Jumat, 22 Maret 2013

Perbedaan antara Karangan Deskripso dengan Karangan Eksposisi



Karangan Eksposisi

Pengertian eksposisi menurut Wikipedia adalah jenis perkembangan paragraph dalam sebuah karya tulis yang bertujuan untuk menjelaskan, memberi pengertian, memaparkan dan memberi informasi tentang sesuatu apa adanta dengan gaya tulisan yang tidak berbelit-belit, singkat jelas, akurat dan padat.
Karnagan seperti ini banyak kita temui dalam tulisan disekitar kita, seperti penjelasan manfaat produk, petunjuk penggunaan pada sebuah produk, prifil lembaga atau perusahaan dan lain-lain.

Contoh karangan Eksposisi :

Cara Merawat Anjing Plug

Aku memiliki anjing dengan jenis Pug. Namanya Brownie. Seperti anjing Pug lainnya, Brownie memiliki bulu coklat muda yang pendek, dan terasa halus jika dipegang. Ia berjenis kelamin jantan. Brownie memiliki berat badan yang ideal di usianya yang 5 bulan, yaitu seberat 5 kilogram.
 
Aku akan menjelaskan, cara merawat anjing jenis ini, agar bulunya nampak mengkilat dan berat badannya bertambah dengan baik. Ada dua hal yang akan dijelaskan di sini, yaitu jenis makanan yang dikonsumsi dan perawatan tubuh yang terdiri dari kulit dan bulu.

Pertama-tama adalah jenis makanan yang dikonsumsi. Seperti pada umumnya anjing ras, Brownie mengkonsumsi makanan anjing kusus yang kering. Makanan ini juga kusus untuk jenis anak anjing denga ukuran badan kecil. Brownie makan makanan anjing sebanyak satu gelas aqua, dengan frekuensi tiga kali sehari. Kadang-kadang, makanan ini dicampur dengan susu.

Selain mengkonsumsi makanan anjing, Brownie juga minum susu dua kali sehari. Karena usia Brownie masih termasuk anak anjing, maka ia diberi susu bayi, dari merk SGM1. Brownie sangat menyukai susu. Setiap kali diberi susu sebanyak 1 gelas, dalam waktu singkat akan dihabiskannya.

Brownie juga diberi vitamin untuk menjaga kesehatannya, yang bentuknya seperti pasta gigi. Brownie sangat menyukai vitaminnya. Karena vitamin ini berbau amis seperti bau ikan basah. Mungkin bau seperti ini menarik bagi seekor anjing.

Berikutnya adalah perawatan kulit dan bulu. Setiap hari Sabtu, ayahku memanggil petugas dari salon anjing untuk memandikan Brownie. Cara memandikannya cukup rumit. Pertama-tama, tubuhnya dibasahi dengan air. Kemudian dia disiram dengan sabun yang sudah dicampur air. Sabun ini kusus untuk menghindarkan Brownie dari serangan jamur. Sebab, di rumahku ada anjing lain yang sedang terserang jamur. Setelah itu, dibilas dengan air bersih. Kemudian disiram sabun wangi. Lalu dibilas kembali. Kemudian bulunya dihembus dengan angin dari blower.

Setelah itu, telinganya dibersihkan dengan kapas. Kemudian kukunya dipotong dengan sangat hati-hati. Jika kurang berhati-hati, kukunya dapat berdarah saat dipotong. Karena Pug adalah jenis anjing dengan kuku hitam, sehingga batas antara jaringan kuku dan pembuluh darah tidak tampak.

Demikianlah cara merawat anjing dari ras Pug, yang mungkin tidak begitu berbeda dengan anjing dari ras lain. Dengan perawatan yang baik, maka penampilan anjing pun akan menjadi menarik. Dengan demikian, aku pun menunjukkan rasa sayangku pada anjingku.


Karangan deskripsi

Karangan deskripsi adalah tulisan yang tujuannya memberikan perincian atau detail tentang objek sehingga dapat memberi pengaruh pada sentivitas dan imajinasi pembaca atau pendengar bagaikan mereka ikut melihat, mendengar, merasakan, atau mengalami langsung objek tersebut (Semi, 2003:41).

Jadi, deskripsi adalah bentuk tulisan yang bertujuan memperluas pengetahuan dan pengalaman pembaca dengan jalan melukiskan hakikat objek yang sebenarnya.

Contoh karangan deskripsi :

Anjingku Brandon

Aku memiliki dua ekor anjing. Salah satunya adalah jenis Rottweiler. Namanya Brandon. Sebelum lebih jauh mengenal anjingku, mari kita mengenal sejarah Rottweiler.

Anjing dari jenis Rottweiler seringkali dijadikan anjing pekerja. Misalnya, untuk menggiring domba, sebagai pembawa pesan di saat perang, membantu pekerjaan polisi, juga untuk menjaga rumah.

Tadinya, anjing dikenal di Jerman Timur sekitar 1900 tahun yang lalu. Jika berdiri, tingginya sekitar 55 sampai 70 cm diukur sampai bahunya. Dan beratnya sekitar 34 sampai 41 kg. Rotweiler memiliki bulu yang pendek, yang melekat dengan kulitnya, teksturnya tebal dan warnanya hitam. Seringkali memiliki bayangan warna coklat tua dan coklat muda di sekitar pipi, dada, kaki dan sekitar mata.

Ekornya terletak dekat dengan badannya. Seringkali, ekor ini dipotong sewaktu Rottweiler masih kecil, sehingga hingga dewasa, ekornya tidak akan tumbuh lagi.

Dinamakan Rottweiler, sesuai dengan salah satu pusatkota peternakan abad pertengahan di Jerman yang bernama Rottweil, Rottweiler digunakan sebagai penggiring hewan ternak dan pengawal pengiriman barang.

Ketika menggiring hewan ternak menggunakan anjing dilarang di Jerman sekitar abad ke-20, Rottweiler digunakan sebagai anjing pengirim pesan, dan kemudian berkembang menjadi anjing polisi. Kemampuan sebagai anjing polisi, menghindarkan Rottweiler dari kepunahan. Saat ini, keturunan Rottweiler sering digunakan untuk membantu pekerjaan polisi dan juga dibesarkan sebagai anjing peliharaan.

Brandon, anjing Rottweilerku, sudah berusia 10 bulan saat ini. Pertama kali diambil, usianya 3 bulan. Saat ini beratnya sudah 38 kg. Bulu di tubuhnya hampir seluruhnya berwarna hitam, nampak mengkilat. Bulu di sekitar kakinya berwarna coklat muda. Ekornya pendek, karena sudah dipotong sejak diambil. Wajahnya terkesan galak. Dan yang paling membuat aku suka, suara gonggongannya sangat berwibawa. Suaranya berat dan keras. Siapa pun orang asing yang mendengarnya akan merasa takut.

Sehari-harinya, Brandon ditempatkan di sebuah kandang yang luasnya cukup untuk dia berjalan-jalan, namun tidak cukup untuk dia meloncat-loncat. Orangtuaku mengajaknya berjalan-jalan hanya di hari libur, karena di hari lain, orangtuaku bekerja. Mungkin karena kurang aktivitas, setiap kali Brandon dikeluarkan dari kandang, dia akan sangat gembira. Kegembiraannya ditunjukkan dengan meloncat ke orang yang mengeluarkannya dari kandang, dengan mulutnya terbuka menunjukkan giginya yang runcing dan besar.

Seringkali, ibuku tergigit, atau ayahku tercakar. Namun kedua orangktuaku tetap menyayangi si Brandon. Aku pun juga kadang-kadang mencoba menarik tali pengikatnya. Namun tenagaku belum cukup kuat untuk menahannya. Biar pun begitu, aku juga tetap menyayangi anjingku, Brandon.

Ciri dan pembeda antara karangan deskripsi dengan karangan eksposisi 

Menurut Semi (2003:41), deskripsi ini merupakan ekposisis juga, sehingga ciri umum yang dimiliki oleh ekposisi pada dasarnya dimiliki pula oleh deskripsi. Lebih lanjut, Semi (2003:41) mengatakan bahwa ciri-ciri deskripsi yang sekaligus sebagai pembeda dengan ekposisi adalah sebagai berikut.
  1. Deskripsi lebih berupaya memperlihatkan detail atau perincian tentang objek.
  2. Deskripsi lebih bersifat memberi pengaruh sensitivitas dan membentuk imajinasi pembaca.
  3. Deskripsi disampaikan dengan gaya yang nikmat dengan pilihan kata yang menggugah; sedangkan ekposisi gayanya lebih lugas.
  4. Deskripsi lebih banyak memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar dilihat, dan dirasakan sehingga objeknya pada umumnya berupa benda, alam, warna, dan manusia.
  5. Organisasi penyampaiannya lebih banyak menggunakan susunan ruang (spartial order).
Di antara ciri-ciri tersebut yang tidak dimiliki oleh ekposisi adalah gaya yang indah dan memikat sehingga memancing sesitivitas dan imajinasi pembaca atau pendengar. Ada pula deskripsi yang disampaikan dengan bahasa yang lugas dan juga tidak memancing sensitivitas pembaca, tapi menekankan pada perincian atau detail dengan mengajukan pembuktian atau banyak contoh (mis. deskripsi tentang keadaan ruang praktik atau  deskripsi tentang keadaan daerah yang dilanda tsunami). Oleh sebab itu, karangan deskripsi dibagi atas dua, yaitu deskripsi  ekpositoris (deskripsi teknis) dan deskripsi artistik (disebut juga deskripsi literer, impresionistik, atau sugestif) (Semi, 2003:43). Lebih lanjut, Semi (2003:43) mengatakan bahwa

Analisis Kasus dengan Struktur Metode Ilmiah

Struktur Metode Ilmiah

Penelitian akan berhasil dengan baik apabila dilakukan sesuai dengan struktur metode ilmiah. Sruktur metode ilmiah memiliki beberapa langkah yang terdiri dari:
a. Perumusan masalah
Proses kegiatan ilmiah dimulai ketika kita tertarik pada sesuatu hal. Ketertarikan ini karene manusia memiliki sifat perhatian. Pada saat kita tertarik pada sesuatu, sering timbul pertanyaan dalam pikiran kita. Perumusan masalah merupakan langkah untuk mengetahui masalah yang akan dipecahkan sehingga masalah tersebut menjadi jelas batasan, kedudukan, dan alternatif cara untuk memecahkan masalah tersebut. Perumusan masalah juga berarti pertanyaan mengenai suatu objek serta dapat diketahui factor-faktor yang berhubungan dengan objek tersebut.

b. Pembuatan kerangka berfikir
Pembuatan kerangka berfikir merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan antar berbagai faktot yang berkaitan dengan objek dan dapat menjawab permasalahan. Pembuatan kerangka berfikir menggunakan pola berfikir logis, analitis, dan sintesis atas keterangan-keterangan yang diperoleh dari berbagai sumber informasi. Hal itu diperoleh dari wawancara dengan pakar atau dengan pengamatan langsung.

c. Penarikan hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu permasalahan. Penyusunan hipotesis dapat berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh orang lain. Dalam penelitian, setiap orang berhak menyusun Hipotesis.

d. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara menganalisis data. Data dapat diperoleh dengan berbagai cara, salah satunya melalui percobaan atau eksperimen. Percobaan yang dilakukan akan menghasilkan data berupa angka untuk memudahkan dalam penarikan kesimpulan.
Pengujian hipotesis juga berarti mengumpulkan bukti-bukti yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat bukti-bukti yang mendukung hipotesis.

e. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima.
Hipotesis yang diterima dianggap sebagai bagian dari pengetahuan ilmiah, sebab telah memenuhi petrsyaratan keilmuan. Syarat keilmuan yakni mempunyai kerangka penjelasan yang konsisten dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya serta telah teruji kebanarannya.

 
contoh kasus :
KOJA (Pos Kota) – Melambungnya harga bumbu dapur tampaknya sama sekali belum mengalami perubahan. Harga bawang merah maupun bawang putih masih meroket tinggi, kaum ibu pun menjerit dan semakin kebingungan dengan kondisi yang terjadi selama ini.

Seperti yang terjadi di pasar Sindang, Koja, Jakarta Utara. Harga bawang merah masih tetap tinggi yang per kilonya mencapai Rp44 ribu. Begitu juga dengan harga bawang putih yang saat ini mencapai harga Rp70 ribu. “Saya saja nggak berani jualan bawang soalnya harganya tinggi banget. Saya bingung untuk menjualnya,” kata Sarmin, 41, salah seorang pedagang.

Sementara itu, Yuni, 45, salah seorang pembeli mengaku sudah semakin kebingungan dengan harga bawang yang terjadi selama ini. Dimana dengan uang Rp5 ribu, hanya 8 siung bawang merah yang didapatkannya. “Bingung belanjanya, sekarang semuanya mahal-mahal banget,” ungkapnya.

Menurut ibu rumah tangga ini, dengan uang Rp35 ribu yang dibawanya dari rumah, hanya mendapatkan tiga jenis bumbu. Dari sinilah ibu tiga anak ini mengaku semakin kebingungan dengan kondisi yang terjadi selama ini. “Kalau seperti ini terus kita mau makan apa,” ungkapnya.

Sementara Dahlia, 41, pedagang rumah makan pun ikut menjerit. Pasalnya dengan harga kebutuhan pokok itu, dirinya semakin kebingungan untuk menjual nasi dan lauk pauk. “Sekarang gimana jualnya, kalau makanannya dikurangi teriak. Kalau tetap saya yang rugi,” tuturnya.

Wanita inipun sangat mengharapkan agar harga-harga kembali normal. Pasalnya dirinya semakin kebingungan untuk berjualan. Untuk itulah dirinya meminta pemerintah segera turun tangan mengatasi permasalahan kenaikan harga ini. “Inginnya semua kembali normal lagi biar kita nggak pusing jualannya,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan poskota, selain harga bawang yang masih melambung tinggi. Harga daging sapi juga belum mengalami penurunan sejak perayaan Idul Fitri kemarin. Dimana perkilonya masih Rp100 ribu rupiah.

Atas kenaikan harga bawang itu juga, harga-harga barang lain ikut merambah naik yang kisarannya naik dari Rp1.000 sampai Rp2.000. (Ifand/d)


Analisis 

Pengambilan Konsep :
Dari wacana diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa konsep yang di bahas adalah “melambungnya harga bumbu dapur di pasaran“.

Kesimpulan Sementara :
Kesimpulan sementara yang dapat di tarik terdapat dalam paragraf :
Melambungnya harga bumbu dapur tampaknya sama sekali belum mengalami perubahan. Harga bawang merah maupun bawang putih masih meroket tinggi, kaum ibu pun menjerit dan semakin kebingungan dengan kondisi yang terjadi selama ini.

Verivikasi atau pembuktian hipotesis :
Pembuktian yang dapat kita ambil terdapat dalam paragraf :
Seperti yang terjadi di pasar Sindang, Koja, Jakarta Utara. Harga bawang merah masih tetap tinggi yang per kilonya mencapai Rp44 ribu. Begitu juga dengan harga bawang putih yang saat ini mencapai harga Rp70 ribu. “Saya saja nggak berani jualan bawang soalnya harganya tinggi banget. Saya bingung untuk menjualnya,” kata Sarmin, 41, salah seorang pedagang.

Sementara itu, Yuni, 45, salah seorang pembeli mengaku sudah semakin kebingungan dengan harga bawang yang terjadi selama ini. Dimana dengan uang Rp5 ribu, hanya 8 siung bawang merah yang didapatkannya. “Bingung belanjanya, sekarang semuanya mahal-mahal banget,” ungkapnya.

Kesimpulan :
Berdasarkan pantauan poskota, selain harga bawang yang masih melambung tinggi. Harga daging sapi juga belum mengalami penurunan sejak perayaan Idul Fitri kemarin. Dimana perkilonya masih Rp100 ribu rupiah.

Atas kenaikan harga bawang itu juga, harga-harga barang lain ikut merambah naik yang kisarannya naik dari Rp1.000 sampai Rp2.000.

Sumber :
http://www.poskotanews.com/2013/03/15/harga-bawang-belum-turun-ibu-ibu-menjerit/
 

3 Masalah Utama Dalam Perbankan Syariah

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan bisnis perbankan syariah masih belum bisa berkembang pesat di Indonesia. Hal itu disebabkan karena masih ada persoalan yang menghambat bisnis perbankan syariah tersebut.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Bank-bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Achmad K Permana menjelaskan hingga saat ini aset industri perbankan syariah masih memiliki pangsa pasar di bawah 4 persen dibandingkan dengan keseluruhan perbankan nasional. "Sebenarnya ada tiga masalah besar di perbankan syariah. Ini yang menghambat perkembangan bisnis syariah sampai saat ini," kata Achmad saat diskusi "Menguak Krisis Sumber Daya Insani di Perbankan Syariah" di D Consulate Resto Jakarta, Senin (13/8/2012).

Pertama, ketersediaan produk dan standarisasi produk perbankan syariah. Hal ini dikarenakan selama ini masih banyak bank syariah yang belum menjalankan bisnisnya sesuai prinsip syariah. Standardisasi ini diperlukan dengan alasan industri perbankan syariah memiliki perbedaan dengan bank konvensional. Apalagi, produk bank syariah tidak hanya diperuntukkan bagi nasabah muslim, melainkan juga nasabah nonmuslim.

Kedua, tingkat pemahaman (awareness) produk bank syariah. Hingga saat ini, sangat sedikit masyarakat yang tahu tentang produk-produk perbankan syariah dan istilah-istilah di perbankan syariah. "Hanya sekitar 30 persen dari sumber daya yang direkrut mengetahui istilah perbankan syariah serta tingkat awareness-nya," tambahnya.

Selain itu, masalah ketiga industri perbankan syariah adalah sumber daya manusia (SDM). Masalah yang terjadi adalah pihak perbankan kesulitan untuk mencari SDM perbankan syariah yang berkompeten dan mumpuni. "Kami justru banyak mengambil SDM untuk perbankan syariah dari perbankan konvensional dan SDM-SDM yang potensial. Sangat sedikit SDM yang diambil atau lulusan perguruan tinggi syariah," katanya.

Menurut Achmad kecenderungan mengambil SDM dari luar perguruan tinggi syariah karena SDM di perbankan syariah biasanya justru mudah diberikan pengetahuan tentang perbankan syariah.
Dari sisi karir, Achmad juga mengiming-imingi kemudahan untuk bersaing dibandingkan dengan karir di perbankan konvensional. "Rata-rata motivasi mereka bekerja adalah mencari karir dan pendapatan. Secara karir, SDM perbankan syariah tidak kalah dengan perbankan syariah, karena orangnya minim sehingga mudah untuk naik jenjang karir. Beda dengan perbankan konvensional yang sudah jenuh," jelasnya.

Sekadar catatan, Bank Indonesia memproyeksi industri perbankan syariah bisa memiliki pangsa pasar sebesar 15 persen pada 10 tahun mendatang (atau sekitar tahun 2022) apabila bisa mengalami pertumbuhan yang stabil seperti beberapa tahun terakhir.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Halim Alamsyah yang saat ini menjadi anggota Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan industri perbankan syariah mengalami pertumbuhan dengan rerata 40,5 persen per tahun, dalam setengah dasawarsa terakhir. Pertumbuhan tersebut dua kali lebih cepat dibandingkan dengan perbankan konvensional sehingga pangsa pasarnya terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Namun saat ini pangsa pasarnya (berdasarkan aset) masih sekitar 4 persen.

Editor :
Erlangga Djumena


sumber :
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/08/13/15282835/Tiga.Masalah.Terbesar.di.Bank.Syariah