Kamis, 21 Maret 2013

Cara Menguasai Kecerdasan Emosi Anda!



Sebelum saya menyuguhkan artikel, saya
ingin berbagi dulu cerita. Intermezo
dikit ya! Biar tidak bosan! :-)

Begini ceritanya..

Gara-gara nama sayaALVIYO,dan mata saya sedikit sipit banyak orang
berpikir saya orang Jepang atau ada
keturunan Jepang. Mungkin kalian pun
pernah berpikir demikian.

Pertanyaan itu sering terjadi sejak
saya masih duduk di bangku sekolah dan
sampai sekarang!

Nama saya memang Alviyo, tapi saya bukan
orang Jepang, meskipun wajah saya
agak-agak mirip Shasimi! ^_^.wakakakakkakak

Nama 'Alviyo' itu sebenarnya diambil
dari kata 'terAKHIR'.

Ceritanya ibu saya 'kapok' saat
melahirkan saya. Kalau bayi normal khan
biasa tinggal di perut Ibu itu 9 bulan,
kalau saya tinggal di perut Mama lebih
dari 12 bulan! :-(

Nah, mungkin dari sana mamaku tidak mau
punya anak lagi, dan dia memutuskan
"INI anak terakhir", sampai beliau
akhirnya memberi saya nama ALVIYO NUGRAHA. :-)
ANUGRAH YANG TERAKHIR
Tapi kenyataannya tahun depannya kok
saya punya adik lagi ya?! ^_^

So, saudara saya jadi ada 2. Yg pertama
namanya Anna, saya Alviyo, dan adik saya
Asri.

Saya selalu protes sama Mama, harusnya
dia memberi nama Kakak saya "Awala(n)",
saya "Sisipa(n)" & adik saya "Alviyo(n)" ^_^

Begitu
 ceritanya.... jadi kalian
sekarang tahu kalau saya bukan dan
tidak ada turunan dari Jepang. Cuma
wajah saja mungkin yaa sedikit mirip
tahu Jepang! :-p

Saya sebenarnya asli dari kampung banjaran.
Ya, Banjaran itu sebuah Kampung di daerah
Bandung Selatan. (kayaknya nggak ada di
peta deh!) maka tidak jarang teman saya
bilang, rumah Alviyo itu letaknya di
Bandung Coret! hehe


Oce, sekian intermezonya, di bawah
adalah artikel saya yang kelima!

Selamat membaca! :-)



Kuasai Kecerdasan Emosi Anda!



"Siapapun bisa marah. Marah itu mudah.
Tetapi, marah pada orang yang tepat,
dengan kadar yang sesuai, pada waktu
yang tepat, demi tujuan yang benar, dan
dengan cara yg baik, bukanlah hal mudah."
 

Mampu menguasai emosi, seringkali orang
menganggap remeh pada masalah ini.
Padahal, kecerdasan otak saja tidak
cukup menghantarkan seseorang mencapai
kesuksesan.

Justru, pengendalian emosi yang baik
menjadi faktor penting penentu
kesuksesan hidup seseorang.

Kecerdasan emosi adalah sebuah gambaran
mental dari seseorang yang cerdas dalam
menganalisa, merencanakan dan
menyelesaikan masalah, mulai dari yang
ringan hingga kompleks.

Dengan kecerdasan ini, seseorang bisa
memahami, mengenal, dan memilih
kualitas mereka sebagai insan manusia.
Orang yang memiliki kecerdasan emosi
bisa memahami orang lain dengan baik
dan membuat keputusan dengan bijak.

Lebih dari itu, kecerdasan ini terkait
erat dengan bagaimana seseorang dapat
mengaplikasikan apa yang ia pelajari
tentang kebahagiaan, mencintai dan
berinteraksi dengan sesamanya.

Ia pun tahu tujuan hidupnya, dan akan
bertanggung jawab dalam segala hal yang
terjadi dalam hidupnya sebagai bukti
tingginya kecerdasan emosi yang
dimilikinya.

Kecerdasan emosi lebih terfokus pada
pencapaian kesuksesan hidup yang
*tidak tampak*.

Kesuksesan bisa tercapai ketika
seseorang bisa membuat kesepakatan
dengan melibatkan emosi, perasaan dan
interaksi dengan sesamanya.

Terbukti, pencapaian kesuksesan secara
materi tidak menjamin kepuasan hati
seseorang.

Di tahun 1990, Kecerdasan Emosi (yang
juga dikenal dengan sebutan "EQ"),
dikenalkan melalui pasar dunia.

Dinyatakan bahwa kemampuan seseorang
untuk mengatasi dan menggunakan emosi
secara tepat dalam setiap bentuk
interaksi lebih dibutuhkan daripada
kecerdasan otak (IQ) seseorang.

Sekarang, mari kita lihat, bagaimana
emosi bisa mengubah segala keterbatasan
menjadi hal yang luar biasa....

Seorang miliuner kaya di Amerika
Serikat, Donald Trump, adalah contoh
apik dalam hal ini. Di tahun 1980
hingga 1990, Trump dikenal sebagai
pengusaha real estate yang cukup
sukses, dengan kekayaan pribadi yang
diperkirakan sebesar satu miliar US
dollar.

Dua buku berhasil ditulis pada puncak
karirnya, yaitu "The Art of The Deal
dan Surviving at the Top"
. Namun jalan
yang dilalui Trump tidak selalu
mulus...

kalian
 ingat depresi yang melanda dunia
di akhir tahun 1990? Pada saat itu
harga saham properti pun ikut anjlok
dengan drastis. Hingga dalam waktu
semalam, kehidupan Trump menjadi sangat
berkebalikan.

Trump yang sangat tergantung pada
bisnis propertinya ini harus menanggung
hutang sebesar 900 juta US Dollar!
Bahkan Bank Dunia sudah memprediksi
kebangkrutannya.

Beberapa temannya yang mengalami nasib
serupa berpikir bahwa inilah akhir
kehidupan mereka, hingga benar-benar
mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh
diri.

Di sini kecerdasan emosi Trump
benar-benar diuji. Bagaimana tidak,
ketika ia mengharap simpati dari mantan
istrinya, ia justru diminta memberikan
semua harta yang tersisa sebagai ganti
rugi perceraian mereka.

Orang-orang yang dianggap sebagai teman
dekatnya pun pergi meninggalkannya
begitu saja. Alasan yang sangat
mendukung bagi Trump untuk putus asa
dan menyerah pada hidup. Namun itu
tidak dilakukannya.

Trump justru memandang bahwa ini
kesempatan untuk bekerja dan mengubah
keadaan. Meski secara finansial ia
telah kehilangan segalanya, namun ada
"intangible asset"
 yang tetap
dimilikinya.

Ya, Trump memiliki
 pengalaman dan
pemahaman
 bisnis yang kuat, yang jauh
lebih berharga dari semua hartanya yang
pernah ada!

Apa yang terjadi selanjutnya?

Fantastis, enam bulan kemudian Trump
sudah berhasil membuat kesepakatan
terbesar dalam sejarah bisnisnya.

Tiga tahun berikutnya, Trump mampu
mendapat keuntungan sebesar US$3
Milliar. Ia pun berhasil menulis
kembali buku terbarunya yang diberi
judul
 "The Art of The Comeback".

Dalam bukunya ini Trump bercerita
bagaimana kebangkrutan yang menimpanya
justru menjadikannya lebih bijaksana,
kuat dan fokus daripada sebelumnya.

Bahkan ia berpikir, jika saja musibah
itu tidak terjadi, maka ia tidak akan
pernah tahu teman sejatinya dan tidak
akan menjadikannya lebih kaya dari yang
sebelumnya. Luar biasa bukan? :-)

Kecerdasan Emosi memberikan seseorang
keteguhan untuk bangkit dari kegagalan,
juga mendatangkan kekuatan pada
seseorang untuk berani menghadapi
ketakutan.

Tidak sama halnya seperti kecerdasan
otak atau IQ, kecerdasan emosi hadir
pada setiap org &
 bisa dikembangkan.

Berikut beberapa tips bagaimana cara
mengasah kecerdasan emosi:

1. Selalu hidup dengan keberanian.

    Latihan dan berani mencoba hal-hal baru
    akan memberikan beragam pengalaman dan
    membuka pikiran dengan berbagai
    kemungkinan lain dalam hidup.

2. Selalu bertanggung jawab dalam
    segala hal.

    Ini akan menjadi jalan untuk bisa
    mendapatkan kepercayaan orang lain dan
    mengendalikan kita untuk tidak mudah
    menyerah. "being accountable is being
    dependable"

3. Berani keluar dari zona nyaman.

    Mencoba keluar dari zona nyaman akan
    membuat kita bisa mengeksplorasi banyak
    hal.

4. Mengenali rasa takut dan mencoba
    untuk menghadapinya.

    Melakukan hal ini akan membangun rasa
    percaya diri dan dapat menjadi jaminan
    bahwa segala sesuatu pasti ada
    solusinya.

5. Bersikap rendah hati.

    Mau mengakui kesalahan dalam hidup
    justru dapat meningkatkan harga diri
    kita.

So, kuasailah kecerdasan emosi kalian..
jangan asal maen nyodor" obeng..hhahahahahah

Karena mengendalikan emosi merupakan
salah satu faktor penting yang bisa
mengendalikan kalian menuju sukses dan
juga menikmati warna-warni kehidupan. :-)

sumber : http://noezoneil.blogspot.com/

Selasa, 19 Maret 2013

Proses Penalaran di Pergunakan Dalam Proses Berbahasa


Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.

Metode dalam menalar
Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif.

Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.

Contoh:
Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jika dipanaskan, platina memuai.

Jika dipanaskan, logam memuai.
Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.

Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.


Metode deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.       Bagian ini membutuhkan pengembangan

Konsep dan simbol dalam penalaran
Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen.

Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis.

Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.

Syarat-syarat kebenaran dalam penalaran
Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi.
Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.

Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.

sumber : 
id.wikipedia.org/wiki/Penalaran

Senin, 28 Januari 2013

Peramalan Penjualan (jurnal 2)


BAB I

PENDAHULUAN


1.1              LATAR BELAKANG MASALAH

Berbicara   tentang   perusahaan   maka  tidak terlepas dari masalah kegiatan produksi dan promosi. Para pengusaha menginginkan perusahaannya berhasil memperoleh laba yang maximal, serta tetap bertahan. dapat bertahan bertahun-tahun serta tumbuh dan berkembang. Para pengusaha sebaiknya tidak berdasarkan pada cara kerja masa lampau yang kurang efisien, kurang ahli dan tidak profesional. Para pengusaha harus belajar dan menerima secara mendasar tentang pokok-pokok manajemen pemasaran yang baik. Dengan memenuhi syarat ini dapat diharapkan baik para pengusaha, maupun perusahaannya, dapat hidup terus serta berkembang dimasa mendatang.
Dalam rangka merebut minat pembeli / konsumen, tentu fungsi promosi akan sangat diperlukan, sebab dengan promosi maka konsumen akan mengetahui keberadaan barang yang dijual. Hampir seluruh kegiatan industri maupun perdagangan selalu mencatumkan sejumlah dana untuk kegiatan promosi dalam anggaran perusahaan tersebut. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan mencapai keuntungan maksimum.
Adapun dalam usaha untuk mengembangkan perusahaan, dalam hal ini maka
perusahaan memperluas pangsa pasarnya dan PT INTER-DELTA,Tbk telah melakukan sistem pemasaran yang baik, diantaranya melakukan : promosi, distribusi dan pelayanan. Faktor utama untuk memasarkan produk yang penting adalah promosi, sebab tanpa promosi maka banyak konsumen yang tidak mengetahui akan keberadaan barang tersebut. Promosi secara kontinue dimaksudkan untuk memaksimalkan penjualan produk pada PT INTER-DELTA,Tbk oleh karena itu penulis mengambil judul : “ KEGIATAN PROMOSI DAN PERAMALAN PENJUALAN DENGAN METODE MOVING AVERAGE DAN WEIGHT MOVING AVERAGE PADA  PT.INTER-DELTA, Tbk”.

1.2              RUANG LINGKUP MASALAH
Ruang lingkup masalah adalah menjelaskan kegiatan promosi penjualan pada
PT.INTER-DELTA, tbk. Penulis juga meramalkan penjualan tahun 2000. Data yang dipakai adalah data penjualan 1995-1999. Tekhnik peramalan yang dipakai adalah metode moving Averahe dan Weight Moving Average.

1.3              BATASAN MASALAH

Pada  penelitian   ini, penulis  membatasi  kegiatan  promosi  pada  periklanan
 ( media massa, media elektronik seperti radio dan koran ), pasang spanduk, sponsor ship, dan stiker – stiker. Peramalan dihitung dari total biaya secara keseluruhan dalam satuan rupiah yang digunakan adalah selama tahun 1995 sampai dengan 1999.
  
1.4              TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan ini , yaitu :
1.      Untuk menjelaskan kegiatan promosi penjualan pada PT INTER-DELTA,Tbk.
2.      Untuk menghitung peramalan penjualan dengan metode moving average dan weight moving average
3.      Untuk mengetahui metode peramalan yang paling tepat berdasarkan tingkat peramalan yang tepat berdasarkan tingkat kesalahan ramalan.


1.5              METODOLOGI PENELITIAN

Untuk mengetahui data yang lengkap dan konkrit dalam penyusunan
Penulisan Ilmiah ini, penulis menggunakan metode penulisan sebagai berikut :
1.      Study Kepustakaaan
Pengumpulan data dan pencarian informasi dilakukan dengan menelaah buku yang terdapat di perpustakaan, buletin, dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penulisan ini.
2.      Riset lapangan
Pengumpulan data dilakukan secara langsung dan pengamatan terjun langsung ke lapangan

BAB I  :          Pendahuluan
            Dalam bab ini penulis menguraikan mengenai latar belakang masalah, batasan masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, metodologi Penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II  :        Landasan Teori
            Dalam bab ini penulis menguraikan pengertian pemasaran, promosi, media promosi, keputusan-keputusan utama dalam periklanan, jenis-jenis periklanan, pengertian penjualan,peramalan  penjualan.

BAB III  :       Gambaran Umum mengenai PT INTER-DELTA, Tbk JAKARTA
            Dalam bab ini penulis menguraikan sejarah singkat dan struktur organisasi PT INTER-DELTA, Tbk JAKARTA.

BAB IV  :       Pembahasan
            Dalam bab ini penulis menguraikan kegiatan promosi dan penjualan, serta meramalkan penjualan di tahun 2000 serta  hambatan-hambatan dalam pelaksanaan promosi.




BAB V  :        Penutup
            Dalam bab ini penulis menguraikan kesimpulan dan saran tentang semua permasalahan yang dibahas oleh penulis dan dapat berguna bagi perusahaan, terutama dalam melaksanakan kegiatan promosi yang akan datang.


BAB II
LANDASAN TEORI
2.1              Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan pengusaha, dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan perusahaan dan mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung pada keahlian mereka di bidang pemasaran, produksi, keuangan, maupun bidang lainnya.
Pemasaran harus dapat menafsirkan kebutuhan-kebutuhan konsumen dan mengkombinasikannya data pasar seperti lokasi konsumen, jumlahnya, dan kebutuhan serta kesukaan mereka. Informasi tersebut dapat dipakai sebagai dasar untuk mengadakan pengelolaan bagi kegiatan produksi dan promosi.
Secara singkat ada 3 hal yang utama yang dijadikan pilar untuk penyangga konsep pemasaran  : Orientasi konsumen, integrasi kegiatan pemasaran dan kejelasan tujuan yang ingin dicapai. Perusahaan yang ingin mengembangkan strategi pemasaran dengan menitik beratkan pada produk saja seringkali tidak cukup perhatian untuk mengarahkan kegiatan pemasaran pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Dapat disimpulkan bahwa Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, mendistribusikan barang dan jasa kepada kelompok-kelompok pembeli.

2.2       Pengertian Promosi
            Kegiatan dari suatu perusahaan tidak hanya mencakup kegiatan produk yang bermutu saja, memberikan harga yang layak serta mengusahakan agar produk mudah diraih oleh konsumen , tetapi perusahaan perlu merancang dan menyebarkan informasi tentang keberadaannya.

            Salah satu alat untuk menghidupkan adalah promosi, karenanya dengan promosi perusahaan mempunyai kemampuan didalam mempengaruhi serta membujuk konsumen. Kebutuhan suatu kegiatan banyak ditentukan oleh usaha promosinya. Promosi dapat dikatakan merupakan salah satu alat untuk bauran pemasaran yang penting, karena melalui pemasaran ini dapat mencapai konsumen.

            Menurut Basu Swasta dan Irawan (1983,144) Promosi adalah :
“Arus informasi yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada suatu tindakan yang didapatkan pertukaran dalam pemasaran”.
Dari definisi tersebut, hakekat promosi merupakan penyebaran innformasi yang berguna untuk menciptakan kesadaran atau mempengaruhi konsumen sehingga bisa  terjadi pertukaran atau jual beli antara produsen dengan konsumen.

            Promosi diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa promosi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan permintaan barang dan jasa dipasarkan, dengan cara mempengaruhi perilaku konsumen.

2.3 Jenis – Jenis Promosi

2.3.1 Periklanan (Advertising)
                     Menurut Philip Khotler (1993,414) yaitu sebagai setiap bentuk presentasi dan promosi ide, barang dan jasa yang dibayar oleh sponsor dan bersifat tidak pribadi ( Non personal ).
                        Dari definisi tersebut dapat diartikan periklanan merupakan komunikasi massa yang bukan perorangan  dan dibayar oleh sponsor. Tujuan dari periklanan menurut Teguh Budiarto (1993,135) adalah :
Periklanan informatif ialah, yaitu periklanan yang tujuannya memberikan informasi tentang produk perusahaan misalnya tentang kemampuan, cara kerja, kualitas, harga, saluran distribusi dan sebagainya.

Periklan persuasif, yaitu periklanan yang bertujuan untuk membujuk calon konsumen atau konsumen aktual untuk melakukan pembelian atau pembelian ulang produk perusahaan.

Periklanan yang mengingat kembali, yaitu periklanan yang bertujuan untuk mengingatkan dan memilih ingatan konsumen agar tetap setia terhadapt produk perusahaan.

Media periklanan yang sering digunakan adalah sebagai berikut :
Media cetak: Koran, Majalah, Iklan, dan sebagainya
Media Elektronik : Radio,Film,Komputer dan sebagainya.
Media Outdoor : Poster,Famplet, dan sebagainya.


2.3.2 Penjualan Tatap Muka ( Personal Selling )
                     Menurut Sofjan Assauri (1992,251) personal seling adalah hubungan antara dua orang atau lebih secara bertatap muka untuk menimbulkan hubungan timbal balik dalam rangka membuat, mengubah, menggunakan atau membina hubungan komunikasi antara produsen dengan konsumen.
Dari pengertian diatas dapat diartikan bahwa personal selling merupakan alat promosi yang mensyaratkan pemasar untuk berkomunikasi secara langsung dengan konsumen.

            Keuntungan personal selling menurut Sofjan Assouri (1992,253) yaitu :
Hubungan langsung secara personal confrontasi. Dalam personal selling terjadi hubungan langsung antara penjual dengan pembeli yang menyebabkan kedua pihak dapat saling mengamati sifat,kebutuhan dan sekaligus dapat mengadakan penyesuaian secara langsung.

Hubungan akrab secara culttivatif. Personal selling dapat membentuk hubungan akrab dengan pembeli, disini penjual harus bisa mendapatkan simpati dari pembeli.

Adanya tanggapan ( respon ). Perssonal selling membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengar pembicaraan penjual dan memberikan reaksi, walaupun reaksi tersebut hanya pernyataan terima kasih.

                        Personal selling dibutuhkan dalan usaha untuk menciptakan kepercayaan, pembelian yang bersifat sekali – sekali, produk yang mempunyai nilai per unit yang tinggi, produk yang didisain sesuai dengan kebutuhan, dan penjualan dengan tukar tambah ( Sofjan Assauri, 1992,251)

2.3.3        Promosi Penjualan ( sales Promotion )
                        Menurut Philip Khotler (1993,340) Pomosi penjualan terdiri dari beragam kumpulan peralatan jangka pendek yang menarik dirancang untuk mendorong pembelian yang lebih cepat dan lebih besar akan barang dan jasa oleh pelanggan atau saluran perdagangan.

                        Maksudnya yaitu, Promosi penjualan merupakan alat promosi jangka pendek untuk merangsang  pembelian yang lebih cepat dan lebih besar akan barang dan jasa oleh konsumen maupun distributor.

Promosi penjualan dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu :
                        Promosi yang diarahkan kepada pembeli, misalnya sampel, kupon, pameran.
                        Promosi yang diarahkan kepada pembeli
                        Promosi yang diarahkan kepada pramuniaga, misalnya bonus.

2.3.4        Publisitas
Alat komunikasi yang lain adalah kegiatan relasi publik atau hubungan masyarakat untuk membina publisitas perusahaan dan produknya. Pengertian publisitas menurut Philip Khotler ( 1993,314 ) adalah rangsangan non personal demi permintaan akan sebuah produk, jasa, atau unit usaha dengan menyebarkan berita niaga mengenai produk atau jasa dimedia cetak, radio, televisi, atau pentas tanpa dibayar oleh sponsor.Tujuan publisitas menurut  Teguh  Budiarto  (1993,137 ) adalah :
                        Menciptakan kesadaran masyarakat.
                        Membina kredibilitas
                        Merangsang kegiatan penjualan dan perantara.

2.4  Pengertian Penjualan

Konsep penjualan adalah suatu pendekatan umum  yang dipakai oleh banyak perusahaan terhadap pasar, dimana dalam pemasaran, penjualan adalah sarana inti di antara kegiatan lain. Konsep penjualan pusat perhatiannya  adalah produk, prosedur atau alatnya adalah penjualan dan  promosi serta hasil akhir dari konsep penjualan tersebut  adalah mendapatkan laba melalui jumlah penjualan. Definisi menurut Susanto adalah usaha yang dilakukan oleh manusia untuk menyampaikan barang kebutuhan dengan imbalan uang menurut harga yang ditentukan.
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa penjualan hanya meliputi kegiatan penyerahan atau penyampaian barang dan ini terjadi jika produsen atau penjual telah berhasil meyakinkan konsumen untuk melakukan pertukaran atau jual beli sedangkan untuk mempengaruhi atau meyakinkan konsumen adalah dengan melakukan kegiatan promosi. Jadi penjualan akan terjadi setelah dilakukannya kegiatan promosi.

2.5  Peramalan
Peramalan adalah suatu usaha untuk meramalkan keadaan dimasa mendatang melalui pengujian keadaan di masa lalu. Esensi peramalan adalah perkiraan peristiwa-peristiwa di waktu yang akan datang.

Perhitungan Rata-rata Bergerak (moving average)
Rata-rata bergerak diperoleh melalui penjumlahan dan pencarian nilai rata-rata dari sejumlah periode terentu.



                                                                      å X
                                    MA         =    ____________________
                                                                 Jumlah periode

Keterangan      :  X      =  Jumlah data

Perhitungan rata-rata bergerak tertimbang (Weighted Moving Average)
WMA   =         (W1   x  X1)        +      (W2    x    X2)   +  (W3   x   X3)

Keterangan     :   W     =          Bobot
                           X      =          Penjualan tahun sebelumnya

Mencari tingkat toleransi kesalahan ramalan (Mean Absolute Deviation)
                        Mad     =          Penjualan   -   Ramalan

Mencari tingkat kesalahan ramalan
                     
                                                                               å  Mad                
Mencari rata-rata Mad   =       ______________
                                                       N   -    n                          

Keterangan      :   Mad    =   jumlah tingkat toleransi kesalahan ramalan               
                            N        =   banyaknya data
                            n         =   jumlah periode                                       


BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


3.1              Sejarah  Perusahaan

PT.INTER-DELTA yang berlokasi di Jalan Gaya Motor N0.2 Sunter, Jakarta Utara didirikan berdasarkan akta notaris Kartini Mulyadi S.H No.119 tanggal 15 November 1976 dengan nama PT. INTER-DELTA.  Akta pendirian ini disahkan oleh mentri kehakiman dengan surat keputusan NO.Y.A.5/17/1 tanggal 10 Januari 1977 serta diumumkan dalam berita  Negara No.40 tanggal 20 Mei 1977.
            Sejak tahun 1976, Perusahaan mengadakan perjanjian distributor deangan Eastman Kodak Company, New York, Amerika Serikat. Dimana perusahaan sebagai dfistributor tunggal dan perwakilan resmi produk Kodak di Indonesia, memperoleh hak untuk menjual, memproses dan melakukan jasa perbaikan atas peralatan fotografi, film dan kamera yang diproduksi oleh Kodak, meliputi juga jasa manajemen, program pendidikan dan latihan.
            Sejak Januari 1991, Perusahaan mengadakan perjanjian keagenan (distributor) dengan Lastra S.P.A,  Italy,  dimana perusahaan sebagai distributor tunggal memperoleh hak untuk menjual produk yang dihasilkan Lastra. Sejak tahun 1997, perjanjian tersebut tidak di perpanjang lagi.
            Sejak tanggal 3 Maret 1992, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Noritsu Koki Co, Ltd Japan, dimana Perusahaan ditunjuk untuk menjadi distributor dari produk mesin minilab dan perlengkapan fotografi merek Noritsu.
            Sejak tanggal 28 Maret 1994, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Toyo Ink Manucfacturing co, Ltd (Toyo Ink), dimana perusahaan ditunjuk untuk menjadi distributor untuk menjual barang cetakan, tinta cetak gravur dan produk lainnya yang diproduksi oleh Toyo Ink. Pada tanggal 25 Agustus 1997, berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak disetujui untuk mengakhiri ikatan kerjasama tersebut.
            Pada bulan November 1996, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT.POS INDONESIA, dimana perusahaan dapat menjual produknya di setiap Poserba atau Kantor Pos dan pelaksanaannya dilakukan oleh Poserba atau kantor Pos  tersebut yang ada diseluruh Indonesia. Setahun kemudian perjanjian tersebut berakhir.
            Pada tanggal 2 Desember 1996, Perusahaan melakukan perubahan nama menjadi PT. INTER-DELTA,Tbk. Perubahan nama ini telah mendapat persetujuan dari mentri Kehakiman RI dengan surat Keputusan No.C2-1213.HT.01.14.th.97.
            Pada bulan Oktober 1977, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan beberapa pihak untuk melaksanakan program “Kodak Call”, dimana pembeli atau pelanggan tidak perlu datang langsung ke outlet Kodak hanya untuk membeli atau mencetak film, dalam rangka meningkatkan penjualan.

3.2              KEGIATAN USAHA
Sesuai dengan Pasal 2 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan terutama menjalankan industri yang erat hubungannya dengan perfilman, termasuk pemrosesan film foto. Industri pembuatan alat-alat percetakan dan menjalankan perdagangan umum dalam bidang alat-alat perfilman, micro film, bahan-bahan kimia untuk foto. Sampai saat ini kegiatan usaha perusahaan yang utama dalam bidang perdagangan.
Perusahaan juga sebagai distributor tunggal dan perwakilan resmi produk Kodak di Indonesia, memperoleh hak untuk menjual, memproses dan melakukan jasa perbaikan atas peralatan fotografi, film, dan kamera yang diproduksi oleh Kodak.
Beberapa produk yang di pasarkan oleh PT. INTER-DELTA, Tbk  :
-          Kodak film
-          Canon Camera
-          Noritsu, mesin pencetak film
-          Kertas cetak film

3.3.          STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi pada suatu perusahaan / organisasi mempunyai arti yang sangat penting karena dengan adanya struktur organisasi  suatu perusahaan akan memperoleh suatu gambaran mengenai bagian-bagian yang ada dalam suatu perusahaan atau organisasi juga akan diketahui tanggung jawab di dalam melaksanakan tugas dan kewajiban.
Adapun untuk masing-masing tugas dan tanggung jawab dari susunan keanggotaan organisasi dibawah ini akan penulis uraikan sbb:
1.      President directur
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
-          Memimpin dan mengarahkan kegiatan perusahaan sesuai dengan tujuan, rencana                   dan kebijaksanaan perusahaan.
-          Mewakili perusahaan dalam hubungannya dengan instansi pemerintah dan masyarakat umum.
-          Menetapkan rencana jangka pendek dan jangka panjang mengenai aktivitas perusahaan
-          Menetapkan kebijaksanaan yang akan di jalankan oleh bawahannya yaitu para manajer
2.      Coorporate secretary
Tugasnya menyusun jadwal untuk pertemuan dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
3.      Electronic Data Processing Manajer
EDP bertugas membantu manajer dalam bertanggung jawab untuk seluruh perintah dan mengontrol semua aspek dari fungsi komputer, meliputi sistem analisis dan disain.
4.      legal Affairs & Koord. Security Manajer
Bertugas mengurusi pendistribusian barang-barang yang akan dipasarkan.
5.      Marketing Maanjer
Bertugas menerima laporan anggaran penjualan dan anggaran tahunan, Bersama directur utama menetapkan pemberian kredit serta potongan harga kepada langganan tertentu, membuat laporan bulanan mengenai hasil penjualan kepada directur utama.
6.      HRD
Tugasnya adalah mengurusi pengadaan karyawan untuk menempati posisi yang kosong, pengembangan karyawan, pemberian kompensasi (gaji,upah)
7.      ware house
Tugasnya menyimpan dan mengurusi stock barang didalam gudang dan mengurusi pengiriman barang ke cabang-cabang.
8.      Representatif  Sales manajer
Tugasnya membawahi kantor-kantor cabang dan melaporkan hasil penjualan cabangnya setiap bulan.
9.      Finance manajer
Tugasnya adalah mengatur lalu-lintas keuangan perusahaan, menerima laporan harian dari bagian kasir, bertanggung jawab atas keuangan perusahaan.
10.  Accounting Manajer
Bertugas membuat laporan keuangan perusahaan
11.  Asst. Credit manajer
Bertugas menyeleksi calon-calon costumer baru, memantau pembayaran pelanggan

STRUKTUR ORGANISASI
PT.INTER-DELTA, Tbk

Presiden direktur
 

                                                        presiden direktur


 

Electronik Data Processing  Manajer
 
Coorporate Secretary

 
              
 

    
Legal Affairs & Koord. Security
  Manajer
 
Warehouse
 
Representatif
Sales manajer

 
Accounting manajer
 

Finance manajer
 

HRD Manajer
 
Marketing Manajer
 
 













BAB IV

PEMBAHASAN


4.1 Kegiatan promosi PT.INTER-DELTA, Tbk
          Promosi penjualan dan periklanan merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan oleh PT.INTER-DELTA, Tbk dalam memperkenalkan produknya kepada calon konsumen. Dipilihnya kegiatan promosi penjualan dan periklanan dari sekian banyak peralatan promosi yang ada, karena pimpinan manajemen pemasaran yakin bahwa promosi uni dapat menembus pasaran dan memperkenalkan produk ini di masyarakat dan sebagai alat promosi yang paling efektif merangsang penjualan sesegera mungkin dan diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan, sehingga dapat diramalkan penjualan di tahun selanjutnya.
            Dengan alasan dan prinsip dasar diatas, PT.INTER-DELTA, Tbk menggunakan promosi penjualan dan periklanan sebagai pendorong meningkatnya penjualan Kodak fil serta Camera Canon.
            Adapun kegiatan-kegiatan promosi yang dilakukan PT.INTER-DELTA, Tbk antara lain   :
1.Periklanan
            Dalam mengenalkan produknya PT.INTER-DELTA, Tbk mengiklankan produknya dengan memakai Darwis Triadi, diharapkan para konsumen mau menggunakn Kodak film untuk kebutuhan mereka, karena seorang fotografer yang terbaikpun menggunakan Kodak film untuk mengikuti jejak Darwis Triadi untuk menggunakan Kodak film.
2. Sponsor Kuis
            Dalam memperkenalkan produknya PT.INTER-DELTA, Tbk mengadakan kerjasama denagn Indosiar sebagai sponsor utamasebuah kuis. Kuis ini bernama Bintang Pariwisata, dimana Kodak film mendominasi sebagai sponsor utama. Dan para peserta dari kuis ini bisa mengikuti kuis apabila telah melakukan cuci cetak film di outlet-outlet Kodak dan diberiakn kupon yang dikirim untuk mengikuti kuis ini.


3. Dellivery Services
            Saat ini Kodak film menempuh terobosan baru dalam merebut hati para konsumen dengan mengeluarkan jinggel “13099”. Hal ini maksudnya para konsumen apabila ingin mencuci cetak film tidak perlu keluar rumah apabila ingin mencuci cetak film, cukup menelpon 13099, maka pasukan Kodak akan berkunjung ke rumah untuk mengambil negatif film di rumah.
4. Pameran
            Guna meningkatkan pengenalan akan merk, perusahaan telah melakukan promosi dan iklan secara konsisten. Demikian juga untuk menunjang kegiatan-kegiatan tsbt perusahaan juga berpartisipasi dalam:
  • Jakarta Photo dan Video Expo
  • Jakarta Highland Gathering
  • Kegiatan Masyarakat dan Budaya Toraja
  • Sidang Umum MPR pada tanggal 8-11 Oktober 1997 dan 1-11 Maret 1998
Untuk mempertahankan pangsa pasar, maka tiap tahun perusahaan melakukan Expo di semua cabang. Tujuan dari Expo adalah untuk lebih mengenalkan kecanggihan produk Kodak, produk mesin cuci cetak, Camera Canon, serta mencari investor baru.
5. Bonus Outlet / Counter
            PT.INTER-DELTA, Tbk memasarkan produknya ke outlet Kodak film atau outlet-outlet lainnya. Dengan memberikan bonus kepada pemilik outlet memacu pemilik agar mempengaruhi konsumen untuk membeli Kodak film daripada produk lainnya. Dengan begitu pemilik outlet akan merasakan keuntungan lainnya dan mendapatkan bonus dengan target penjualan sekian dalam waktu yang cepat.

4.2 Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan promosi
            Suatu perusahaan dalam melaksanakan usahanya sedikit atau banyak pasti akan mengalami permasalahan-permasalahan yang dapat menghambat tercapainya tujuan perusahaan, bagaimanapun baiknya manajemen dan struktur organisasi yang diterapkan.
            Demikian pula yang dialami oleh PT.INTER-DELTA, Tbk dalam rangka melaksanakan usahanya, khusus dalam kegiatan promosi penjualan dalam rangka meningkatkan volume penjualan tidak terlepas dari permasalahan dan hambatan. Namun perusahaan yakin bahwa tidak ada permasalahan yang tidak dapat dipecahkan, karena hal tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapi bagi perusahaan manapun dalam mengembangkan usahanya didalam dunia bisnis.
Adapun masalah-masalah yang dihadapi perusahaan antara lain :
  1. Masalah intern
Sarana promosi yang dilakukan PT.INTER-DELTA, Tbk adalah tidak sedikitnya biaya yang harus dikeluarkan untuk periklanan dan sebagai sponsor tunggal kuis Bintang Pariwisata, dana yang dikeluarkan tidak sedikit dan kontinue, karena kuis ini hadir 2 kali 1 minngu dengan durasi 30 menit.
  1. Masalah Extern
Disamping masalah intern, juga terdapat masalah extern yang harus dihadapi perusahaan, yaitu masalah produk pesaing, dimana produk tersebut selalu mengikuti jejak promosi yang dilakukan Kodak untuk merebut pasar. Produk-produk sejenis adalah Conika film dan Fuji film.
            Dengan adanya pesaing tersebut, tentunya akan mempengaruhi hasil penjualan Kodak film, sebab para konsumen dihadapkan pada pilihan-pilihan produk sejenis. Dari produk-produk sejenis tersebut konsumen akan mencari tahu lebih banyak lagi produk mana yang memiliki kualitas dengan harga yang relatif murah. Disinilah timbul persaingan antara perusahaan-perusahaan negatif film, untuk saling mengungguli dan merebut hati para konsumen.
            Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut diatas, manajemen PT.INTER-DELTA, Tbk mengambil langkah-langkah seperti menekan biaya produksi serendah mungkin tanpa mengurangi kualitas produk.
            Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menekan harga jual. Dengan menekan harga jual diharapkan produk Kodak film tetap mampu menembus pasaran dan mendapat tempat di masyarakat. Sehingga PT.INTER-DELTA, Tbk tetap dapat memperoleh laba dan juga dapat menyediakan dana untuk kegiatan promosinya.



Tabel 4.1
Hasil penjualan bersih PT.INTER-DELTA, Tbk

Tahun
Jumlah hasil penjualan
(Dlm milyar rupiah)

Selisih

%

1995
1996
1997
1998
1999
2000

89
90,6
80,634
79,6
89,44
………

-
1,6
9,966
1,034
8,806
………

-
1,7%
11%
1,5%
12,36%
………


Untuk meramalkan penjualan tahun 2000, digunakan 2 metode :
  1. Metode Moving Average
                                                     80,634     +     90,6     +    89
            Ft 1998            =          ______________________________            =          86,744
                                                                        3


                                                    79,6     +     80,634     +     90,6
            Ft 1999            =          ____________________________    =       83,611
                                                                        3

                                                    89,44     +    79,16    +    80,634
            Ft 2000            =          _____________________________  =      83,078
                                                                        3

Mad digunakan untuk mencari tingkat toleransi kesalahan ramalan
          Mad     =          Penjualan         -           Ramalan (Ft)


  • Mad tahun 1998          =          89,44       -    83,611        =    5,829
  • Mad tahun 1997          =         79,6         -     86,74         =     7,14
                                                                                                        ----------   +
12,969

Mencari tingkat kesalahan ramalan


                                                                      åMad
Mencari rata-rata Mad                        =          _______________
                                                                        N – n


                     12,969
Mencari rata-rata Mad                        =          _______________
                                                                  5     -   3

2. Menggunakan Metode Weight Moving Average (WMA)

W1      =   50%
W2      =   30%
W3      =   20%

Ft 1998            =   (50%   x   80,634)   +   (30%   x   90,6)   +   (205   x   89)
                        =   40,317                     +        27,18              +       17,8
                        =    85,297


Ft 1999            =   (50%   x   79,6)       +   (30%   x   80,634)  +   (20%   x  90,6)
                        =   39                            +             24,1902        +    18,12
                        =   82,1102



Ft 2000            =   (50%   x   89,44)      +   (30%   x   79,6)   +   (205   x   80,364)
                        =   44,72                        +     23,88                 +   16,1268
                        =   84,7268



Mad tahun 1997          =          79,6             -      85,297                      =          5,697
Mad tahun 1998          =          89,44           -      82,1102                    =          7,3298
                                                                                                                    --------------  +
                                                                                                                         13,0268

                                               
                                                  åMad                           13,0268
Rata-rata Mad             =          __________    =          _________     =          6,5
                                                   N – n                                       5   -   3

Tabel 4.2
Hasil Peramalan PT.INTER-DELTA, Tbk

Tahun
Jumlah hasil penjualan
nyata
(Dlm milyar rupiah)

Ft MA

Ft WMA

1995

89




1996
90,6


1997
80,634


1998
79,6
86,744
85,297
1999
89,44
83,611
82,1102
2000
………
83,078
84,7268

Dari tabel di atas, dapat dilihat penurunan yang drastis di tahun 1997. hal ini disebabkan kondisi ekonomi di Indonesia yang sedang memburuk dan sangat berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Ini tercermin dari penjualan bersih yang mengalami penurunan dari 90,6 milyar rupiah pada tahun 1996, menjadi 80,634 milyar rupiah di tahun 1997, akibat menurunnya permintaan produk dan jasa fotografi dan berkurangnya kegiatan promosi yang memerlukan biaya besar. Penurunan tersebut terus berlanjut pada tahun 1998, terutama karena adanya huru-haranpada bulan mei 1998 yang mengakibatkan menurunnya permintaan produk dan jasa fotografi. Dan pada tahun 1999 penjualan meningkat karena kondisi ekonomi yang telah pulih dan daya beli masyarakat yang meningkat, serta kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan sehingga produk dapat dikenal kembali di pasaran.
            Dari perhitungan di atas, maka kesalahan ramalan terkecil adalah menggunakan metode Moving Average (MA). Jadi penjualan yang diperkirakan tahun 2000 adalah 83,078 milyar rupiah.

 
 

BAB V
PENUTUP


5.1     KESIMPULAN

            Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada bab – bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa :

1.   Promosi penjualan merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi yang dilakukan PT. INTER-DELTA,Tbk.  Dipilihnya promosi penjualan dari beberapa peralatan promosi yang ada, karena promosi penjualan dianggap sebagai alat promosi yang efektif untuk merangsang penjualan sesegera mungkin dan diharapkan dengan promosi penjualan akan dapat meningkatkan volume penjualan.  Adapun bentuk-bentuk kegiatan promosi penjualan yang dilakukan PT. INTER-DELTA,Tbk berupa ; Periklanan , Pameran, Sponsor kuis dan Bonus Outlet.  Dimana kegiatan promosi yang paling  banyak dilakukan oleh PT. INTER-DELTA,Tbk selama dari tahun 1995 sampai dengan tahun 1999 adalah Periklanan dan Bonus outlet.

2.      Karena promosi yang baik, diharapkan penjualan di tahun berikutnya akan mengalami peningkatan. Karena itu perlunya peramalan untuk menghitungpenjualan ditahun selanjutnya. Setelah dihitung peramalan penjualan menggunakan metode MA, peramalan tahun 2000 adalah 83,078 milyar rupiah. Dan peramalan penjualan menggunakan metode WMA di tahun 2000 adalah 84,7268 milyar rupiah.

3.      Dari perhitungan ramalan dengan menggunakan metode MA dan WMA, kesalahan ramalan menggunakan metode WMA sebesar 6,5134. Maka kesalahan ramalan terkecil adalah menggunakan metode Moving Average (MA) yaitu sebesar 6,4845. Jadi penjualan yang diperkirakan tahun 2000 menggunakan peramalan metode Moving Average sebesar 83,078 milyar rupiah.


5.2             SARAN – SARAN
Dengan   berpedoman  pada  kesimpulan  diatas, maka penulis memberikan  saran - saran khususnya pada PT. INTER-DELTA,Tbk dan umumnya kepada perusahaan - perusahaan lain, yang melakukan kegiatan promosi untuk meningkatkan volume penjualan atas produknya. Adapun saran – saran sebagai berikut :

1.      Manfaatkan promosi  penjualan sebaik mungkin, sebagai  salah satu sarana promosi bagi perusahaan Anda. Karena promosi penjualan telah  terbukti efektif dapat meningkatkan volume penjualan. Dimana promosi penjualan dapat diterapkan dengan cepat, sehingga akan diperoleh hasil sesegera mungkin.

2.      Promosi yang dilakukan di televisi sebaiknya ditingkatkan lagi. Karena menurut pengamatan penulis iklan-iklan di televisi umumnya jarang ditayangkan, sehingga konsumen perlu diingatkan kembali bahwa Kodak film tetap ada dan Kodak film adalah produk yang berkualitas. Serta penulis menyarankan agar Kodak film membuat inovasi-inovasi baru dalam merebut hati pelanggan. Karena menurut pengamatan, Kodak film kurang memberikan hadiah-hadiah yang disukai para konsumen yang justru sering dilakukan oleh produk pesaing.