Tampilkan postingan dengan label pengantar ekonomi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pengantar ekonomi. Tampilkan semua postingan

Minggu, 06 Maret 2011

Uang dan Lembaga Keuangan

1. Uang

1.1. Pengertian Uang

Uang menurut Albert Gailo Hart dalam bukunya yang berjudul Money Debt and Economic Activity ia mendefinisikan sebagai uang sebagai suatu kekayaan yang dimilikinya untuk dapat melunasi utang dalam jumlah tertentu.

Uang menurut H. Robertson dalam bukunya yang berjudul Money, ia mengatakan bahwa uang adalah segala sesuatu yang umum diterima dalam pembayaran barang dan jasa.

Uang menurut R.S. Sayers dalam bukunya yang berjudul Modern Banking yang diterbitkan pada tahun 1938, yang menyebutkan uang sebagai segala sesuatu yang umum diterima bagi pembayaran utang.

Uang menurut Walker, ia mendefinisikan uang adalah semua hak yang dapat dilakukan oleh uang itu, dengan kata lain, uang adalah uang adalah uang karena fungsinya bukan karena fungsi-fungsi lainnya.

Uang menurut A.C. Pigou dalam bukunya yang berjudul The Veil of Money, ia mengatakan bahwa uang adalah segala sesuatu yang umum dipergunakan sebagai alat tukar.

Uang menurut Rollin G.Thomas dalam bukunya yang berjudul Our Modern Banking and Money System, ia menyabutkan bahwa uang adalah segala sesuatu yang tersedia dan umumnya diterima umumnya diterima umum sebagai alat pembayaran untuk pembelian barang dan jasa dan untuk pelunasan utang.

Uang menurut hukum, uang adalah benda yang merupakan alat pembayaran yang sah.

Uang munurut fungsional, uang adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, uang adalah satuan hitung untuk menyatakan nilai.

Uang menurut Ensiklopedi Indonesia, uang adalah segala sesuatu yang biasanya digunakan dan diterima secara umum sebagai penukar atau standar pengukuran nilai, yaitu standar daya beli, standar uang, dan garansi menanggung jawab.

Uang adalah benda yang dipergunakan manusia untuk mempermudah tukar-menukar barang dan jasa. Alat tukar ini mempunyai satuan-satuan tertentu dengan nilai standar, serta memiliki daya beli terhadap barang dan jasa.

1.2. Fungsi Uang

1.2.1. Fungsi Asli Uang

A. Alat tukar ( medium of exchange)

Uang berfungsi sebagai lat tukar dalam suatu proses jual beli barang dan jasa. Seseorang dapat menukar barang dan jasa dengan uang yang dimilikinya.

B. Satuan hitung (unit of account) atau pengukur nilai (standart of value)

Uang sebagai satuan hitung artinya uang dipakai sebagai alat yangdigunakan untuk menunjukan nilai barang atau jasa yang diperbolehkan dipasar dan besarnya kekayaan yang dapat dihitung berdasarkan penentuan harga barang tersebut.

1.2.2. Fungsi Turunan Uang

A. Sebagai Alat Pembayaran (means of payment)

Pemerintah mencantumkan tulisan “tanda pembayaran yang sah” pada setiap lembaran uang yang beredar. Hal itu berarti pemerintah mengesahkan uang tersebut sebagai alat pembayaran. Misal membayar utang, tagihan telepon, membayar pajak dsb.

B. Sebagai Alat Menabung

Uang dapat dikatakan sebagai alat menabung, menapa demikian ? karena kita dapat menyimpan uang di bank dalam bentuk tabungan dan deposito. Uang di simpan karena mempunyai daya beli dan dapat digunakan pada waktu yang akan datang.

C. Alat Pembayaran Utang

Bila dalam perjanjian perhutangan, seseorang yang berhutang wajib membayarnya dengan sejumlah uang yang harus dibayar.

D. Penunjuk Harga

Barang-barang yang terdapat di toko sudah mempunyai label harga (barcode) masing-masing. Labek harga tersebut dinyatakan dengan bilangan sebagai petunjuk harga dari barang tersebut. Petunjuk harga tersebut akan memudahkan pembeli dalam mengetahui jumlah uang yang harus dibayarkan untuk memperoleh barang tersebut.

E. Standar Pembayaran Utang (standart of deferrent payment)

Uang disebut sebagai alat pembayaran yang sah, tidak hanya dalam jual beli barang dan jasa, tetapi juga bila tidak ada kontraseprestasi (balas jasa) yang langsungditerima. Misalnya, ketika seseorang membayar utang atau melunasi utang.

F. Penimbun Kekayaan (store value)

Tidak semua orang menghabiskan uangnya untuk berbelanja sekarang juga, tetapi ada orang yangvmenggunakan uangnya untuk masa depannya dengan cara menabung di bank atau dirumahsehingga setiap saat dapat mengambil uangnyaa dengan mudah bila di perlukan.

G. Pendorong Kegiatan

Uang tidak hanya memperlancar proses jual beli atau tukar menukar saja. Dengan adanya uang dapat memungkinkan dan mendorong diadakannya spesialisasi dan pembagian kerja. Uang merupakan lambang kedudukan dalam masyarakat serta dasar kekuatan ekonomi modern.

1.2.3. Fungsi Dinamis

Uang dapat menentukan kegiatan perekonomian terutama, dalam hal kegiatan moneter dan fiskal. Hal ini disebabkan oleh kbijakan yang di tempuh oleh suatu negara atau negara atau oleh seseorang kadang-kadang dipengaruhi oleh beredarnya uang dimasyarakat

.

1.3. Syarat-syarat Uang

Beberapa persyaratan agar suatu benda dapat dijadikan sebagai uang :

1) Tahan lama, tidak berkarat

Uang yang digunakan harus mempunyai sifat tahan lama dan tidak berkarat. Hal itu diharuskan karena uang sering berpindah-pindah tangan. Coba anda bayangkan, jika uang kertas yang anda gunakan mjudah robek atau tidak tahan lama, atau uang logam yang beredar mudah berkarat. Apakah anda tetap akan menggunakannya ? Tentu saja tidak bukan ? Untuk itulah uang kertas dan uang logam yang beredar hendaknya tahan lama dan tidak mudah berkarat.

2) Mudah dibagi-bagi tanpa mengurangi nilai

Logam yang digunakan dapat dilunakkan saat dicetak menjadi pecahan satuan uang. Tembaga memenuhi persyaratan ini.

3) Jumlahnya tidak mudah diperbanyak dan nilainya stabil

Benda-benda langka, misalnya batu permata dapat dijadikan sebagai uang.

4) Digemari oleh banyak orang

Emas, perak, dan platina memenuhi persyaratan ini.

5) Mudah dipindah-pindahkan

Uang yang mengandung nilai besar dalam folume kecil. Anda dapat membawa uang dalam nominal besar, tetapi dalam jumlah fisik yang kecil (beberapa lembar saja). Kertas yang khusus dapat digunakan sebagai bahan uang.

6) Kualitasnya tetap

Emas, perak memenuhi persyaratan ini.

7) Diterima umum

Artinya, penggunaan uang diterima secara umum. Misalnya, sebagai alat pembayaran, alat penimbun kekayaan, dan alat tukar menukar barang dan jasa.

8) Harus ada kontinuitasi

Artinya, kelangsungan hidup penggunaan uang tersebut tidak dalam waktu yang relatif singkat, berganti-ganti, sehingga menimbulkan ketidak percayaan masyarakat terhadap uang.

2. Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan atau tagihan (claims) dibandingkan aset nonfinancial atau aset riil. Lembaga keuangan memberikan kredit kepada nasabah dan menanamkan dananya dalam surat-surat berharga. Di samping itu, lembaga keuangan juga menawarkan berbagai jasa keuangan antara lain menawarkan berbagai jenis skema tabungan, proteksi asuransi, program pension, penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer dana. Lembaga keuangan merupakan bagian dari sistem keuangan dalam ekonomi modern yang melayani masyarakat pemakai jasa-jasa keuangan.

Lembaga keuangan (lembaga intermediasi) dapat dikelompokkan dalam berbagai cara. Pengelompokkan yang paling umum dan mudah dimengerti adalah mengelompokkan lembaga keuangan berdasarkan kemampuannya menghimpun dana dari masyarakat secara langsung. Atas dasar tersebut lembaga keuangan dapat dibedakan menjadi lembaga keuangan depositori (depository financial institution) dan lembaga keuangan non-depositori (non depository financial institution).

Lembaga keuangan depositori. Lembaga keuangan ini menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan misalnya giro, tabungan atau deposito berjangka yang diterima dari penabung atau unit surplus. Unit surplus dapat berupa perusahaan, pemerintah dan rumah tangga yang memiliki kelebihan pendapatan setelah dikurangi kebutuhan untuk konsumsi. Lembaga keuangan yang menawarkan jasa-jasa seperti ini adalah bank-bank.

Lembaga keuangan non depositori, Lembaga keuangan bukan bank. Lembaga yang masuk dalam kelompok ini adalah lembaga keuangan yang kegiatan usahanya bersifat kontraktual yaitu menarik dana dari masyarakat dengan menawarkan kontrak untuk memproteksi penabung terhadap risiko ketidakpastian misalnya polis asuransi, program pensiun. Kelompok lembaga keuangan ini dapat disebut perusahaan asuransi dan dana pensiun. Lembaga keuangan investasi yaitu lembaga keuangan yang kegiatannya melakukan investasi di pasar uang dan pasar modal, misalnya perusahaan efek, resadana. Lembaga keuangan bukan bank lainnya yang kegiatan usahanya tidak termasuk dalam kelompok lembaga keuangan kontraktual dan investasi yaitu perusahaan modal ventura dan perusahaan pembiayaan yang menawarkan jasa pembiayaan sewa guna, anjak piutang, pembiayaan konsumen dan kartu kredit.

3. Lembaga Keuangan Bukan Bank/ Lembaga Keuangan Informal

Lembaga keuangan bukan bank aadalah lembaga yang memberikan jasa-jasa keuangan dan menarik dana masyarakat sacara tidak langsung. Lembaga keuangan bukan bank bertujuan mendorong perkembangan pasar uang dan pasar modal serta membantu penyediaan modal bagi investor, baik untuk perkembangan usaha maupun untuk membuka usaha baru.

Adapun lembaga-lembaga bukan bank adalah :

1. Lembaga Inventasi, berfungsi sebagai :

a. Perantara dalam penerbitan surat-surat berharga.

b. Menjamin penjualan surat-surat berharga.

c. Sumber dana bagi penerbitan surat-surat.

2. Lembaga Pembiayaan Pembangunan, berfungsi sebagai :

a. Pemberi pinjaman jangka menengah dan panjang

b. Penyertaan modal dalam perusahaan-perusahaan

c. Sumber dana dari penerbita surat-surat berharga

3. Lembaga Pembiayaan Perumahan, mengemban fungsi-fungsi sebagi berikut :

a. Memberikan pinjaman jangka menengah dan panjang dalam pembiayaan pembangunan rumah sederhana untuk anggota masyarakat berpenghasilan menengah.

b. Sumber dana berasal dari penerbitan surat-surat berharga jangka menengah dan jangka panjang dalam bentuk obligasi perumahan (housing bond).

Senin, 21 Februari 2011

PENDAPATAN NASIONAL

SIKLUS ALIRAN PENDAPATAN

Siklus Aliran Pendapatan (Circular Flow) dan Interaksi Antarpasar

1. Siklus Aliran Pendapatan (Circular Flow)

Siklus aliran pendapatan (circular flow) seperti ditunjukan oleh diagram 2.1 adalah sebuah model yang menggambarkan bagaimana interaksi para pelaku ekonomi menghasilkan pendapatn yang digunakan sebagai pengeluaran dalam upaya memaksimalkan nilai kegunaan masing-masing pelaku ekonomi.

· Model circular flow membagi perekonomian menjadi empat sektor:

a. Sektor Rumah Tangga (householde sector)

Sektor luar negeri yang terdiri atas sekumpulan individu yang dianggap homogen dan identik.

b. Sektor Perusahaan (Firms Sector)

Sektor perusahaan yang terdiri atas sekumpulan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa.

c. Sektor Pemerintah (Goverment Sector)

Sektor pemerintah yang memiliki kewenangan politik untuk mengatur kegiatan masyarakat dan perusahaan.

d. Sektor Luar Negri (Foreign Sector )

Sektor luar negeri yaitu sektor perekonomian dunia, dimana perekonomian melakukan transaksi ekspor-impor.

2. Tiga Pasar Utama (Three Basic Markets)

Uraian di atas berdasarkan asumsi bahwa tingkat harga ditentukan lewat mekanisme pasar. Untuk analisis ekonomi makro, pasar-pasar yang begitu banyak di kelompokan menjadi tiga pasar utama(three basic markets) :

a) Pasar Barang dan Jasa (Goods and Services Market)

Pasar barang dan jasa adalah interaksi antara penawaran dan permintaan barang dan juga jasa. Penawaran umumnya dilakukan oleh perusahaan yang memproduksi produk dalam bentuk barang maupun jasa sedangkan permintaan umumnya berasal dari pemerintah dan juga dari sektor rumah tangga.

b) Pasar Tenaga Kerja (Labour Market)

Pasar tenaga kerja adalah interaksi antara permintaan dan penawaran tenaga kerja. Penawaran tenaga kerja pada perekonomian tertutup dilakukan oleh rumah tangga, sedangkan pada perekonomian terbuka penawaran tenaga kerja dapat berasal dari asing atau luar negri. Permintaan tenaga kerja berasal dari sektor pemerintah dan sektor perusahaan.

c) Pasar Uang dan Modal (Money and Capital Market)

Pasar uang dan modal adalah interaksi antara permintaan serta penawaran uang dalam arti hak penggunaan uang di mana yang membutuhkan uang adalah pihak yang akan mengelola dana yang didapat untuk menghasilkan lebih banyak keuntungan. Pihak yang menawarkan uang dan modal adalah pihak yang rela menunda penggunaan uang untuk mendapatkan keuntungan dari dana yang dikeluarkannya untuk dikelola.

METODE-METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Ada tiga cara perhitungan pendapatan nasional yaitu metode output, metode pendapatan, dan metode pengeluaran. Masing-masing metode melihat pendapatan nasional dari sudut pandang yang berbeda, tetapi hasilnya saling melengkapi.

· Metode Output atau Metode Produksi

Menurut metode ini, PDB adalah total output yang dihasikan oleh suatu perekonomian. Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan nilai produksi yang dihasilakan oleh sektor-sektor produktif.

Di Indonesia sektor-sektor produktif terdiri dari :


· Pertanian

· Pertambangan dan Penggalian

· Industri Pengolahan

· Listrik, Gas dan Air Bersih

· Bangunan

· Peragangan, Restoran dan Hotel

· Pengangkutan dan Transportasi

· Keuangan Persewaan Bangunan dan Jasa Perusahaan

· Jasa-jasa

Secara sistematis metode produksi apat di tuliskan dalam persamaan sebagai berikut :

Y = ∑ PQn.Q1n

Y = PQ1.Q1 + PQ2.Q2 + PQ3.Q3 + ... + PQ9.Q9

Dimana :

PQn = Harga dari produk sektor “n”

Q1, Q2, Q3 = Jumlah produk dari masing-masing sektor

Untuk menghindari terjadinya perhitungan ganda dalam metode ini maka yang dilakukan adalah hanya untuk menjumlahkan nilai tambah dari masing-masing sektor produksi tersebut atau menjumlahkan nilai akhir tersebut dari hasil produksi tersebut sehingga dapat di tulis secara sistematis :

Y = ∑ NTB1-9 = NTB1 + NTB2 + NTB3 + ... + NTB9

Dapat di contohkan sebagai berikut :

Menghitung nilai tambah bruto tebu /kg dijual Rp 2.500,- dan tebu tersebut 2,5kg di olah menjadi gula/kg di jual Rp 4.000,-. Gula/kg diolah menjadi gulali dan dijual Rp 6.000,-. Berdasarkan informasi tersebut maka besarnya nilai tambah bruto dari kegiatan menjual sejak tebu menjadi gulali adalah

= Rp 2.500 + (Rp 4.000 – Rp 2.5000) + (Rp 6.000 – Rp 4.000)

= Rp 2.500 + Rp 1.500 + Rp 2.000

= Rp 6.000

· Metode Pendapatan

Metode pendapatan memandang, nilai output perekonomian sebagai nilai total balas jasa atas faktor produksi yang di gunakan dalam proses produksi dalam kata lain metode pendapatan digunakan untuk untuk menjumlahkan semua pendapatan dari faktor-faktor produksi.

Maka dapat di tuliskan dalam persamaan :

Y = Yw + Yi + Yr + Yp

Dimana :


w = wages atau pendapatan

i = investasi

r = rent atau sewa

p = profit atau keuntungan

Biasanya hasil dari perhitungan diatas dapat disebut Pendapatan Nasional (PN) atau National Income (NI).

· Metode Pengeluaran

Menurut metode pengeluaran, nilai PDB merupakan nilai total pengeluaran dalam perekonomian selain periode tertentu.

Metode pengeluaran digunakan untuk menghitung pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan semua pengeluaran baik yang dapat di tuliskan dengan cara :

Y = EA = C + I + G + (X-M)

Dimana :

EA = Agregat Expanaliture

c = rumah tangga konsumen

i = rumah tangga produsen

g = rumah tangga pemerintah

x-m = expor netto

Hasil perhitungan dengan menggunakan metode pendekatan pengeluaran, sering dinamakan PNB/GNP.

PENGERTIAN DASAR MENGENAI PERHITUNGAN AGRETATIF

Tujuan perhitungan output maupun pengeluaran dan ukuran-ukuran agregatif lainnya adalah untuk menganalisis dan menentukan kebijakan ekonomi guna memperbaiki/ meningkatkan kemakmuran/ kesejahteraan rakyat.

Beberapa pengertian yang harus dipelajari berkaityan dengan hal tersebut adalah :

1. Produk Domestik Bruto

Produk domestik bruto menghitung hasil produksi suatu perekonomian tanpa memperhatikan siapa pemilik faktor produksi tersebut.

2. Produk Nasional Bruto

PNB adalah nilai produksi yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi milik perekonomian.

3. Produk Nasional Neto

untuk memproduksi barang dan jasa dibutuhkan barang modal.

4. Pendapatan Nasional

merupakan balas jasa atas seluruh produksi yang digunakan.

5. Pendapatan Personal

bagian pendapatan nasional yang merupakan hak individudalam perekonomian sebagai balas jasa keikutsertaan mereka dalam proses produksi.

6. Pendapatan Personal Disposabel

pendapatn personal yang dapat dipakai oleh individu, baik untuk membiayai konsumsinya maupun untuk di tabung.

PDB HARGA BERLAKU DAN HARGA KONSTAN

Nilai PDB (Produk Domestik Bruto) adalah nilai barang atau jasa yang diproduksi oleh suatu negara dalam suatu periode tertentu yang menjumlahkan semua hasil dari warganegara yang bersangkutan termasuk juga di dalamnya pendapatan atas aset asing.

PDB merupakan salah satu metode untuk menghitung pendapatan nasional. PDB diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun). PDB berbeda dari produk nasional bruto karena memasukkan pendapatan faktor produksi dari luar negeri yang bekerja di negara tersebut.

MANFAAT DAN KETERBATASAN PERHITUNGAN PDB

Manfaat dan keterbatasan perhitungan PDB dibagi menjadi empat :

· Perhitunga PDB dan Analisis Kemakmuran yaitu memberikan gambaran ringkas tentang tingkat kemakmuran suatu Negara, dengan cara membaginya dengan jumlah penduduk.

· Perhitungan PDB dan masalah kesejahteraan sosial disunakan menganalisis tingkat kesejahteraan sosial suatu masyarakat. Umumnya ukuran tingkat kesejahteraan yang dipakai adalah tingkat pendidikan, keehatan dan gizi, kebebasan memilih pekerjaan dan jaminan masa depan yang lebih baik.

· PDB per kapita dan masalah produktivitas yaitu angka PDB per kapita dapat mencerminkan tingkat produktivitas suatu Negara. Untuk memperoleh perbandingan produktivitas antarnegara ada bebrapa hal yang perlu dipertimbangkan yaitu jumlah dan komposisi penduduk, jumlah dan struktur kesempatan kerja, factor-faktor nonekonomi.

· Perhitungan Pdb dan kegiatan-kegiatan ekonomi tak tercatat yaitu angka statistic PDB Indonesia yang dilaporkan oleh Badan Pusat statistic hanya mencatat kegiatan-kegiatan ekonomi formal.

DISTRIBUSI PENDAPATAN

Distribusi pendapatan mempunyai beberapa pokok ukuran distribusi pendapatan. Adapun ukuran-ukuran pokok dalam distribusi pendapatan adalah didtribusi ukuran dan distribusi fungsional. Distribusi ukuran adalah ukuran besar atau kecilnya bagian pendapatan yang dapat diterima oleh masing-masing orang dan distribusi fungsional yang lebih sering dikenal dengan kepemilikan faktor-faktor produksi.

Dalam distribusi pendapatan ada beberapa konsep dasar yang harus di pelajari, antara lain :

1. Distribusi Ukuran

Distribusi ukuran merupakan ukuran yang paling sering digunakan oleh para ekonom. Ukuran ini secara langsung menghitung jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap individu atau rumah tangga tanpa memperdulikan sumbernya.

2. Kurva Lorenz

Kurva Lorenz menunjukkan hubungan kuantitatif aktual antara persentase penerima pendapatan dengan persentase pendapatan total yang benar-benar mereka terima selama, misalnya, satu tahun.

3. Koefisien Gini atau Ukuran Ketimpangan Agregat

Koefisien Gini adalah ukuran ketimpangan agregat yang angkanya berkisar antara nol (pemerataan sempurna) hingga satu (ketimpangan sempurna).

DISTRIBUSI KEKAYAAN

Distribusi kekayaan adalah proses pembagian kekayaan yang ada di suatu wilayah agar tidak menumpuk pada golongan tertentu, tetapi bisa dirasakan oleh semua golongan.

Macam-macam jenis distribusi kekayaan antara lain:

Tangible Assets meliputi rumah, mobil, tanah, dan berbagai bentuk barang tahan lama lainnya.

Financial Assets meliputi uang tunai, tabungan, dan berbagai bentuk surat berharga

Jumat, 18 Februari 2011

Rangkuman Ekonomi Makro

Silahkan unduh di bawah ini :
Ekonomi Makro