BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada saat ini kebutuhan masyarakat akan
informasi sangat meningkat, untuk memenuhi kebutuhan ini diperlukan sarana –
sarana yang memadai dalam rangka pengiriman dan penerimaan informasi yang baik
terutama dalam pelayanan jasa telekomunikasi Untuk melihat kelayakan usaha
tersebut dapat diketahui dari berbagai aspek-aspek yang harus diperhatikan oleh
pemilik usaha tersebut, kita lihat satu persatu aspek-aspek tersebut yang
pertama aspek pasar, apabila pasar atau konsumen yang akan menikmati produk
jasa ini tidak begitu banyak berarti dilihat dari aspek pasar usaha ini tidak
layak, yang kedua aspek teknis apabila tidak ada unsur-unsur teknis yang
mendukung jalannya usaha ini tidak dapat berjalan dengan maksimal, aspek keuangan
apakah modal yang diperlukan memenuhi target dan sumber-sumber dana yang
ditaksirkan, aspek manajemen siapa yang melakukan masing-masing aspek tersebut,
aspek hukum bagaimana bentuk legalitas perusahaan, apakah mempunyai izin usaha,
aspek sosial bagaimana pengaruhnya kepada masyarakat sekitar proyek.
Maka dari itu untuk mengetahui kelayakan
usaha, maka penulis mencoba mengambil judul dari penelitian ini “ STUDI KELAYAKAN USAHA UNTUK PENGEMBANGAN
WARUNG INTERNET CV. LIMPAR “.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah usaha warung internet CV.
Limpar layak untuk dikembangkan?
1.3 Batasan Masalah
Dalam penulisan ini penulis
membatasi masalah untuk proyek penambahan cabang warung internet CV.Limpar di
Jl. KH. Mas Mansyur Tanah Abang, dengan menggunakan modal sendiri dan penilaian
investasi menggunakan metode Payback Periode, NPV, IRR dan MIRR data yang
diambil data pada tahun 2002.
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui apakah investasi yang
akan dilakukan dapat layak untuk direalisasikan atau tidak layak berdasarkan
penilaian metode Payback Period, NPV, IRR dan MIRR.
1.5 Metodologi Penulisan
Dalam pengumpulan data, keterangan
dan informasi yang relevan, maka penulis melakukan riset dengan jalan :
1.
Penelitian di Perpustakan
Dilakukan dengan mencari datat-data yang diperlukan dan data lainnya
sebagai landasan teoritis untuk menganalisa data yang diperoleh dilapangan.
2.
Penelitian di Lapangan
Penelitian ini dilakukan secara langsung terhadap obyeknya untuk
mendapatkan data-data primer maupun data sekunder yang diperlukan untuk
pembuatan Penelitian Ilmiah ini.
1.6 Sistimatika Penulisan
Untuk lebih memperjelas gambaran
mengenai penyusunan ini, maka secara garis besar disusun secara sistimatis,
sebagai berikut :
BAB I
|
:
|
PENDAHULUAN
Pada
bab ini berisikan Latar Belakang, Rumusan Masalah, Metodologi Penulisan, dan
Sistimatikan Penulisan.
|
BAB II
|
LANDASAN
TEORI
Bab
ini mencakup teori – teori yang menyangkut dengan analisa penilaian proyek.
|
|
BAB
III
|
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Berisikan
tentang berdirinya sejarah perusahaan, bidang usaha dan struktur organisasi.
|
|
BAB IV
|
PEMBAHASAN
Dalam
bab ini semua data yang didapat akan dianalisa dan dicari penyelesaiannya.
|
|
BAB
V
|
PENUTUP
Memuat
tentang kesimpulan dari pembahasan dan saran- saran dari penulis tentang
penilaian proyek – proyek yang akan dilaksanakan.
|
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Studi Kelayakan Proyek
Pengertian studi kelayakan proyek di kemukakan oleh Suad Husnan dan Suwarsono;( 2000: 4 ) : “ Studi kelayakan
proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek ( biasanya merupakan proyek investasi )
dilaksanakan dengan berhasil”. Tujuan dilakukannya studi kelayakan adalah untuk
menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan
yang ternyata tidak menguntungkan. Dalam studi kelayakan tersebut hal-hal yang perlu
diketahui adalah sebagai berikut :
1.
Ruang lingkup perusahaan : Dalam bidang apa proyek akan
beroperasi
2.
Cara kegiatan proyek dilakukan : Proyek akan dijalankan
sendiri atau dijalankan orang lain.
3.
Evaluasi terhadap aspek-aspek yang menentukan
berhasilnya seluruh proyek.
4.
Sarana yang diperlukan oleh proyek : jalan raya, alat
transpotasi.
5.
Hasil kegiatan proyek tersebut, serta biaya-biaya yang
ditanggungkan untuk memperoleh hasil tersebut.
6.
Akibat-akibat yang bermanfaat maupun yang tidak dari
adanya proyek tersebut.
7.
Langkah-langkah rencana untuk mendirikan proyek.
2.2 Pengertian Investasi
Banyak manfaat yang bisa
diperoleh dari kegiatan investasi diantaranya adalah penyerapan tenaga kerja,
peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa ataupun penambahan
devisa, dalam menggunakan pengertian proyek investasi sebagai suatu rencana
untuk menginvestasikan sumber-sumber daya yang bisa dinilai secara cukup
independen.
Menurut Soetanoe Kerto Negoro (1995: 15) mengatakan :“Investasi adalah setiap wahana
dimana ditempatkan dengan memelihara atau menaikan nilai dan memberikan hasil
(return) yang positif dimasa yang akan datang”. Dan menurut, Suad Husnan (1995 : 11) mengatakan
“investasi adalah penanaman sumber daya
untuk mendapatkan hasil dimasa yang akan datang“.
2.3 Usulan Investasi dan Pemilihan Alternatif
Ada berbagai cara dalam menggolongkan
usulan investasi, salah satunya penggolongan usulan yang didasarkan menurut
katagori, sebagai berikut Bambang Rianto
(1995: 121) :
1.
Investasi penggantian, adalah penggantian aktiva yang
sudah aus dengan yang baru.
2.
Investasi dengan penambahan kapasitas, sering juga
bersifat penggantian.
3.
Investasi penambahan jenis produk baru, yaitu investasi
untuk menghasilkan produk baru disamping tetap memproduksi yang lama.
4.
Investasi lain-lain, yaitu investasi yang tidak
termasuk dalam tiga golongan diatas.
2.4 Pengertian Arti Penting Cash Flow
Ada berbagai cara penilaian
investasi adalah berdasarkan pada keuntngan yang dilaporkan didalam buku. Hal
ini dikarenakan untuk dapat menghasilkan keuntungan tambahan kita mengetahui
bahwa keuntungan uang dilaporkan didalam buku belum pasti dalam bentuk kas
sehingga dengan demikian jumlah kas yang ada dalam perusahaan belum tentu sama
dengan jumlah keuntungan yang dilaporkan didalam buku.
Setiap usul pengeluaran modal ( Capital Expenditure )
selalu Mengandung dua aliran kas yaitu :
1.
Aliran kas keluar netto yaitu : kas yang diperlukan
untuk investasi baru.
2.
Aliran kas masuk tahunan yaitu : sebagai hasil dari
investasi baru tersebut atau sering disebut juga proceds.
Dalam suatu penilaian investasi proyek cash flow
merupakan suatu unsur penting. Dalam pengertian cash flow itu sendiri
mengandung pengertian seperti yang diuraikan oleh Lukman Syamsudin;1993:45,
yaitu :“ Untuk menilai alternatif capital expenditure maka sebagai dasar
perhitungannya bukan jumlah keuntungan yang ditempatkan dalam laporan keuangan
perusahaan akan jumlah cash flownya ”.
Dari pendapat diatas tampak jelas bahwa untuk menilai
suatu investasi proyek yang lebih relevan digunakan adalah Cash Flow, bukan
jumlah keuntungan yang ditempatkan dalam laporan keuangan karena jumlah cash
flow mampu menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban-kewajibannya dan untuk mendapatkan aktiva yang diperlukan serta untuk
mendapatkan keuntungan tambahan.
Komponen aliran kas
Pada dasarnya aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat
dikelompokan menjadi 3 (tiga ) yaitu ;
1.
Aliran kas awal
Dalam menentukan initial cash flow ini pola aliran kas yang berhubungan
dengan pengeluaran investasi harus di
identifikasi.
2.
Operational cash flow
Adalah aliran kas yang timbul selama operasi wartel tersebut. Penetuan
estimasi tentang berapa besarnya operation cash flow setiap tahunnya adalah
dengan menyesuaikan taksiran laba rugi yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip
akuntansi dan menambahkan dengan biaya-biaya yang sifatnya bukan tunai.
3.
Terminal cash flow
Pada umumnya terminal cash flow terdiri dari nilai residu investasi
tersebut dan penggembalian modal kerja. Beberapa proyek masih mempunyai nilai
sisa meskipun aktiva tetapnya sudah tidak mempunyai nilai ekonomis lagi.
2.5 Aspek – Aspek Studi Kelayakan
Untuk
melakukan studi kelayakan, terlebih dahulu harus ditentukan aspek-aspek apa
saja yang akan dipelajari. Meskipun belum ada kesepakatan tentang aspek apa
saja yang perlu diteliti, tetapi pada umumnya penelitian akan dilakukan
terhadap aspek-aspek pasar, teknis,
keuangan, hukum, manajemen, dan aspek ekonomi dan sosial.
Seperti
yang telah disebutkan pada batasan masalah, penelitian ilmiah yang dilakukan
dibatasi pada aspek keuangan dan aspek pasar dari studi kelayakan usaha CV.
Limpar
Aspek pasar
dan pemasaran mencoba mempelajari tentang :
1.
Permintaan, baik secara total ataupun diperinci menurut
daerah, jenis konsumen, dan usia
konsumen.
2.
Penawaran, baik yang berasal dari lingkungan setempat,
maupun yang berasal dari luar daerah misalnya.
3.
Harga, dilakukan perbandingan dengan tempat-tempat
percetakan lainnya .
4.
Program pemasaran, mencakup strategi pemasaran yang
akan dipergunakan, “marketing mix”.
5.
Perkiraan penjualan yang bisa dicapai perusahaan, market share yang bisa dikuasai
perusahaan.
Aspek
keuangan mempelajari berbagai faktor penting seperti:
1.
Dana yang diperlukan untuk investasi, baik untuk aktiva
tetap maupun modal kerja.
2.
Sumber-sumber pembelanjaan yang akan dipergunakan.
Seberapa banyak dana yang berupa modal sendiri dan berapa banyak yang berupa
pinjaman jangka pendek, dan berapa yang jangka panjang.
3.
Taksiran penghasilan, biaya, dan rugi/laba pada
berbagai tingkat operasi. Termasuk disini estimasi tentang break event proyek tersebut.
4.
Manfaat dan biaya dalam artian finansial, seperti “net
present value”, “internal rate of return”,
dan “payback period”. Estimasi terhadap resiko proyek, resiko dalam
artian total, atau kalau mungkin yang hanya sistematis. Di sini di samping
perlu ditaksir rugi/laba proyek tersebut, juga taksiran aliran kas diperlukan
untuk menghitung profitabilitas finansial proyek tersebut.
5.
Proyeksi keuangan. Pembuatan neraca yang diproyeksikan
dan proyeki sumber dan penggunaan dana.
Aspek
Manajemen mempelajari hal – hal sebagai berikut :
1.
Manajemen dalam masa pembangunan atau pengembangan
proyek. Siapa pelaksana dari proyek tersebut? Dan bagaimana jadwal dari
penyelesaian proyek tersebut?
2.
Manajemen dalam operasi yang berkaitan dengan bentuk
badan usaha yang dipilih, struktur organisasi, deskripsi jabatan, spesifikasi
jabatan, anggota direksi dan tenaga – tenaga kunci dan jumlah tenaga kerja yang
akan dipekerjakan.
Aspek hukum
menganalisa tentang :
1.
Bentuk badan usaha yang akan dipergunakan.
2.
Jaminan – jaminan yang disediakan jika akan menggunakan
sumber dana berupa pinjaman.
Aspek
ekonomi dan sosial meliputi penelitian tentang :
1.
Pengaruh proyek terhadap peningkatan penghasilan
negara.
2.
Pengaruh proyek atau bisnis terhadap pendapatan dan
penghematan devisa.
3.
Pengaruh proyek terhadap industri lain, seperti supply
bagi industri lain dan pasar bagi hasil produksi.
4.
Aspek yang bersifat sosial seperti semakin ramainnya
daerah tersebut, lalu lintas yang semakin ramai, penerangan listrik, dan lain
sebagainya. Aspek sosial merupakan manfaat dan pengorbanan sosial yang dialami
oleh masyarakat sekitar proyek atau bisnis tersebut didirikan.
2.6 Metode - Metode Penilaian Investasi
Dalam menjalankan proyek akan penggunaan investasi pada
umumnya menggunakan metode–metode penilaian investasi yang diantaranya adalah
penggunaan metode :
1. Metode Payback periode
Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi
bisa kembali, karena itu satuan hasilnya bukan persentase, tetapi satuan waktu
(bulan, tahun dsb). Kalau periode payback ini lebih pendek daripada yang
disyaratkan maka proyek ini dikatakan menguntungkan, sedangkan kalau lebih lama
proyek di tolak atau tidak diterima .
Problema utama dari metode ini adalah sulitnya
menentukan periode payback maksimum yang disyaratkan, untuk dipergunakan
sebagai angka pembanding kelemahan-kelemahan lainnya adalah:
a.
Diabaikannya nilai waktu uang
b.
Diabaikanya aliran kas setelah periode payback
Rumus :
Investasi Bersih
Payback Period =
Arus
kas bersih tahunan
2.
Metode Net Present Value
Metode ini menghitung selisih nilai sekarang
investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang
lebih besar dari nilai sekarang investasi, maka proyek ini dikatakan
menguntungkan sehingga diterima, sedangkan apabila lebih kecil (NPV negatif),
proyek ditolak karena nilainya tidak menguntungkan. Secara formal metode ini
dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut :
N.P.V
= Io AT
( 1 + K )n
Keterangan :
Io =
Modal Dasar
At =
Arus kas bersih
K =
Tingkat keuntungan minimal yamg diterima investor
3.
Metode Internal Rate return (IRR)
IRR dapat
diidentifikasi sebagai tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang
dari proced yang diharapkan akan diterima sama dengan jumlah nilai sekarang
dari pengeluaran modal. Pada dasarnya IRR harus dicari dengan cara trial &
error.
Rumus :
n At
S = 0
t = 0 ( 1 + r ) n
Keterangan :
r = Tingkat bunga
At = cash flow untuk periode
t
n = Periode yang terakhir
dari cash flow yang diharapkan
4. MIRR (
Modified Internal Rate of Return)
Metode Modified Internal Rate Of Return, disingkat MIRR,
adalah metode yang memodifikasi metode IRR. MIRR adalah discount rate yang
menyebabkan present value pengeluaran kas sama dengan nilai akhir akhir kas
yang akan terjadi ( terminal value ) yang dihasilkan oleh suatu proyek
investasi. Nilai akhir yang akan terjadi dihitung dengan cara mencari nilai
mendatang ( future Value ), aliran kas masuk di akhir umur ekonomis suatu
proyek dengan menggunakan biaya modal sebagai faktor pengali atau pengganda.
Rumusan dari Metode Modified Internal Rate of Return
(MIRR), adalah :
n
∑ ( CIF t ) ( 1 + k ) n-t
t=1
PV Biaya =
( 1 + MIRR
) n
MIRR mempunyai kelebihan dibandingkan dengan IRR, karena MIRR
mengasumsikan bahwa aliran kas proyek diinvestasikan kembali ( reinvestment ) dengan menggunakan
biaya modal. Disamping itu, MIRR dapat juga menghindari IRR ganda ( multiple ) yang terjadi pada metode
IRR.
2.7 Pengertian Biaya
Dalam membicarakan masalah biaya, J.M Clerk menganut
konsep yang berpatokan pada biaya yang berbeda untuk tujuan yang berlainan.
Konsep ini merupakan dasar yang baik sekali karena tidak ada satu konsep biaya
yang memenuhi berbagai macam tujuan. Jadi dalam membahas masalah biaya harus
melihat tujuan yang hendak dicapai. Dan menggunakan dasar yang sesuai dengan
tujuan tersebut.
Maka tidak mengherankan jika banyak macam definisi
tentang biaya diantaranya menyatakan bahwa “ Cost adalah yang terlebih dahulu
diukur dalam uang yang dikeluarkan atau yang potensial akan dikeluarkan untuk
mencapai tujuan tertentu “.
Mulyadi (1993: 5) memberikan
definisi bahwa biaya adalah :“ Pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dengan
satuan uang, yang telah terjadi untuk mencapai tujuan tertentu”.
Dari pengertian tersebut maka pengorbanan ekonomis dapat dibedakan
menjadi :
1.
pengorbanan yang telah terjadi
2.
pengorbanan yang mungkin terjadi
Tujuan dari analisa biaya adalah memberikan informasi biaya untuk
kepentingan manajemen guna membantu dalam mengelola usaha. Cara penggolongan
biaya-biaya terdapat beberapa macam cara diantaranya :
1.
penggolongan biaya atas dasar obyek pengeluaran
2.
penggolongan biaya atas dasar fungsi-fungsi pokok dalam
badan usaha
3.
penggolongan atas dasar hubungan biaya dengan sesuatu
yang di biayai
4.
penggolongan atas dasar jangka waktu manfaatnya
5.
penggolongan biaya menurut perilakunya dalam
hubungannya dengan perubahan volume kegiatan.
2.8 Keuntungan
Secara umum keuntungan adalah tingkat selisih
antara total penghasilan dengan total
biaya yang dikeluarkan. Namun seperti yang diamati oleh “ Drucker (1995:97) “
bahwa keuntungan adalah hasil sampingan dari usaha yang baik dan bukan merupakan
tujuan moral dari suatu usaha “.
Selain itu untuk bisa mendapatkan laba pihak pengelola
juga dituntut untuk melakukan perencanaan yang tepat dengan mencari
tempat-tempat atau lokasi yang mungkin untuk memperoleh laba.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan sebelumnya, maka penulis dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut :
1.
Dari tingkat pendapatan yang diperoleh oleh wartel
LIMPAR selama 1 tahun yaitu sekitar Rp 102.000.000,- dengan jumlah biaya
variabel sebesar Rp 44.640.000 dan biaya tetap Rp 8.400.000,- dengan laba
bersih setelah dikurangi pajak maka yang di dapat dalam waktu 1 ( satu ) tahun
adalah sekitar Rp 39.657.600,-
2.
Berdasarkan metode – metode penilaian dalam studi
kelayakan maka didapatkan hasil sebagai berikut :
a.
Berdasarkan metode Payback Period pengembalian modal
dalam kurun waktu 9.8 bulan.
b.
Berdasarkan metode Net Present Value yang bernilai
positif yaitu sebesar Rp 2.034.869.-
c.
Dengan metode I.R.R sebesar 22,7 % dimana I.R.R-nya
lebih besar daripada tingkat suku bunga yang telah di tetapkan sebesar 15 %.
d.
Dari MIRR suku bunga yang di dapat sebesar 40,54%
Berdasarkan dari hasil
perhitungan diatas maka investasi pendirian cabang warnet LIMPAR ini dapat direalisasikan atau layak.
5.2 SARAN
Dalam setiap menentukan atau memilih investasi diperlukan
penelitian atau penganalisaan layak tidaknya suatu investasi. Hal ini
diperlukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Dalam memilih metode penilaian investasi sebaiknya dengan
menggunakan metode NPV, Payback Period, IRR dan MIRR karena menggunakan aliran
kas sebagai perhitungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar