Kamis, 10 Maret 2011

Pertumbuhan Ekonomi

1. Konsep-konsep dan Pengukuran

Menurut metode ini, PDB adalah total output yang dihasikan oleh suatu perekonomian. Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan nilai produksi yang dihasilakan oleh sektor-sektor produktif.

2. Pentingnya Pertumbuhan Ekonomi

3. Faktor-faktor Penentu Pertumbuhan Ekonomi

Ada 5 faktor utama dalam pertumbuhan ekonomi antara lain :

1) Akumulasi Modal

Akumulasi modal terjadi apabila sebagian dari pendapatan ditabung atau di investasikankembali dengan tujuan memperbesar output dan pendapatan di kemudian hari.

2) Pertumbuhan Penduduk

Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.

3) Kemajuan Teknologi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.

4) Sumber Daya Alam (SDA)

Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.

5) Budaya

Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya.

4. Teori-teori Pertumbuhan ekonomi

Secara garis besar teori-teori pertumbuhan ekonomi dapat di bagi menjadi beberapa golongan besar yaitu :

4.1. Teori Pertumbuhan Klasik

A. Adam Smith (1723-1790)

Menurut Adam Smith, untuk berlangsungnya perkembangan ekonomi diperlukan adanya spesialisasi atau pembagian kerja agar produktifitas tenaga kerja dapat bertambah. Disebutkan pula olehnya bahwa sebelum adanya pepmabgian kerja harus ada akumulasi kapital dimana kapital ini berasal dari investasi dan tabungan.

Menurut Adam Smith pertumbuhan bersifat akumulatif ; artinya jika ada pasar yang cukup dan akumulasi kapital, akan ada pembagian kerja dengan produktifitas tenaga kerja manaik. Kenaikan ini menyababkan penghasilan nasional naik untuk kemudian memperbesar jumlah penduduk dan selanjutnya memperluas pasar. Perkembangan berhenti oleh karena sumber-sumber alam terbatas jumlahnya disamping berlakunya hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang.

B. David Ricardo (1772-1823)

Ia membagi masyarakat ekonomi menjadi 3 golongan, yaitu golongan :

1. Golongan Kapitalis

Golongan kapitalis adalah golongan yang memimpin produksi dan memegang peranan yang penting karena mereka selalu mencari keuntungan dan menginvestasikan kembali pendapatannya dalam bentuk akumulasi kapital yag mengakibatkan naiknya pendapatan nasional.

2. Golongan Buruh

Golongan buruh ini tergantung pada golongan kapital dan merupakan golongan yang terbesar dalam masyarakat.

3. Golongan Tuan Tanah

Golongan tuan tanah ini mereka hanya memikirkan sewa saja dari golongan kapital atas areal tanah yang di sewakan. David Ricardo mengatakan bahwa bila jumlah penduduk bertambah terus dan akumulasi kapital terus-menerus terjadi, maka tanah yang subur menjadi kurang jumlahnya atau semakin langka adanya.

Sesuai dengan pengolongan diatas maka pendapatan nasional dibagi menjadi 3, yaitu upah, sewa dan keuntungan. Dalam hal ini ia membedakan antar penerimaan bruto dengan penerimaan netto. Penerimaan bruto tidak lain merupakan nilai pasar dari barang-barang akhir yang di produksikan dalam kurun waktu tertentu. Sedangkan penerimaan netto adalah pendapatan yang memungkinkan adanya pertumbuhan selanjutnya. Dengan kata lain, apabila penerimaan netto tersebut diinvestasikan lagi akan mengakibatkan terjadinya perkembangan.

C. Thomas Robert Malthus

Menurut tokoh ekonomi ini, yang namanya kenaikna jumlah penduduk, yang berarti juga tambahan permintaan, merupakan unsur penting yang perlu di perhatikan. Disamping itu, juga harus diikuti dengan kemajuan-kemajuan faktor perkembangan lainnya.

D. John Stuard Mill

Pandangan Mill ini dapat dikatan sama dengan Smith dan Ricardo. Salah satu analisisnya yaitu mengenai faktor-faktoryang mempengaruhi pembangunan ekonomi, diantaranya :

1) Faktor-faktor non ekonomis seperti adat istiadat dan kepercayan masyarakat.

2) Ada tidaknya golongan msayarakat yang kreatif.

3) Ada tidaknya pengetahuan.

4.2. Teori Pertumbuhan Non Klasik

A. Teori Slow-Swan

Robert Slow dan Trevor Swan secara sendiri-sendiri mengembangkan model pertumbuhan ekonomi yang sekarang dikenal dengan model pertumbuhan neo-klasik.

Aliran Neo-Klasik mempelajari tingkat bunga, yaitu harga modal yang menghubungkan nilai pada saat ini dan saat yang akan datang. Pendapatan neo-klasik menganai perkembangan ekonomi dapat diikut sertakan sebagai berikut :

1) Adanya akumulasi kapital merupakan faktor penting dalam perkembangan ekonomi

2) Perkembangan itu merupakan proses yang gradual

3) Perkembangan merupakan proses yang harmonis dan kumulatif

4) Aliran neo-klasik merasa optimis terhadap perkembangan

5) Adanya aspek internasional dalam perkembangan tersebut

4.3. Teori Pertumbuhan Post-Keynesian

Teori ini berusaha mengembangkan teori Keynes. Teori Keynesian analisisnya hanya terbatas dalam jangka pendek, dan teori ini akan diperluas menjadi teori produksi dan kesempatan kerja dalam jangka yang lebih panjang.

4.4. Teori Pertumbuhan Schumpeter

Teori schumpeter sebenarnya dapat digolongkan dalam kelompok teori pertumbuhan klasik, pengungkapannya sana dengan kerangka analisis klasik. Menurut schumpeter, faktor utama perkembangan ekonomi adalah proses inovasi dengan para wiraswastawan atau inovator atau enterpreneur sebagai pelakunya. Schumpter membedakan antara pengertian perkembangan ekonomi dengan pengertian perkembangan ekonomi.

4.5. Teori Pertumbuhan Kuznets

Teori pertumbuhan ekonomi kuznets dikenal dengan oleh Prof. Simon Kuznets pemegang hadiah nobel dalam ilmu ekonomi tahun 1971, teori ini kita bedakan dari teori pertumbuhan ekonomi lainnya. Kuznets dengan kepeloporannya telah mampu mengukur dan manganalisis sejarah pertumbuhan pendapatan nasional di negara-negara maju, dan dari pengalaman tersebut diharapkan dapat diterapkan dinegara-negara sedang berkembang. Secara singkat penjelasan dari uraian tersebut adalah :

1) Untuk mencapai kematangan ekonomi, diperlukan peningkatan output nesional secara terus-menerus dan dapat di pertahankan

2) Agar kematangan ekonomi dapat diwujudkan, maka perlu diciptakan suatu pra-kondisi berupa kamajuan teknologi

3) Pembaharuan teknologi harus disertai dengan perubahan perilaku, presepsi sosial dan ikut dengan penyesuaian ideologi

Berdasarkan kepada analisis di atas, maka Kuznets menunjuk kepada 6 karakteristik pertumbuhan ekonomi suatu negara :

1) Tingginya tingkat pendapatan per kapita

2) Tingginya produktivitas tenaga kerja

3) Tinginya faktor transformasi struktur ekonomi

4) Tingginya faktor transformasi sosial-ideologi

5) Kemampuan perekonomian untuk melakukan perluasan pasar

6) Adanya kesadaran, bahwa pertumbuhan ekonomi sifatnya terbatas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar