baik secara lisan maupun secara tertulis dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan wewenang (authority) dan tanggung jawab (responsibility) yang ada antara mereka.
§ Salah satu cara pelaksanaan komunikasi dari pihak yang satu kepada pihak yang lainnya.
§ Laporan merupakan salah satu alat untuk menyampaikan informasi baik formal maupun nonformal.
§ Penyampaian informasi dari petugas/ pejabat tertentu kepada petugas / pejabat tertentu dalam suatu system administrasi.

Laporan mempunyai peranan yang penting pada suatu organisasi karena dalam suatu organisasi dimana hubungan antara atasan dan bawahan merupakan bagian dari keberhasilan organisasi tersebut. Dengan adanya hubungan antara perseorangan dalam suatu organisasi baik yang berupa hubungan antara atasan dan bawahan, ataupun antara sesama karyawan yang terjalin baik maka akan bisa mewujudkan suatu sistem delegation of authority dan pertanggungjawaban akan terlaksana secara effektif dan efisien. Kerja sama diantara atasan bawahan bisa dilakukan, dibina melalui komunikasi baik komunikasi yang berbentuk lisan maupun tulisan (laporan). Agar laporan tersebut bisa efektif mempunyai syarat-syarat yang perlu dipenuhi demi terbentuknya laporan yang baik maka seseorang perlu mengetahui secara baik bagaimana pembuatan format laporan yang sempurna. Sehingga dengan laporan yang terformat bagus akan bisa bermanfaat baik dalam komunikasi maupun dalam mencapai tujuan organisasi.


Menulis Laporan
Laporan adalah bentuk penyajian fakta mengenai suatu berita, kegiatan, peristiwa, perjalanan, penelitian, dan sejenisnya yang disampaikan secara objektif.
Jenis-jenis Laporan
a.    Laporan Kegiatan
Laporan kegiatan adalah penyajian fakta berbentuk kegiatan atau aktivitas yang telah dilaksanakan. Kunci:
•    Ada kegiatan atau aktivitas    •      Waktu dan tempat kegiatan
•    Nama jenis kegiatan               •      Pelaksana kegiatan Contoh:
Di musim kemarau seperti sekarang mi, para petani di Desa Larangan, Brebes, Jawa Tengah sibuk bertani bawang merah. Sawah yang tadinya ditanami padi, kini berganti ditanami bawang merah. Tanah sawah yang sudah mulai mengering dibuat gundukan dan parit melingkar untuk aliran air. Bibit bawang merah ditanam di tanah gundukan berukuran lebih kurang satu kali enam meter persegi panjang. Setiap hari para petani menyirami tanaman bawang merah dengan harapan hasilnya dapat diandalkan.
b.    Laporan Peristiwa atau Kejadian
Laporan peristiwa adalah penyajian fakta berbentuk peristiwa yang benar-benar terjadi. Kunci:
•    Ada peristiwa atau kejadian    •      Waktu dan tempat peristiwa
•    Ada yang terlibat                     •      Proses terjadinya peristiwa
Contoh:
Serangan sporadis mewaraai pelaksanaan pemilihaft umum di Afghanistan, 20 Agustus 2009. Sejumlah kekerasan dilaporkan di antaranya terjadi di tempat pemungutan suara di Kota Kandahar dan Ibukota Kabul. Serangan militan juga terjadi di Provinsi Baghlan. Para teroris menyerang dari berbagai arah. Baku tembak terjadi sejak pagi. Namun, sore hari musiih dapat didesak mundur. “Kami berhasil menewaskan 22 teroris,” ujar Muhamad Kabir Andarabi, Kepala Kepolisian Provinsi Baghlan (Media Indonesia. 21 Agustus 2009).
c.    Laporan Perjalanan
Laporan perjalanan adalah penyajian fakta berbentuk informasi tentang perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang.
Kunci:
•    Seseorang atau kelompok yang melakukan perjalanan.
•    Proses perjalanan.
•    Ada informasi selama dalam perjalanan. Contoh:
Setelah melihat-lihat keindahan alam di Brastagi, saya dan rombongan melanjutkan perjalanan ke Parapat untuk menyaksikan Danau Toba. Sungguh luar biasa indah pemandangan Danau Toba. Namun, sangat disayangkan keindahan Danau Toba yang begitu menawan tidak didukung sarana dan prasarana yang memadai. Kapal yang digunakan terkesan apa adanya. Menurut informasi yang saya terima ternyata masyarakat di sekitar Danau Toba dan Pulau Samosir tidak mau menerima investasi asing. Mereka menginginkan Danau Toba tetap alami.
Setelah satu hari berkeliling di Danau Toba dan Pulau Samosir, saya dan rombongan melanjutkan perjalanan ke Kota Medan untuk melihat Istana Maimoen. Istana Maimoen juga kurang terawat dengan baik. Tampaknya, pemerintah Sumatra Utara masih kurang peduli terhadap perkembangan dunia pariwisata.
Tak terasa waktu sudah semakin sore. Saya dan rombongan segera meluncur ke Bandara Polonia untuk melanjutkan perjalanan pulang ke Jakarta.
Pesawat yang kami gunakan adalah Batavia Air. Kami baru tiba di Jakarta pada pukul 22.30 karena keberangkatan pesawat tertunda hampir dua jam. Namun, alhamdulillah kami selamat tiba di Jakarta.
d.    Laporan Hasil Wawancara
Laporan hasil wawancara adalah laporan yang menjelaskan informasi tentang hasil wawancara dari narasumber.
Kunci:
•    Ada narasumber dan pewawancara
•    Ada simpulan jawaban hasil wawancara
Contoh:
Dari hasil wawancara dengan mantan Mendikbud tentang pelaksanaan praktik kerja industri siswa SMK dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Prakerin selama ini sudah cukup baik. Akan tetapi, masih bisa ditingkatkan lagi. Misalnya, dengan menjalin kerja sama antara sekolah dan DU/DI. Pihak sekolah dapat meminta bantuan DU/DI untuk mengadakan validasi kurikulum. Dalam hal ini, kompetensi yang dibutuhkan oleh DU/DI sudah dipersiapkan terlebih dahulu secara matang di sekolah. Dengan demikian, akan terjadi keterkaitan dan kesepadanan antara kebutuhan sekolah dan kebutuhan DU/DI.
e.    Laporan Diskusi
Laporan diskusi adalah laporan yang menjelaskan informasi tentang hasil diskusi. Laporan diskusi biasanya dalam bentuk notula atau notulen. Kunci:
•    Ada kegiatan diskusi
•    Ada topik dan tujuan diskusi
•    Ada rumusan hasil diskusi Contoh:
Tema diskusi : Kebersihan kelas
Hari,tgl.         : Selasa, 4 Agustus 2009
Pukul             : 09.00-10.00
Tujuan           : Menanggulangi masalah kebersihan kelas
Permasalahan:
(1)    Tidak semua siswa memiliki kesadaran membuang sampan di tempat yang telah disediakan.
(2)    Petugas 7 K belum berjalan sesuai fungsinya. Pemecahan Masalah:
(1)    Untuk mengatasi kebersihan kelas diperlukan kesadaran para siswa untuk membuang sampah pada tempatnya.
(2)    Diperlukan bimbingan dan pengawasan dari guru untuk mengefektifkan pelaksanaan 7 K.
(3)    Siswa yang membuang sampah tidak pada tempatnya hams dikenai sanksi yang bersifat mendidik:
(4)    Diperlukan figur pengurus kelas yang berwibawa, tegas, dan peduli untuk menegakkan kebersihan kelas.
F. Laporan Buku atau Resensi
Laporan buku adalah laporan yang menjelaskan tentang baik atau buruknya sebuah buku namun tidak bersifat menghakimi seperti kritik. Dalam laporan ini penulis boleh mengutip beberapa bagian dari buku tersebut sebagai penguat atas pendapatnya. Kunci:
(1)    Ada buku yang diresensi
(2)    Mengemukakan isi buku secara objektif
(3)    Memberi komentar terhadap isi buku tersebut Contoh:
Di dalam buku ini dijelaskan berbagai pendapat tentang senyum, “Apa Kata Mereka Tentang Senyum.” Senyum bagaikan sihir karena senyum dapat menanamkan rasa optimis di dalam jiwa, menyingkirkan kegelisahan, menyusupkan kebahagiaan dan menyegarkan jiwa. Hikmah Thailand mengemukakan bahwa senyum adalah jalan pintas bagimu untuk sampai lubuk hati orang lain. Sementara itu William S. berpendapat bahwa “Lebih baik engkau menembus jalan dengan senyuman daripada engkau menembuskannya dengan pedang” (him. 21).
Semakin banyak pendapat tentang senyum semakin lengkap pula penjelasan tentang senyum itu sendiri. Mungkin itu pendapat penulis buku ini. Namun, sangat disayangkan pendapat tentang senyum ini terlalu banyak mewarnai buku ini bahkan lebih dari setengah dari buku (him. 21 — 83) sehingga agak sedikit membosankan. Akan tetapi, karena bahasanya tidak berbelit-belit dan lugas maka buku ini tetap enak untuk dibaca. Selain itu, orang yang membaca buku ini tentu akan wawas diri.
G. Laporan Penelitian
Laporan penelitian adalah laporan yang menjelaskan tentang hasil penelitian, baik yang berbehtuk pengamatan, percobaan di laboratorium maupun studi pustaka. Sistematika laporan penelitian umumnya berbentuk seperti berikut.
(1)    Halaman sampul
(2)    Halaman judul
(3)    Abstrak
(4)    Kata pengantar
(5)    Daftar isi
(6)    Pendahuluan
(7)    Kerangka teoritis
(8)    Metode penelitian
(9)    Pembahasan
(10)  Simpulan dan saran
(11)  Daftar pustaka
 

Jumat, 22 Maret 2013

Perbedaan antara Karangan Deskripso dengan Karangan Eksposisi



Karangan Eksposisi

Pengertian eksposisi menurut Wikipedia adalah jenis perkembangan paragraph dalam sebuah karya tulis yang bertujuan untuk menjelaskan, memberi pengertian, memaparkan dan memberi informasi tentang sesuatu apa adanta dengan gaya tulisan yang tidak berbelit-belit, singkat jelas, akurat dan padat.
Karnagan seperti ini banyak kita temui dalam tulisan disekitar kita, seperti penjelasan manfaat produk, petunjuk penggunaan pada sebuah produk, prifil lembaga atau perusahaan dan lain-lain.

Contoh karangan Eksposisi :

Cara Merawat Anjing Plug

Aku memiliki anjing dengan jenis Pug. Namanya Brownie. Seperti anjing Pug lainnya, Brownie memiliki bulu coklat muda yang pendek, dan terasa halus jika dipegang. Ia berjenis kelamin jantan. Brownie memiliki berat badan yang ideal di usianya yang 5 bulan, yaitu seberat 5 kilogram.
 
Aku akan menjelaskan, cara merawat anjing jenis ini, agar bulunya nampak mengkilat dan berat badannya bertambah dengan baik. Ada dua hal yang akan dijelaskan di sini, yaitu jenis makanan yang dikonsumsi dan perawatan tubuh yang terdiri dari kulit dan bulu.

Pertama-tama adalah jenis makanan yang dikonsumsi. Seperti pada umumnya anjing ras, Brownie mengkonsumsi makanan anjing kusus yang kering. Makanan ini juga kusus untuk jenis anak anjing denga ukuran badan kecil. Brownie makan makanan anjing sebanyak satu gelas aqua, dengan frekuensi tiga kali sehari. Kadang-kadang, makanan ini dicampur dengan susu.

Selain mengkonsumsi makanan anjing, Brownie juga minum susu dua kali sehari. Karena usia Brownie masih termasuk anak anjing, maka ia diberi susu bayi, dari merk SGM1. Brownie sangat menyukai susu. Setiap kali diberi susu sebanyak 1 gelas, dalam waktu singkat akan dihabiskannya.

Brownie juga diberi vitamin untuk menjaga kesehatannya, yang bentuknya seperti pasta gigi. Brownie sangat menyukai vitaminnya. Karena vitamin ini berbau amis seperti bau ikan basah. Mungkin bau seperti ini menarik bagi seekor anjing.

Berikutnya adalah perawatan kulit dan bulu. Setiap hari Sabtu, ayahku memanggil petugas dari salon anjing untuk memandikan Brownie. Cara memandikannya cukup rumit. Pertama-tama, tubuhnya dibasahi dengan air. Kemudian dia disiram dengan sabun yang sudah dicampur air. Sabun ini kusus untuk menghindarkan Brownie dari serangan jamur. Sebab, di rumahku ada anjing lain yang sedang terserang jamur. Setelah itu, dibilas dengan air bersih. Kemudian disiram sabun wangi. Lalu dibilas kembali. Kemudian bulunya dihembus dengan angin dari blower.

Setelah itu, telinganya dibersihkan dengan kapas. Kemudian kukunya dipotong dengan sangat hati-hati. Jika kurang berhati-hati, kukunya dapat berdarah saat dipotong. Karena Pug adalah jenis anjing dengan kuku hitam, sehingga batas antara jaringan kuku dan pembuluh darah tidak tampak.

Demikianlah cara merawat anjing dari ras Pug, yang mungkin tidak begitu berbeda dengan anjing dari ras lain. Dengan perawatan yang baik, maka penampilan anjing pun akan menjadi menarik. Dengan demikian, aku pun menunjukkan rasa sayangku pada anjingku.


Karangan deskripsi

Karangan deskripsi adalah tulisan yang tujuannya memberikan perincian atau detail tentang objek sehingga dapat memberi pengaruh pada sentivitas dan imajinasi pembaca atau pendengar bagaikan mereka ikut melihat, mendengar, merasakan, atau mengalami langsung objek tersebut (Semi, 2003:41).

Jadi, deskripsi adalah bentuk tulisan yang bertujuan memperluas pengetahuan dan pengalaman pembaca dengan jalan melukiskan hakikat objek yang sebenarnya.

Contoh karangan deskripsi :

Anjingku Brandon

Aku memiliki dua ekor anjing. Salah satunya adalah jenis Rottweiler. Namanya Brandon. Sebelum lebih jauh mengenal anjingku, mari kita mengenal sejarah Rottweiler.

Anjing dari jenis Rottweiler seringkali dijadikan anjing pekerja. Misalnya, untuk menggiring domba, sebagai pembawa pesan di saat perang, membantu pekerjaan polisi, juga untuk menjaga rumah.

Tadinya, anjing dikenal di Jerman Timur sekitar 1900 tahun yang lalu. Jika berdiri, tingginya sekitar 55 sampai 70 cm diukur sampai bahunya. Dan beratnya sekitar 34 sampai 41 kg. Rotweiler memiliki bulu yang pendek, yang melekat dengan kulitnya, teksturnya tebal dan warnanya hitam. Seringkali memiliki bayangan warna coklat tua dan coklat muda di sekitar pipi, dada, kaki dan sekitar mata.

Ekornya terletak dekat dengan badannya. Seringkali, ekor ini dipotong sewaktu Rottweiler masih kecil, sehingga hingga dewasa, ekornya tidak akan tumbuh lagi.

Dinamakan Rottweiler, sesuai dengan salah satu pusatkota peternakan abad pertengahan di Jerman yang bernama Rottweil, Rottweiler digunakan sebagai penggiring hewan ternak dan pengawal pengiriman barang.

Ketika menggiring hewan ternak menggunakan anjing dilarang di Jerman sekitar abad ke-20, Rottweiler digunakan sebagai anjing pengirim pesan, dan kemudian berkembang menjadi anjing polisi. Kemampuan sebagai anjing polisi, menghindarkan Rottweiler dari kepunahan. Saat ini, keturunan Rottweiler sering digunakan untuk membantu pekerjaan polisi dan juga dibesarkan sebagai anjing peliharaan.

Brandon, anjing Rottweilerku, sudah berusia 10 bulan saat ini. Pertama kali diambil, usianya 3 bulan. Saat ini beratnya sudah 38 kg. Bulu di tubuhnya hampir seluruhnya berwarna hitam, nampak mengkilat. Bulu di sekitar kakinya berwarna coklat muda. Ekornya pendek, karena sudah dipotong sejak diambil. Wajahnya terkesan galak. Dan yang paling membuat aku suka, suara gonggongannya sangat berwibawa. Suaranya berat dan keras. Siapa pun orang asing yang mendengarnya akan merasa takut.

Sehari-harinya, Brandon ditempatkan di sebuah kandang yang luasnya cukup untuk dia berjalan-jalan, namun tidak cukup untuk dia meloncat-loncat. Orangtuaku mengajaknya berjalan-jalan hanya di hari libur, karena di hari lain, orangtuaku bekerja. Mungkin karena kurang aktivitas, setiap kali Brandon dikeluarkan dari kandang, dia akan sangat gembira. Kegembiraannya ditunjukkan dengan meloncat ke orang yang mengeluarkannya dari kandang, dengan mulutnya terbuka menunjukkan giginya yang runcing dan besar.

Seringkali, ibuku tergigit, atau ayahku tercakar. Namun kedua orangktuaku tetap menyayangi si Brandon. Aku pun juga kadang-kadang mencoba menarik tali pengikatnya. Namun tenagaku belum cukup kuat untuk menahannya. Biar pun begitu, aku juga tetap menyayangi anjingku, Brandon.

Ciri dan pembeda antara karangan deskripsi dengan karangan eksposisi 

Menurut Semi (2003:41), deskripsi ini merupakan ekposisis juga, sehingga ciri umum yang dimiliki oleh ekposisi pada dasarnya dimiliki pula oleh deskripsi. Lebih lanjut, Semi (2003:41) mengatakan bahwa ciri-ciri deskripsi yang sekaligus sebagai pembeda dengan ekposisi adalah sebagai berikut.
  1. Deskripsi lebih berupaya memperlihatkan detail atau perincian tentang objek.
  2. Deskripsi lebih bersifat memberi pengaruh sensitivitas dan membentuk imajinasi pembaca.
  3. Deskripsi disampaikan dengan gaya yang nikmat dengan pilihan kata yang menggugah; sedangkan ekposisi gayanya lebih lugas.
  4. Deskripsi lebih banyak memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar dilihat, dan dirasakan sehingga objeknya pada umumnya berupa benda, alam, warna, dan manusia.
  5. Organisasi penyampaiannya lebih banyak menggunakan susunan ruang (spartial order).
Di antara ciri-ciri tersebut yang tidak dimiliki oleh ekposisi adalah gaya yang indah dan memikat sehingga memancing sesitivitas dan imajinasi pembaca atau pendengar. Ada pula deskripsi yang disampaikan dengan bahasa yang lugas dan juga tidak memancing sensitivitas pembaca, tapi menekankan pada perincian atau detail dengan mengajukan pembuktian atau banyak contoh (mis. deskripsi tentang keadaan ruang praktik atau  deskripsi tentang keadaan daerah yang dilanda tsunami). Oleh sebab itu, karangan deskripsi dibagi atas dua, yaitu deskripsi  ekpositoris (deskripsi teknis) dan deskripsi artistik (disebut juga deskripsi literer, impresionistik, atau sugestif) (Semi, 2003:43). Lebih lanjut, Semi (2003:43) mengatakan bahwa