Jumat, 17 Mei 2013

Resensi Buku

Istilah resensi berasal dari bahasa Belanda, Resentie, yang berarti kupasan atau pembahasan. Jadi, resensi adalah kupasan atau pembahasan tentang buku, film, atau drama yang biasanya disiarkan melalui media massa, seperti surat kabar atau majalah.

Pada Kamus Sinonim Bahasa Indonesia disebutkan bahwa resensi adalah pertimbangan, pembicaraan, atau ulasan buku. Akhir-akhir ini, resensi buku lebih dikenal dengan istilah timbangan buku.
Tujuan resensi adalah memberi informasi kepada masyarakat akan kehadiran suatu buku, apakah ada hal yang baru dan penting atau hanya sekadar mengubah buku yang sudah ada. Kelebihan dan kekurangan buku adalah objek resensi, tetapi pengungkapannya haruslah merupakan penilaian objektif dan bukan menurut selera pribadi si pembuat resensi. Umumnya, di akhir ringkasan terdapat nilai-nilai yang dapat diambil hikmahnya.

Pembuat resensi disebut resensator. Sebelum membuat resensi, resensator harus membaca buku itu terlebih dahulu. Sebaiknya, resensator memiliki pengetahuan yang memadai, terutama yang berhubungan dengan isi buku yang akan diresensi. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam penyusunan sebuah resensi.
a.       Ada data buku, meliputi nama pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal buku.
b.      Pendahuluannya berisi perbandingan dengan karya sebelumnya, biografi pengarang, atau hal yang berhubungan dengan tema atau isi.
c.       Ada ulasan singkat terhadap buku tersebut.
d.      Harus bermanfaat dan kepada siapa manfaat itu ditujukan
Umumnya resensi terdiri dari :
a.    Judul
Judul resensi harus menarik dan selaras dengan keseluruhan isi resensi
b.    Identitas buku
meliputi judul buku(judul asli dan Modern.terjemahan),penulis, penerbit, tahun terbit, tebal buku.
c.     Isi
Meliputi  :
-       ulasan singkat isi
-       keunggulan buku,
-        kelemahan buku,
-        rumusan kerangka
d.    Penutup
Penutup resensi biasanya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa. Selain itu dapat juga berisi kelemahan buku.


Komponen resensi novel
Komponen yang dapat dibahas dalam menyusun resensi novel adalah sebagai berikut :
a.       Tema
Tema apakah yang diungkap dalam novel? Apakah tema yang diungkapkan itu menarik pembaca secara umum? Apakah tema sudah sering diungkapkan dalam seri cerita lain yang dibuatnya? Apakah tema dapat diterima sebagai kebenaran yang umum?
b.      Alur Cerita
Bagaimana peristiwa-peristiwa diatur dalam cerita? Apa keunikan susunan peristiwa yang digunakan pengarang? Apakah ada pembaruan susunan peristiwa dalam cerita itu?
c.       Penokohan
Bagaimana pengarang memberi (menciptakan) watak atau karakter pada tokoh-tokohnya? Bagaimana sifat tokoh tersebut? Adakah keunikan dalam menciptakan watak tokoh?
d.      Sudut Pandang
Sudut pandang apa yang dipakai pengarang untuk menyampaikan cerita?
Adakah keunikan sudut pandang dalam cerita?
e.      Latar Cerita
Bagaimana latar cerita digunakan? Apakah latar ceritanya cocok dengan
peristiwa?
f.        Nilai-nilai
Nilai-nilai apakah yang dapat diambil pembaca dari cerita? Adakah nilai-nilai baru yang dikembangkan?
g.       Bahasa dan Gaya Cerita
Bagaimana bahasa yang digunakan pengarang? Apakah cerita disampaikan dengan cara humor, serius, atau sinisme?
h.      Pengarang
Siapa pengarang cerita itu? Bagaimana latar belakang kehidupannya?
Bagaimana kreativitasnya?
Dalam sebuah resensi tidak semua cerita tersebut diulas oleh penulis. Biasanya penulis hanya memilih aspek yang dianggap paling menarik. Pertimbangan tentang kemenarikan itu bersifat relatif subjektif. Oleh karena itu, resensi novel itu bersifat subjektif pula. Jika anda telah membaca novel secara keseluruhan, hal-hal yang harus dicatat untuk membuat resensi bisa mengikuti cara seperti yang telah dikemukakan di atas, atau mengikuti cara berikut.
a.       Memberitahukan kepada masyarakat akan terbitnya buku baru dengan menginformasikan data-data, seperti judul novel, pengarang, penerbit, dan jumlah halaman.
b.      Menginformasikan jenis novel, tema, alur cerita, penokohan, sudut pandang, latar cerita, nilai-nilai, bahasa dan gaya cerita, reputasi pengarang, dan latar belakang penerbitan.
c.       Menyampaikan tujuan penulisan atau ringkasan novel.
d.      Menegaskan keunggulan dan kelemahan novel, apakah bermanfaat bagi masyarakat atau tidak. Apakah novel itu dapat memenuhi kebutuhan masyarakat atau tidak, bernilai bagi masyarakat atau tidak, dan seterusnya.
Kiat Praktis Menulis Resensi Buku  
Resensi adalah tulisan yang menjelaskan kelebihan dan kekurangan sebuah karya baik yang berupa buku maupun yang berupa karya seni. Tulisan ini biasanya dimuat di media cetak seperti koran, majalah, atau tabloid. Dilihat dari segi isinya terdapat berbagai macam resensi, antara lain resensi buku, resensi novel, resensi buku kumpulan cerpen, resensi film, resensi, patung, dan sebagainya.
Penulis resensi adalah orang yang memiliki pengetahuan tentang bidang yang diresensi dan memiliki kemampuan untuk menganalisis sebuah karya secara kritis sehingga dapat menjelaskan kelemahan dan kelebihan dari karya yang diresensi.
Resensi dimaksudkan untuk memberikan gambaran kepada pembaca tentang sebuah karya sehingga pembaca mengetahui apakah karya yang diresensi itu merupakan karya yang bermutu atau tidak. Resensi akan sangat bermanfaat apabila karya yang diresensi relatif masih baru. Semakin baru karya yang diresensi, semakin baik. Hal itu dimaksudkan agar pembaca segera mengetahui apakah karya itu layak untuk dinikmati atau tidak.
Sekurang-kurangnya dalam resensi terdapat hal-hal berikut ini:
a.        Judul resensi
b.        Identitas karya (buku) yang diresensi
c.         Uraian tentang jenis karya yang diresensi
d.        Uraian tentang kelebihan dan kekurangan karya yang diresensi
e.        Kesimpulan yang berisi penegasan kembali mengenai layak tidaknya karya tersebut untuk dinikmati oleh pembaca.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menulis resensi buku (novel) adalah:
a.         Tahap Persiapan meliputi:
·         Membaca contoh-contoh resensi
·         Menentukan buku yang akan diresensi
b.        Tahap Pengumpulan Data meliputi:
·         Membaca buku yang akan diresensi
·         Menandai bagian-bagian yang akan dijadikan kutipan sebagai data meliputi hal-hal yang menarik dan tidak menarik dari buku (novel) yang diresensi
·          Mencatat data-data penulisan resensi yang telah diperoleh melalui membaca buku yang diresensi.
c.         Tahap Penulisan meliputi :
·         Menuliskan identis buku
·         Mengemukakan isi buku (sinopsis novel dan unsur-unsur intrinsik lainnya ); Mengemukakan kelebihan dan kekurangan buku (novel) baik dari segi isi maupun bahasa
·         Merevisi resensi dengan memperhatikan susunan kalimatnya, kepaduan paragrafnya, diksinya, ejaan dan tanda bacanya. Membuat judul resensi.

Catatan:
Judul resensi harus singkat, menarik, dan menggambarkan isi resensi. Cara menemukan kekurangan dan kelebihan buku yang diresensi yaitu dengan cara membandingkan buku yang diresensi dengan buku lain yang sejenis baik oleh pengarang yang sama maupun oleh pengarang lain yang meliputi segi isi atau pun bahasanya (untuk novel meliputi semua unsur intrinsiknya).
Mencari hal-hal yang menarik atau disukai dan hal-hal yang tidak disukai dari buku tersebut dan mencari alasan mengapa demikian.



 Contoh Resensi Buku


Judul               : Orang Miskin Dilarang Sekolah
Pengarang       : Wiwid Prasetya 
Penerbit          : Diva Press
Tahun terbit     : 2011 (cetakan IX)
Orang Miskin di Dilarang Sekolah
Karya Eko Prasetyo

Hubungan antara ekonomi dan pendidikan selalu menarik untuk dikaji. Salah satu teori menyatakan bahwa jika tingkat ekonomi masyarakat tinggi maka tingkat kemampuan mereka untuk memperoleh - lebih tepatnya membeli - pendidikan menjadi tinggi. Lebih dari itu prestasi mereka yang berekonomi tinggi (orang kaya) cenderung lebih baik dibanding mereka yang berekonomi rendah. Meskipun ada beberapa kasus yang menunjukkan bahwa orang-orang yang Hubungan antara ekonomi dan pendidikan selalu menarik untuk dikaji. Ada banyak teori yang memiliki tingkat ekonomi rendah bisa pula berprestasi tinggi dalam pendidikannya, hal itu tidak dengan sendirinya menghapus teori tersebut.

Karena sedemikian menarik dan pentingnya, maka masalah yang berkaitan antara wilayah ekonomi dan pendidikan dari waktu ke waktu terus dikaji dan dipersoalkan orang. Salah satu dari mereka yang berani menyuarakan nada berbeda adalah Eko Prasetyo. Lewat buku berjudul Orang Miskin Dilarang Sekolah! ia menentang praktik-praktik sekolah yang banyak melakukan pungutan kepada siswa (orang tua siswa) sehinga membuat biaya sekolah menjadi mahal, bahkan sangat mahal.

Lewat buku ini Eko membeberkan sekian banyak fakta sebagai bukti bahwa ternyata sekolah itu sangat mahal, sedemikian mahalnya sehingga tidak bisa dijangkau oleh anak-anak orang miskin karena orang tua mereka tak mampu membayarnya. "..... uang sekolah sekarang macam-macam, ada uang pramuka, uang musik, uang daftar ulang, ulang buku, dan uang wisata....... cekikan biaya sekolah ini memang menjadi beban di saat kesulitan ekonomi menghantam banyak rumah tangga. Sekolah yang terus digenjot dalam hal pembiayaan fisik dengan menimpakan biaya pada orang tua jelas bukan mandat utama pendidikan," (hlm. 4).

Di sisi lain Eko menunjukkan bahwa fasilitas sekolah yang mewahlah, yang membuat sekolah harus mahal. Ia mempertanyakan, "Benarkah untuk menghadirkan senyum polos anak-anak, kita harus mengeluarkan biaya besar-besaran. Saya ragu dan sanksi", tulisnya (hlm. 5). Menurut Eko, tingginya biasa sekolah disebabkan oleh banyak faktor, termasuk intervensi pihak luar pada sekolah. "...... kami juga dipungut biaya untuk nonton film perjuangan. Saya ingat, bagaimana digiring masuk gedung bioskop untuk melihat film dari Serangan Fajar hingga Pemberontakan G 30 S PKI". (hlm. 13). Selain itu sekolah mahal diakibatkan pula tingginya kasus korupsi para kepala sekolah (hlm. 16).

Lantas apa solusi yang ditawarkan Eko? Baginya, sekolah itu mestinya murah (hlm. 195). Alasan konstitusional mengapa sekolah harus murah, menurutnya, adalah bunyi amandemen UUD 1945 yang mewajibkan sekolah bisa menampung semua warga. Karenanya, sekolah memang perlu murah agar bisa menyedot semua orang. Realitasnya, di mana-mana sekolah semakin mahal. Maka, baginya harus ada jalan radikal agar sekolah bisa murah (hlm. 220-229).

Jalan pertama adalah menekan dan memaksa pemerintah untuk mengalokasikan dana pendidikan minimal 20 persen dari total APBN. Kedua melakukan pemotongan gaji untuk pejabat tinggi yang dialokasikan pada dunia pendidikan. Ketiga menarik pajak pendidikan melalui perusahaan-perusahaan besar. Keempat menginvestigasi dan menjatuhkan sanksi kepada semua pihak yang melakukan korupsi atas anggaran pendidikan. Kelima mendorong sektor usaha yang terkait dengan lembaga pendidikan untuk mengalokasikan anggaran yang bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh institusi pendidikan. Keenam melibatkan media massa terutama untuk memberi liputan yang berani dan tajam mengenai komitmen sejumlah kalangan untuk pendidikan. Ketujuh membuat standar baru tentang kualitas pendidikan yang tidak saja menyentuh kemampuan dan kreativitas siswa melainkan juga ongkos sekolah. Kedelapan mendorong manajemen lembaga pendidikan secara terbuka dengan melibatkan sejumlah siswa dan (mahasiswa) untuk mendesain kebutuhan lembaga pendidikan. Kesembilan mendorong kalangan parlemen untuk terlibat aktif dalam penentuan pejabat pendidikan. Terakhir, kesepuluh, melakukan penarikan dana langsung ke kalangan masyarakat.

Selesai sampai di situkah? Belum. Jika cara-cara itu mentok Eko mengajak pembaca untuk melakukan gerakan yang lebih "sadis" lagi, yaitu melawan sekolah mahal lewat gerakan sosial (hml. 231).
Meskipun demikian - herannya - hingga hari ini berbondong-bondong orang tua menyerbu sekolah berlabel sekolah favorit, sekolah unggul, sekolah plus, dan embel-embel lain yang menunjukkan bahwa sekolah itu menawarkan nilai lebih. Herannya juga, hingga hari-hari ini orang tua siswa tidak berhenti untuk lebih 'ganjen' ketimbang para guru TK dan SD.

Maka masa-masa TK dan SD yang lebih merupakan masa bermain bagi anak didik, diprovokasi oleh orang tua agar menawarkan pembelajaran menyimpang dari perkembangan alamiah anak - selain juga menyimpang dari kurikulum - tapi menimbulkan kebahagiaan semua orang tua. Jadilah sekolah yang semula tempat bermain berubah menjadi 'penjara' bagi siswa. Sekolah menjadi tidak menyenangkan bagi anak-anak karena mereka harus belajar banyak ilmu dan keterampilan yang ternyata lebih banyak merupakan ambisi orang tua mereka.

Fakta seperti anak TK diajari bahasa Inggris, diajari berhitung, diajari membaca, sungguh membanggakan orang tua yang melihat anak seusia itu sudah bisa bahasa Inggris, bisa berhitung - tidak bisa dipungkiri terjadi di banyak kota besar Indonesia. Mereka tak sadar bahwa mereka telah 'memperkosa' kemerdekaan masa bermain anak-anak mereka demi gengsi mereka (gengsi orang tua).

Guru-guru TK-SD, pengawas TK-SD, kepala TK-SD, bukan tidak tahu bahwa hal itu keliru, tetapi mereka tak berdaya, jika tidak memenuhi selera orang tua (sebagai konsumen layanan pendidikan) maka sekolah mereka tak laku. Jika memenuhi keinginan orang tua, berarti memperkosa masa bermain anak. Dilema? Bukan dilema. Anggaplah hal itu hanya sebuah masalah kecil yang solusinya bisa lahir jika ada semacam kesadaran dari kedua belah pihak.

Kamis, 09 Mei 2013

Proposal Ilmiah

  Latar Belakang
            Dewasa ini persaingan di dunia usaha sangat ketat, untuk meghadapinya semua pihak yang terlibat di dalamnya harus melakukan kegiatan usahanya secara efektif.
            Kemajuan dalam bidang teknologi juga sudah berkembang dengan pesat. Dimana-mana terdapat usaha-usaha jasa yang menggunakan teknologi-teknologi canggih. Dengan persaingan yang ketat, perusahaan perlu melakukan studi kelayakan pada suatu proyek yang tengah dijalankan, dimana penelitian tersebut tentang dapatkah suatu proyek (proyek investasi) dapat dilaksanakan dengan berhasil, keberhasilan pada studi kelayakan dapat berupa di terimakah usaha tersebut oleh masyarakat, apakah usaha yang di jalankan bisa di manfaatkan secara ekonomis dan bisakah perusahaan mendapat suatu keuntungan yang layak dari usaha tersebut.
            Perusahaan yang dibahas dalam tulisan ini bergerak di bidang usaha jasa Penggandaan Dokumen yang biasa di sebut Foto Copy, karena usaha foto copy merupakan salah satu usaha jasa yang menggunakan alat-alat berteknologi canggih, seperti mesin fotocopy, mesin laminating, dll usaha tersebut mempunyai sifat strategi sebagai sarana yang membantu kelancaran arus pemuas kebutuhan para konsumen atau para pengguna jasa tersebut, dimana setiap kebutuhan konsumen dapat terpenuhi.
            Untuk melayani kebutuhan masyarakat atau perusahaan jasa Foto Copy itu sendiri maka penulis mencoba menilai kelayakan investasi untuk menjadikan masalah ini sebagai bahan tulisan dan penulis mengambil judul “Studi Kelayakan Kelangsungan Usaha Jasa Foto Copy  Sinar Abadi “

  Rumusan Masalah

            Bagaimana kelayakan investasi dalam usaha foto copy berdasarkan penilaian metode Payback period, NPV, IRR, PI dan ARR ?

  Batasan Masalah

            Dalam penulisan ini penulis membatasi masalah hanya pada penggunaan methode Payback Period, NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), PI (Profitability Index), dan ARR (Accounting Rate of Rerturn) dan penilaian ini didasarkan pada data-data tahun 2012

  Tujuan Penulisan

            Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui kelayakan investasi yang dilakukan untuk di teruskan atau tidak berdasarkan penilaian metode Payback Period, NPV, IRR, PI, dan ARR.

  Metodologi Penulisan

            Dalam pengumpulan data, keterangan dan informasi yang relevan, maka penulis melakukan riset dengan jalan :
1.   Studi Pustaka
Dilakukan dengan mencari data-data yang diperlukan dan data lainnya sebagai landasan teoritis untuk menganalisa data yang diperoleh di lapangan. 
2.      Studi  Lapangan
Penelitian ini di lakukan secara langsung terhadap obyeknya untuk mendapatkan data-data primer maupun data  sekunder yang di perlukan untuk pembuatan penulisan ilmiah ini.


  Sistematika Penulisan
            Untuk lebih memperjelas gambaran mengenai penyusunan ini, maka secara garis besar disusun secara sistematis, sbb :
BAB I        :  PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Metodologi Penulisan, dan Sistematika Penulisan.
BAB II      :  LANDASAN TEORI
                     Bab ini mencakup teori-teori yang menyangkut dengan analisa  penilaian proyek. 
BAB III    :  GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
                  Berisikan tentang berdirinya sejarah perusahaan, bidang usaha dan struktur organisasi.
BAB IV    :  PEMBAHASAN
                     Dalam bab ini semua data yang di dapat akan di analisa dan di cari penyelesaiannya.
BAB V      :  PENUTUP
                  Memuat tentang kesimpulan dari pembahasan dan saran-saran dari penulis tentang penilaian proyek-proyek yang akan dilaksanakan

LANDASAN TEORI
  Pengertian Studi Kelayakan Proyek
            Studi kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil. (Suad Husnan, 1994, hal. 4), obyek yang diteliti bisa berbentuk proyek raksasa ataupun proyek yang sederhana.
            Pengertian keberhasilan ini bisa diartikan berbeda-beda. Dalam artian terbatas, dipergunakan oleh swasta yang lebih beminat tentang manfaat ekonomis suatu investasi. Sedangkan pengertian yang lebih luas digunakan oleh pemerintah atau lembaga non provit, pengertian menguntungkan bisa dalam arti yang relatif.
Adapun faktor-faktor ( aspek-aspek ) yang dapat  mempengaruhi prospek adalah sebagai berikut ( Suad Husnan ; 1994 ; hal. 17 ) :
1.      Aspek Pasar dan Pemasaran, yang mempelajari tentang :
a.  Permintaan  :  baik secara total ataupun diperinci menurut daerah, jenis konsumen, perusahaanbesar pemakai. Disini juga perlu diperkirakan tentang proyeksi permintaan tersebut.
b.     Penawaran  : Bagaimana perkembangannya di masa lalu dan bagaimana perkiraan di masa yang akan datang. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran ini, seperti jenis usaha yang bisa menyaingi, perlindungan dari pemerintah, dan sebagainya, perlu juga diperhatikan.
c.   Harga  :  dilakukan perbandingan dengan jenis usaha sejenis di sekirarnya. Apakah ada kecenderungan perubahan harga atau tidak.
d.       Program Pemasaran  :  mencakup strategi pemasaran yang akan digunakan.
e.  Perkiraan Penjualan yang bisa dicapai perusahaan, market share yang bisa dikuasai perusahaan.
2.      Aspek Keuangan, yang mempelajari berbagai faktor penting, seperti :
a.   Dana yang diperlukan untuk investasi, baik untuk aktiva tetap maupun modal kerja.
b.  Sumber-sumber pembelanjaan yang akan dipergunakan.
c.   Taksiran penghasilan, biaya, dan rugi/laba pada berbagai tingkat operasi.
3.   Aspek Manajemen yang mempelajari tentang :
a.        Manajemen dalam masa pembangunan proyek.
b.        Manajemen dalam operasi. Bentuk organisasi yang di pilih. Struktur organisasi, deskripsi jabatan, dan spesifikasi jabatan.
4.      Aspek Ekonomi dan Sosial, meliputi penelitian tentang :
a.       Penambahan dan pemerataan kesempatan kerja.
b.      Aspek yang bersifat sosial, seperti : menjadi semakin ramainya daerah tersebut.

Tujuan  Dilakukan Studi Kelayakan

            Proyek investasi umumnya memerlukan dana yang cukup besar dan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang. Karenanya perusahaan perlu hati-hati dalam melakukan studi, agar jangan sampai dana yang telah diinvestasikan dalam proyek tersebut tidak menguntungkan. Secara ringkas tujuan diadakan studi kelayakan adalah menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.
Studi kelayakan ini akan memakan biaya, tetapi biaya tersebut relatif kecil bila dibandingkan resiko kegagalan suatu proyek yang menyangkut investasi dalam jumlah besar, ada pula sebab lain yang mengakibatkan suatu proyek ternyata kemudian menjadi tidak menguntungkan (gagal), sebab itu bisa berwujud karena kesalahan perencanaan, kesalahan dalam menafsirkan pasar yang tesedia, kesalahan dalam memperkirakan teknologi yang tepat pakai dan kesalahan dalam memperkirakan kebutuhan tenaga kerja dengan tersedianya tenaga kerja yang ada. Oleh karena itu dalam menjalankan suatu proyek perlu diperhatikan tujuan studi kelayakan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam studi kelayakan :
a.       Ruang lingkup kegiatan proyek
b.      Cara kegiatan proyek dilakukan
c.       Evaluasi terhadap aspek-aspek yang menentukan berhasilnya suatu proyek.
d.       Sarana yang diperlukan dalam proyek tersebut.
e.       Hasil kegiatan proyek tersebut, serta biaya-biaya yang harus ditanggung untuk memperoleh hasil tersebut.
f.       Akibat–akibat yang bermanfaat maupun yang tidak dari adanya proyek tersebut.
g.      Langkah-langkah rencana untuk mendirikan proyek, beserta jadwal dari  masing-masing kegiatan tersebut, sampai dengan proyek investasi siap berjalan.

  Pengertian Investasi

            Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan investasi diantaranya adalah penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa ataupun penambahan devisa, dalam menggunakan pengertian proyek investasi sebagai suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya yang bisa dinilai secar cukup independen.
Menurut (Suad Husnan, 1994, hal 11), “Investasi adalah penanaman sumber daya untuk mendapatkan hasil dimasa yang akan datang”.


  Usulan Investasi dan Pemilihan Alternatif
            Ada berbagai cara dalam menggolongkan usulan investasi, salah satunya penggolongan usulan yang didasarkan menurut katagori, sebagai berikut (Bambang Riyanto, 1995, hal 121) :
1.      Investasi penggantian, adalah penggantian aktiva yang sudah aus (usang) yang harus diganti dengan aktiva baru, kalau produksi akan tetap dilanjutkan.
2.      Investasi dengan penambahan kapasitas, misalnya usul penambahan jumlah mesin atau pembukaan  cabang baru.
3.      Investasi penambahan jenis produk baru, yaitu investasi untuk menghasilkan produk baru disamping tetap memproduksi yang lama.
4.      Investasi lain-lain, yaitu investasi yang tidak termasuk dalam tiga golongan diatas.

  Pengertian promosi

            Promosi sebagai alat komunikasi, pencipta dan pemeliharaan komunikasi dengan pangsa-pangsa pasar sasaran adalah misi utama yang dibebankan kepada promosi, menurut (Teguh Budiarto, 1993, hal 136) “Promosi Penjualan adalah alat promosi yang merupakan perangsang  bagi konsumen untuk segera melakukan pembelian, umumnya bersifat jangka pendek. Promosi penjualan dapat personal maupun nonpersonal”.
            Dengan demikian promosi melibatkan pengiriman pesan-pesan kepada konsumen dan mengikut sertakan perantara melalui berbagai media pemasaran yaitu, pengiklanan, dan media-media lainnya. 

   Pengertian Cash Flow
Ada berbagai cara penilaian usulan investasi didasarkan pada aliran kas bukan pada keuntungan yang dilaporkan dalam buku. Hal ini dikarenakan untuk mendapatkan keuntungan tambahan bagi perusahaan dan juga perusahaan harus mempunyai kas untuk ditanamkan kembali. Menurut (Bambang Riyanto, 1995, hal 122) setiap usulan pengeluaran modal selalu mengandung dua macam aliran kas yaitu :
1.      Aliran kas yang keluar netto (net outflow of cash) yaitu yang diperlukan untuk investasi baru.
2.      Aliran kas yang masuk netto (net inflow of cash) yaitu sebagai hasil dari investasi baru tersebut, sering pula disebut “net cash proceeds” atau hanya “proceeds”.
Ada pula yang membagi kedalam tiga kelompok, yaitu (Suad Husnan, 1994, hal 186) :
a.       Initial cash flow (aliran kas permulaan), yaitu pengeluaran-pengeluaran untuk investasi pada awal periode.
b.      Oprational cash flow (aliran kas oprasional), yaitu aliran kas yang timbul selama proyek berjalan.
c.       Terminal cash flow (aliran kas terminal), yaitu aliran yang akan diterima pada akhir proyek.
    Metode penyusutan
            Menurut (J. Fred Weston dan Thomas E. Copeland, 1988, hal 101) Metode penyusutan yang pokok ada empat yaitu metode garis lurus (straight line), jumlah angka tahun (sum-of-years’digits), metode saldo menurun (declining balance) dan metodeunit produksi. Dan pada penulisan ini penulis menggunakan metode garis lurus atau straight line. Angka ini atau perhitungannya diperoleh dengan cara membagi biaya pembelian mesin atau barang dikurangi nilai sisa dengan umur ekonomis :
(Biaya pembelian  - nilai sisa )
_____________________________
umur ekonomis

    Metode-metode Penilaian Investasi

            Dalam menjalankan proyek akan penggunakan investasi pada umumnya  menggunakan metode-metode penilaian investasi yang diantaranya adalah penggunaan metode :

A.                Metode Payback Periode

Metode Payback Periode adalah metode yang mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali (Suad Husnan dan Suwarsono, 1994, hal 208), dan kelemahan-kelemahan dari metode ini adalah :
1.      Diabaikannya nilai waktu uang.
2.      Diabaikannya aliran kas setelah periode payback.
 Menurut (Bambang Riyanto, 1995, hal 124) mengatakan “suatu periode yang dibutuhkan untuk menutup kembali pengeluaran investasi”.
Sedangkan menurut (Husein Umar, 1997, hal 200) mengatakan suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi(initial cash investment)dengan menggunakan aliran kas. Untuk mengetahui sejauh mana investasi itu kembali, maka dirumuskan sebagai berikut:
  
Payback periode = Nilai Investasi   + 1 tahun
                        Aliran kas Masuk Bersih
Jadi kriteria penilaian pada metode payback periode ini adalah jika payback periodenya lebih kecil dari waktu maksimum yang diisyaratkan maka proyek diterima, dan sebaliknya bila payback periodenya lebih besar atau lebih lama dari waktu yang diisyaratkan maka investasi ditolak.
B.                 Metode Net Present Value
Menurut  ( Bambang Riyanto  1995, hal 127 ) Metode Net Present Value adalah metode yang menghitung antara selisih nilai sekarang dengan penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash flow) dimasa yang akan dating. Dalam metode ini yang pertama dihitung adalah nilai sekarang (present value) dari procceds yang diharapkan atas dasar tingkat bunga (discount rate) tertentu. Kemudian jumlah present value dari keseluruhan procceds selama usianya dikurangi dengan jumlah PV dari pengeluaran modal (capital outlay atau initial investment) dan hasilnya mendapatkan Net Present Value (NPV).
Kriteria penilaian NPV adalah :
a.       Jika NPV lebih besar dari nol (positif), maka investasi diterima .
b.      Jika NPV lebih kecil dari nol (negatif), maka investasi ditolak.
C.    IRR (Internal Rate of Return)
Nilai sekarang bersih (Net Present Value) kadang-kadang kurang lengkap untuk digunakan sebagai satu-satunya penilaian investasi. Karena dalam nilai sekarang bersih hanya diketahui bahwa nilai sekarang penanaman lebih besar dari jumlah investasi awal. Tetapi kelebihan dari hasil diatas investasi awal secara persentase tidak diketahui, oleh karena itu perusahaan ingin mengetahui persentase dari pengambilan penanaman setelah dikonversikan kedalam nilai sekarang.
Menurut ( Bambang Riyanto  1995, hal 131 ), rumusan dari Internal Rate of Return (IRR) adalah sebagai berikut :
IRR = P1-C1 x P2-P1
                        C2-C1
   Dimana:   P1  = tingkat bunga ke 1
                     P2  = tingkat bumga ke 2
                     C1 = NPV ke 1
                     C2 = NPV ke 2
Metode ini diterapkan dengan prosedur :
1.      Mencari nilai sekarang bersih dari investasi
2.      Apabila nilai sekarang bersih positif, maka tingkat hasil dinaikan sampai menunjukkan nilai sekarang bersih negatif. Atau sebaliknya apabila nilai sekarang negatif, maka dicari tingkat hasil sampai nilai sekarang bersih positif.

D.                Metode Profitability Index (PI)

Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa datang dengan nilai sekarang investasi. Kalau Profitability Index (PI)-nya lebih besar dari 1, maka proyek tersebut dikatakan menguntungkan, tetapi kalau kurang dari 1 tidak menguntungkan.
Menurut  ( Suad Husnan dan Suwarsono 1994, hal 211 ), rumus Profitability Index (PI), yaitu
            PI  =  NPV
                   Investasi  
Kriteria penilaian :    - Jika PI > 1, usulan proyek dikatakan menguntungkan
                               -  Jika PI<1, maka usulan proyek tidak menguntungkan

E.                 Metode Accounting Rate of Return (ARR)

Menurut (Bambang Riyanto, 1995, 134) Metode Accounting Rate of Return atau sering juga disebut  “Average rate of return”  menunjukkan persentase keuntungan netto sesudah pajak  dihitung dari “initial investment”. Apabila tiga  metode lainnya yang telah diuraikan diatas (PP,NPV, IRR) mendasarkan diri pada procceds atau “cash flows”, maka metode ARR ini mendasarkan pada keuntungan yang dilaporkan dalam buku.
Metode ini dalam perhitungannya menggunakan data accounting yang sudah tersedia, sehingga tidak memerlukan perhitungan tambahan.
Apabila ARR ini lebih besar daripada “minimum accounting rate of return” maka usul investasi tersebut diterima. Sebaliknya apabila lebih kecil maka, seharusnya usul investasi tersebut ditolak.

    Hubungan antara NPV-PI-IRR

Sebagaimana diuraikan sebelumnya bahwa ketiga metode metode penilaian investasi (NPV-PI-IRR) tersebut semuanya termasuk dalam kelompok discounted-cash-flow yang memperhatikan nilai waktu uang dan proceeds selama keseluruhan umur proyek. Menurut (Bambang Riyanto, 1995, 135) Karena basisnya sama maka nilai suatu investasi tertentu akan memberikan jawaban yang sama antara ketiga metode tersebut. Artinya kalau suatu usul investasi tertentu dinilai menurut  metode  PI jawabannya diterima, maka kalau dinilai menurut NPV ataupun menurut IRR jawabannyapun pasti diterima dan tidak mungkin memberikan jawaban berbeda.


GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


  Sejarah Perusahaan
            Usaha jasa fotocopy  “ Sinar Abadi “ adalah usaha jasa yang berdiri pada awal tahun 1999 oleh Bapak Mahyusin Lahikh, yang di sini selaku pemilik usaha jasa tersebut. Usaha jasa ini didirikan di atas bangunan sewaan seluas 5x6 m2 yang terletak di Jl. KH. Sam’un 41 Serang-Banten.
Perusahaan tersebut adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa foto copian yang tujuannya adalah melayani para konsumen yang membutuhkan jasa perusahaan tersebut, dalam hal ini perusahaan melayani jasa foto copy, penjilidan, laminating, dan sebagainya.
Pada awal berdirinya, perusahaan ini hanya memiliki 1 unit mesin foto copian, 1 mesin laminating, dan 1 orang karyawan. Selama kurun waktu 2 tahun terhitung dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2001,  perusahaan foto  copy tersebut berkembang cukup pesat. Hal ini dilihat dari pendapatan perhari yang hanya mengandalkan tiga unit mesin foto copy.
Dengan semakin meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi maka persaingan dan tantangan yang dihadapi juga semakin berat. Maka peusahaan harus berusaha memenuhi kebutuhan konsumen sebaik mungkin.
Sejalan dengan perkembangannya, di bukalah cabang usaha ini yang dilimpahkan kepada Sdr. Wahyusin Hadi yang juga sebagai anaknya untuk meneruskan usaha jasa foto copy ini.

  Kegiatan Perusahaan

Perusahaan yang bergerak di bidang jasa ini memberikan pelayanan jasa foto copy, dengan pelayanan-pelayanan yang diantaranya adalah :
a.      Foto copy
Jenis foto copy yang ada di perusahaan ini yaitu foto copy folio, A3, transparansi dan sebagainya.
b.      Penjilidan
                  Jenis penjilidannya bermacam-macam yaitu soft cover, hard cover, spiral dan sebagainya.
c.       Laminating
Perusahaan melayani jasa laminating dengan berbagai ukuran.
d.      Menjual peralatan kantor
Perusahaan menjual berbagai macam peralatan kantor seperti pulpen, pensil, berbagai macam map, amplop, dan lain sebagainya.
  Bentuk Perusahaan

                               Kebaikan dari bentuk perusahaan perseorangan adalah pendiri sekaligus pemilik yang bebas mengontrol perusahaannya, tidak memerlukan kebijaksanaan dalam menentukan laba, mudah dibentuk dan mudah di bubarkan. Di samping itu perusahaan ini ada juga kekurangannya atau kelemahannya, yaitu tanggung jawab yang besar dan tidak terbatas dalam menjamin hutang perusahaan dengan seluruh harta pemilik dan kelangsungan usaha yang tidak terjamin.

  Struktur Organisasi Perusahaan

            Struktur organisasi yang digunakan pada perusahaan ini adalah struktur organisasi garis, yaitu bentuk yang menghubungkan langsung antara pimpinan dan karyawan, hal ini dapat dilihat pada struktur organisasi :
Keterangan dan penjelasan dari bagan struktur organisasi perusahaan Sinar Abadi adalah sebagai berikut :
  1. Pemilik
Adalah pimpinan tertinggi dalam perusahaan karena ia yang mendirikan perusahaan sekaligus yang memberikan wewenang, pimpinan yang juga dapat mengontrol langsung jalannya perusahaan , mengkoordinasi dalam setiap bagian perusahaan, dan mempunyai kebijaksanaan yang di anggap paling baik bagi perusahaan.
  1. Pimpinan
Tugas dari pimpinan adalah menerima dan memasukkan kas ke dalam pembukuan, memeriksa kebutuhan akan perusahaannya dan membuat laporan keuangan berupa neraca dan rugi laba perusahaan untuk dilaporkan kepada pemilik. Serta menjalin kerja sama dan pengertian yang baik terhadap karyawan dan pimpinan bertanggung jawab terhadap pemilik.
  1. Karyawan
Tugas dari karyawan adalah  melakukan pekerjaan  - perkerjaan seperti misalnya foto copy, penjilidan, laminatin, dan melayani konsumen. Karyawan juga berkewajiban merawat peralatan agar selalu dalam keadaan baik dan di sini karyawan bertanggung jawab langsung pada pimpinan.

Laporan

I.                    Laporan adalah :
§ Suatu bentuk penyampaian berita, keterangan, pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban baik secara lisan maupun secara tertulis dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan wewenang (authority) dan tanggung jawab (responsibility) yang ada antara mereka.
§ Salah satu cara pelaksanaan komunikasi dari pihak yang satu kepada pihak yang lainnya.
§ Laporan merupakan salah satu alat untuk menyampaikan informasi baik formal maupun nonformal.
§ Penyampaian informasi dari petugas/ pejabat tertentu kepada petugas / pejabat tertentu dalam suatu system administrasi.

Laporan mempunyai peranan yang penting pada suatu organisasi karena dalam suatu organisasi dimana hubungan antara atasan dan bawahan merupakan bagian dari keberhasilan organisasi tersebut. Dengan adanya hubungan antara perseorangan dalam suatu organisasi baik yang berupa hubungan antara atasan dan bawahan, ataupun antara sesama karyawan yang terjalin baik maka akan bisa mewujudkan suatu sistem delegation of authority dan pertanggungjawaban akan terlaksana secara effektif dan efisien. Kerja sama diantara atasan bawahan bisa dilakukan, dibina melalui komunikasi baik komunikasi yang berbentuk lisan maupun tulisan (laporan). Agar laporan tersebut bisa efektif mempunyai syarat-syarat yang perlu dipenuhi demi terbentuknya laporan yang baik maka seseorang perlu mengetahui secara baik bagaimana pembuatan format laporan yang sempurna. Sehingga dengan laporan yang terformat bagus akan bisa bermanfaat baik dalam komunikasi maupun dalam mencapai tujuan organisasi.


Menulis Laporan
Laporan adalah bentuk penyajian fakta mengenai suatu berita, kegiatan, peristiwa, perjalanan, penelitian, dan sejenisnya yang disampaikan secara objektif.
Jenis-jenis Laporan
a.    Laporan Kegiatan
Laporan kegiatan adalah penyajian fakta berbentuk kegiatan atau aktivitas yang telah dilaksanakan. Kunci:
•    Ada kegiatan atau aktivitas    •      Waktu dan tempat kegiatan
•    Nama jenis kegiatan               •      Pelaksana kegiatan Contoh:
Di musim kemarau seperti sekarang mi, para petani di Desa Larangan, Brebes, Jawa Tengah sibuk bertani bawang merah. Sawah yang tadinya ditanami padi, kini berganti ditanami bawang merah. Tanah sawah yang sudah mulai mengering dibuat gundukan dan parit melingkar untuk aliran air. Bibit bawang merah ditanam di tanah gundukan berukuran lebih kurang satu kali enam meter persegi panjang. Setiap hari para petani menyirami tanaman bawang merah dengan harapan hasilnya dapat diandalkan.
b.    Laporan Peristiwa atau Kejadian
Laporan peristiwa adalah penyajian fakta berbentuk peristiwa yang benar-benar terjadi. Kunci:
•    Ada peristiwa atau kejadian    •      Waktu dan tempat peristiwa
•    Ada yang terlibat                     •      Proses terjadinya peristiwa
Contoh:
Serangan sporadis mewaraai pelaksanaan pemilihaft umum di Afghanistan, 20 Agustus 2009. Sejumlah kekerasan dilaporkan di antaranya terjadi di tempat pemungutan suara di Kota Kandahar dan Ibukota Kabul. Serangan militan juga terjadi di Provinsi Baghlan. Para teroris menyerang dari berbagai arah. Baku tembak terjadi sejak pagi. Namun, sore hari musiih dapat didesak mundur. “Kami berhasil menewaskan 22 teroris,” ujar Muhamad Kabir Andarabi, Kepala Kepolisian Provinsi Baghlan (Media Indonesia. 21 Agustus 2009).
c.    Laporan Perjalanan
Laporan perjalanan adalah penyajian fakta berbentuk informasi tentang perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang.
Kunci:
•    Seseorang atau kelompok yang melakukan perjalanan.
•    Proses perjalanan.
•    Ada informasi selama dalam perjalanan. Contoh:
Setelah melihat-lihat keindahan alam di Brastagi, saya dan rombongan melanjutkan perjalanan ke Parapat untuk menyaksikan Danau Toba. Sungguh luar biasa indah pemandangan Danau Toba. Namun, sangat disayangkan keindahan Danau Toba yang begitu menawan tidak didukung sarana dan prasarana yang memadai. Kapal yang digunakan terkesan apa adanya. Menurut informasi yang saya terima ternyata masyarakat di sekitar Danau Toba dan Pulau Samosir tidak mau menerima investasi asing. Mereka menginginkan Danau Toba tetap alami.
Setelah satu hari berkeliling di Danau Toba dan Pulau Samosir, saya dan rombongan melanjutkan perjalanan ke Kota Medan untuk melihat Istana Maimoen. Istana Maimoen juga kurang terawat dengan baik. Tampaknya, pemerintah Sumatra Utara masih kurang peduli terhadap perkembangan dunia pariwisata.
Tak terasa waktu sudah semakin sore. Saya dan rombongan segera meluncur ke Bandara Polonia untuk melanjutkan perjalanan pulang ke Jakarta.
Pesawat yang kami gunakan adalah Batavia Air. Kami baru tiba di Jakarta pada pukul 22.30 karena keberangkatan pesawat tertunda hampir dua jam. Namun, alhamdulillah kami selamat tiba di Jakarta.
d.    Laporan Hasil Wawancara
Laporan hasil wawancara adalah laporan yang menjelaskan informasi tentang hasil wawancara dari narasumber.
Kunci:
•    Ada narasumber dan pewawancara
•    Ada simpulan jawaban hasil wawancara
Contoh:
Dari hasil wawancara dengan mantan Mendikbud tentang pelaksanaan praktik kerja industri siswa SMK dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Prakerin selama ini sudah cukup baik. Akan tetapi, masih bisa ditingkatkan lagi. Misalnya, dengan menjalin kerja sama antara sekolah dan DU/DI. Pihak sekolah dapat meminta bantuan DU/DI untuk mengadakan validasi kurikulum. Dalam hal ini, kompetensi yang dibutuhkan oleh DU/DI sudah dipersiapkan terlebih dahulu secara matang di sekolah. Dengan demikian, akan terjadi keterkaitan dan kesepadanan antara kebutuhan sekolah dan kebutuhan DU/DI.
e.    Laporan Diskusi
Laporan diskusi adalah laporan yang menjelaskan informasi tentang hasil diskusi. Laporan diskusi biasanya dalam bentuk notula atau notulen. Kunci:
•    Ada kegiatan diskusi
•    Ada topik dan tujuan diskusi
•    Ada rumusan hasil diskusi Contoh:
Tema diskusi : Kebersihan kelas
Hari,tgl.         : Selasa, 4 Agustus 2009
Pukul             : 09.00-10.00
Tujuan           : Menanggulangi masalah kebersihan kelas
Permasalahan:
(1)    Tidak semua siswa memiliki kesadaran membuang sampan di tempat yang telah disediakan.
(2)    Petugas 7 K belum berjalan sesuai fungsinya. Pemecahan Masalah:
(1)    Untuk mengatasi kebersihan kelas diperlukan kesadaran para siswa untuk membuang sampah pada tempatnya.
(2)    Diperlukan bimbingan dan pengawasan dari guru untuk mengefektifkan pelaksanaan 7 K.
(3)    Siswa yang membuang sampah tidak pada tempatnya hams dikenai sanksi yang bersifat mendidik:
(4)    Diperlukan figur pengurus kelas yang berwibawa, tegas, dan peduli untuk menegakkan kebersihan kelas.
F. Laporan Buku atau Resensi
Laporan buku adalah laporan yang menjelaskan tentang baik atau buruknya sebuah buku namun tidak bersifat menghakimi seperti kritik. Dalam laporan ini penulis boleh mengutip beberapa bagian dari buku tersebut sebagai penguat atas pendapatnya. Kunci:
(1)    Ada buku yang diresensi
(2)    Mengemukakan isi buku secara objektif
(3)    Memberi komentar terhadap isi buku tersebut Contoh:
Di dalam buku ini dijelaskan berbagai pendapat tentang senyum, “Apa Kata Mereka Tentang Senyum.” Senyum bagaikan sihir karena senyum dapat menanamkan rasa optimis di dalam jiwa, menyingkirkan kegelisahan, menyusupkan kebahagiaan dan menyegarkan jiwa. Hikmah Thailand mengemukakan bahwa senyum adalah jalan pintas bagimu untuk sampai lubuk hati orang lain. Sementara itu William S. berpendapat bahwa “Lebih baik engkau menembus jalan dengan senyuman daripada engkau menembuskannya dengan pedang” (him. 21).
Semakin banyak pendapat tentang senyum semakin lengkap pula penjelasan tentang senyum itu sendiri. Mungkin itu pendapat penulis buku ini. Namun, sangat disayangkan pendapat tentang senyum ini terlalu banyak mewarnai buku ini bahkan lebih dari setengah dari buku (him. 21 — 83) sehingga agak sedikit membosankan. Akan tetapi, karena bahasanya tidak berbelit-belit dan lugas maka buku ini tetap enak untuk dibaca. Selain itu, orang yang membaca buku ini tentu akan wawas diri.
G. Laporan Penelitian
Laporan penelitian adalah laporan yang menjelaskan tentang hasil penelitian, baik yang berbehtuk pengamatan, percobaan di laboratorium maupun studi pustaka. Sistematika laporan penelitian umumnya berbentuk seperti berikut.
(1)    Halaman sampul
(2)    Halaman judul
(3)    Abstrak
(4)    Kata pengantar
(5)    Daftar isi
(6)    Pendahuluan
(7)    Kerangka teoritis
(8)    Metode penelitian
(9)    Pembahasan
(10)  Simpulan dan saran
(11)  Daftar pustaka