Jumat, 22 Maret 2013

Analisis Kasus dengan Struktur Metode Ilmiah

Struktur Metode Ilmiah

Penelitian akan berhasil dengan baik apabila dilakukan sesuai dengan struktur metode ilmiah. Sruktur metode ilmiah memiliki beberapa langkah yang terdiri dari:
a. Perumusan masalah
Proses kegiatan ilmiah dimulai ketika kita tertarik pada sesuatu hal. Ketertarikan ini karene manusia memiliki sifat perhatian. Pada saat kita tertarik pada sesuatu, sering timbul pertanyaan dalam pikiran kita. Perumusan masalah merupakan langkah untuk mengetahui masalah yang akan dipecahkan sehingga masalah tersebut menjadi jelas batasan, kedudukan, dan alternatif cara untuk memecahkan masalah tersebut. Perumusan masalah juga berarti pertanyaan mengenai suatu objek serta dapat diketahui factor-faktor yang berhubungan dengan objek tersebut.

b. Pembuatan kerangka berfikir
Pembuatan kerangka berfikir merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan antar berbagai faktot yang berkaitan dengan objek dan dapat menjawab permasalahan. Pembuatan kerangka berfikir menggunakan pola berfikir logis, analitis, dan sintesis atas keterangan-keterangan yang diperoleh dari berbagai sumber informasi. Hal itu diperoleh dari wawancara dengan pakar atau dengan pengamatan langsung.

c. Penarikan hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu permasalahan. Penyusunan hipotesis dapat berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh orang lain. Dalam penelitian, setiap orang berhak menyusun Hipotesis.

d. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara menganalisis data. Data dapat diperoleh dengan berbagai cara, salah satunya melalui percobaan atau eksperimen. Percobaan yang dilakukan akan menghasilkan data berupa angka untuk memudahkan dalam penarikan kesimpulan.
Pengujian hipotesis juga berarti mengumpulkan bukti-bukti yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat bukti-bukti yang mendukung hipotesis.

e. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima.
Hipotesis yang diterima dianggap sebagai bagian dari pengetahuan ilmiah, sebab telah memenuhi petrsyaratan keilmuan. Syarat keilmuan yakni mempunyai kerangka penjelasan yang konsisten dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya serta telah teruji kebanarannya.

 
contoh kasus :
KOJA (Pos Kota) – Melambungnya harga bumbu dapur tampaknya sama sekali belum mengalami perubahan. Harga bawang merah maupun bawang putih masih meroket tinggi, kaum ibu pun menjerit dan semakin kebingungan dengan kondisi yang terjadi selama ini.

Seperti yang terjadi di pasar Sindang, Koja, Jakarta Utara. Harga bawang merah masih tetap tinggi yang per kilonya mencapai Rp44 ribu. Begitu juga dengan harga bawang putih yang saat ini mencapai harga Rp70 ribu. “Saya saja nggak berani jualan bawang soalnya harganya tinggi banget. Saya bingung untuk menjualnya,” kata Sarmin, 41, salah seorang pedagang.

Sementara itu, Yuni, 45, salah seorang pembeli mengaku sudah semakin kebingungan dengan harga bawang yang terjadi selama ini. Dimana dengan uang Rp5 ribu, hanya 8 siung bawang merah yang didapatkannya. “Bingung belanjanya, sekarang semuanya mahal-mahal banget,” ungkapnya.

Menurut ibu rumah tangga ini, dengan uang Rp35 ribu yang dibawanya dari rumah, hanya mendapatkan tiga jenis bumbu. Dari sinilah ibu tiga anak ini mengaku semakin kebingungan dengan kondisi yang terjadi selama ini. “Kalau seperti ini terus kita mau makan apa,” ungkapnya.

Sementara Dahlia, 41, pedagang rumah makan pun ikut menjerit. Pasalnya dengan harga kebutuhan pokok itu, dirinya semakin kebingungan untuk menjual nasi dan lauk pauk. “Sekarang gimana jualnya, kalau makanannya dikurangi teriak. Kalau tetap saya yang rugi,” tuturnya.

Wanita inipun sangat mengharapkan agar harga-harga kembali normal. Pasalnya dirinya semakin kebingungan untuk berjualan. Untuk itulah dirinya meminta pemerintah segera turun tangan mengatasi permasalahan kenaikan harga ini. “Inginnya semua kembali normal lagi biar kita nggak pusing jualannya,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan poskota, selain harga bawang yang masih melambung tinggi. Harga daging sapi juga belum mengalami penurunan sejak perayaan Idul Fitri kemarin. Dimana perkilonya masih Rp100 ribu rupiah.

Atas kenaikan harga bawang itu juga, harga-harga barang lain ikut merambah naik yang kisarannya naik dari Rp1.000 sampai Rp2.000. (Ifand/d)


Analisis 

Pengambilan Konsep :
Dari wacana diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa konsep yang di bahas adalah “melambungnya harga bumbu dapur di pasaran“.

Kesimpulan Sementara :
Kesimpulan sementara yang dapat di tarik terdapat dalam paragraf :
Melambungnya harga bumbu dapur tampaknya sama sekali belum mengalami perubahan. Harga bawang merah maupun bawang putih masih meroket tinggi, kaum ibu pun menjerit dan semakin kebingungan dengan kondisi yang terjadi selama ini.

Verivikasi atau pembuktian hipotesis :
Pembuktian yang dapat kita ambil terdapat dalam paragraf :
Seperti yang terjadi di pasar Sindang, Koja, Jakarta Utara. Harga bawang merah masih tetap tinggi yang per kilonya mencapai Rp44 ribu. Begitu juga dengan harga bawang putih yang saat ini mencapai harga Rp70 ribu. “Saya saja nggak berani jualan bawang soalnya harganya tinggi banget. Saya bingung untuk menjualnya,” kata Sarmin, 41, salah seorang pedagang.

Sementara itu, Yuni, 45, salah seorang pembeli mengaku sudah semakin kebingungan dengan harga bawang yang terjadi selama ini. Dimana dengan uang Rp5 ribu, hanya 8 siung bawang merah yang didapatkannya. “Bingung belanjanya, sekarang semuanya mahal-mahal banget,” ungkapnya.

Kesimpulan :
Berdasarkan pantauan poskota, selain harga bawang yang masih melambung tinggi. Harga daging sapi juga belum mengalami penurunan sejak perayaan Idul Fitri kemarin. Dimana perkilonya masih Rp100 ribu rupiah.

Atas kenaikan harga bawang itu juga, harga-harga barang lain ikut merambah naik yang kisarannya naik dari Rp1.000 sampai Rp2.000.

Sumber :
http://www.poskotanews.com/2013/03/15/harga-bawang-belum-turun-ibu-ibu-menjerit/
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar