hidup bukan hanya sekedar mengayuhkan tongkat ajaib yang dapat mewujudkan impian dan tujuan hanya sesaat ,, tetapi hidup adalah suatu perjuangan mencapai impian dan tujuan tersendiri dengan proses yang selektif..
Rabu, 11 Juni 2014
Selasa, 20 Mei 2014
agebsi kos
Pengertian Agency Cost
Biaya keagenan (agency cost) adalah
konsep ekonomi mengenai biaya pemilik (principal)
baik organisasi, perseorangan atau sekelompok orang, ketika pemilik (principal) memilih atau menyewa seorang
"agen" untuk bertindak atas namanya. Kedua belah pihak memiliki
kepentingan yang berbeda dan agen memiliki informasi lebih banyak , maka
pemilik (principal) tidak bisa secara
langsung memastikan bahwa agennya selalu bertindak dalam kepentingan yang
terbaik bagi pemilik (principal).
Penyebab konflik antara manajer dengan pemegang saham diantaranya
adalah pembuatan keputusan yang berkaitan dengan Aktivitas pencarian dana
(financing decision) dan Pembuatan keputusan yang berkaitan dengan bagaimana
dana yang diperoleh tersebut diinvestasikan.
Agency
costs dibagi menjadi 3
1. Monitoring cost
Monitoring : biaya yang timbul dan ditanggung oleh principal untuk memonitor
perilaku agen, yaitu untuk mengukur, mengamati, dan mengontrol perilaku agen.
Missal : mengurangi aliran kas bebas dengan meningkatkan hutang dan
distribusi kas ke pemegang saham melalui dividen atau pembelian kembali saham
2. Bonding cost
Biaya yang ditanggung oleh agen untuk menetapkan dan mematuhi
mekanisme yang menjamin bahwa agenakanbertindak untuk kepentingan
principal.
Misal: meningkatkan pembayarandividen dan jumlah
hutang.
3. Residual loss
Pengorbanan yang berupa berkurangnyakemakmuran principal
sebagai akibatdari perbedaan keputusan agent dankeputusan principal.
Contoh dari biaya keagenan:
- Biaya yang ditanggung oleh pemegang saham pemilik (principal), ketika manajemen perusahaan (agen) membeli perusahaan lain untuk memperluas kekuasaannya, atau menghabiskan uang pada proyek-proyek yang lebih disukai bukannya memaksimalkan nilai perusahaan.
- Masyarakat sebagai pemilih dimana berperan sebagai principal ketika seorang politisi/wakil rakyat sebagai (agen). Seringkali politisi tersebut yang lolos legislatif selalu dibantu oleh "kontributor" besar untuk kampanye mereka daripada para pemilihnya.
Sumber biaya
Biaya ini terdiri dari dua sumber utama:
- Biaya interen terkait dengan penggunaan agen (misalnya, risiko bahwa agen akan menggunakan sumber daya organisasi untuk keuntungan mereka sendiri)
- Biaya teknik yang digunakan untuk mengurangi masalah yang terkait dengan agen menggunakan informasi pertemuan lebih lanjut tentang apa yang dilakukan agen (misalnya, laporan keuangan biaya produksi) atau menggunakan mekanisme untuk menyelaraskan kepentingan agen dengan principal (misalnya kompensasi eksekutif dengan pembayaran ekuitas seperti opsi saham).
Biaya keagenan dalam tata
kelola perusahaan
Asimetri informasi yang ada antara pemegang saham dan Chief Executive Officer(CEO)
umumnya dianggap sebagai contoh klasik dari masalah principal-agent. Agen (manajer) bekerja atas namaprincipal (pemegang saham), yang tidak
mengamati tindakan, atau banyak tindakan, atau tidak menyadari dampak dari
banyak tindakan agen. Yang paling penting, bahkan jika tidak ada informasi
asimetris, desain kontrak manajer akan menjadi sangat penting untuk menjaga
hubungan antara tindakan mereka dan kepentingan pemegang saham. Asimetri
informasi memberikan kontribusi untuk masalah moral hazard dan adverse
selection.
Biaya agensi terutama timbul karena biaya kontrak dan perbedaan
kontrol, pemisahan kepemilikan dan kontrol serta tujuan manajer. Yang berbeda
(bukan maksimalisasi pemegang saham)
Pemilik perusahaan membutuhkan auditor untuk memverifikasi informasi
yang diberikan manajemen kepada pihak perusahaan. Sebaliknya, manajemen
memerlukan auditor untuk memberikan legitimasi atas kinerja yang mereka lakukan
(dalam bentuk laporan keuangan), sehingga mereka layak mendapatkan insentif
atas kinerja tersebut. Disisi lain, kreditor membutuhkan auditor untuk
memastikan bahwa uang yang mereka kucurkan untuk membiayai kegiatan perusahaan,
benar-benar digunakan sesuai dengan persetujuan yang ada, sehingga kreditor
bisa menerima bunga atas pinjaman yang diberikan.
Pengawasan atau monitoring yang dilakukan oleh pihak independen
memerlukan biaya atau monitoring cost dalam bentuk biaya audit, yang
merupakan salah satu dari agency cost (Jensen dan Meckling, 1976).
Biaya pengawasan (monitoring cost) merupakan biaya untuk mengawasi
perilaku agent apakah agent telah bertindak sesuai
kepentingan principal dengan melaporkan secara akurat semua aktivitas
yang telah ditugaskan kepada manajer.
Uraian tersebut diatas memberi makna bahwa auditor merupakan pihak
yang dianggap dapat menjembatani kepentingan pihak pemegang saham (principal)
dengan pihak manajer (agent) dalam mengelola keuangan perusahaan
(Setiawan, 2006) termasuk menilai kelayakan strategi manajemen dalam upaya
untuk mengatasi kesulitan keuangan perusahaan. Auditor independen melakukan
fungsi pengawasan atau monitoring atas pekerjaan manajer melalui sebuah sarana
yaitu laporan keuangan, sehingga auditor akan melakukan proses audit terhadap
kewajaran laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan modal dan laporan arus kas termasuk catatan atas laporan keuangan
yang kemudian akan memberikan pendapat atas pekerjaan auditnya dalam bentuk
opini audit. Auditor independen melakukan pengawasan atau monitoring karena
manajer berkeinginan untuk menyajikan laporan keuangan agar tampak lebih baik
dari kondisi senyatanya
STRUKTUR KEPEMILIKAN
Stuktur kepemilikan adalah suatu mekanisme yang dapat mengurangi
konflik antara manajemen dan pemegang saham sehingga agency costs dapat
dikurangi dengan adanya struktur kepemilikan (Faisal, 2004). Terdapat tiga
struktur kepemilikan yaitu kepemilikan pemerintah, kepemilikan terkosentrasi,
kepemilikan asing dan kepemilikan institusional.
Penjelasan Struktur Kepemilikan LPIP
Daftar Singkatan
1.BHI : Badan Hukum Indonesia
2.BHA : Badan Hukum Asing
3.LPIP : Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan
v Contoh Kepemilikan Saham BHI pada LPIP
Ilustrasi diatas menggambarkan struktur kepemilikan saham PT. LPIP
dengan penjelasan sebagai berikut:
PT. LPIP dimiliki oleh 3 (tiga) pihak yaitu BHI A, BHI B, dan BHI C,
tanpa ada keterkaitan kepemilikan antar BHI dan tanpa adakepemilikan oleh pihak
asing.
Sehingga kepemilikan maksimal untuk 1 (satu) pihak dalam PT. LPIP
adalah 51%.
v Contoh Kepemilikan Maksimal oleh 1 (satu) Pihak pada 1 (satu) LPIP
Ilustrasi A.3.1
A.3. Contoh Kepemilikan Maksimal oleh 1 (satu) Pihak pada 1 (satu)
LPIP
Ilustrasi diatas menggambarkan struktur kepemilikan PT. LPIP dengan
penjelasan sebagai berikut:
1.
Terdapat 1 (satu) pihak yaitu:
BHI A yang merupakanpemegang saham PT. LPIP (di layer 1) dan juga merupakan
pemilik PT. LPIP melalui BHI C (di layer2). Kepemilikan BHI A pada PT.LPIP
maksimal adalah 51%.
2.
Besar kepemilikan BHI A pada
PT. LPIP adalah:
BHI A = (%
kepemilikan BHI A di PT. LPIP) ditambah (% kepemilikan BHI A di BHI
C dikali % kepemilikan BHI C di PT. LPIP)
= 31% + (50% x 40%)
= 51%
Kepemilikan BHI A pada PT. LPIP adalah 51%.
3.
Total kepemilikan BHI A pada
PT. LPIP telah mencapai batas maksimal (51%), maka BHI A tidak diizinkan untuk
menambah besar kepemilikan di PT. LPIP.
4.
Perhitungan kepemilikan
maksimal 1 (satu) pihak pada 1 (satu) LPIP, berlaku juga untuk posisi pada
layerlainnya. Contohnya adalah kepemilikan BHI D di PT. LPIP sebagai berikut:
BHI D = (%
kepemilikan BHI D (layer2) di BHI A (layer1) dikali % kepemilikan BHI
A di PT. LPIP) ditambah
(% kepemilikan BHI D (layer3) di BHI A (layer2) dikali % kepemilikan BHI A
(layer2) di BHI C dikali % kepemilikan BHIC di PT. LPIP)
= (99% x 31%) + (99% x 50%x40%)
= 50%
Kepemilikan BHI D pada PT. LPIP adalah 50%.
v Contoh Kepemilikan Maksimal oleh 1 (satu) Pihak pada beberapa LPIP
Ilustrasi A.4.1 menggambarkan struktur kepemilikan PT. LPIP dengan
penjelasan sebagai berikut:
1.
Terdapat 1 (satu) pihak BHI
yaitu BHI C yang menjadipemilik di beberapa LPIP yaitu: di PT. LPIP 1 dan PT.
LPIP 2. Besar kepemilikan BHI C di seluruh LPIP maksimal adalah 51%.
2.
Besar kepemilikan BHI C di
seluruh LPIP adalah:
a.
Kepemilikan BHI C sebagai
pemegang saham PT. LPIP 1adalah: BHI C di PT. LPIP 1 = 21%
b.
Kepemilikan BHI C di PT. LPIP 2
adalah: BHI C = (% kepemilikan BHI C di BHI E) dikali (% kepemilikan BHI E di
PT. LPIP 2)= 60% x 50% = 30%
Total kepemilikan BHI C di seluruh LPIP adalah: 21% + 30% = 51%.
3.
Total kepemilikan BHI C telah
mencapai batas maksimal kepemilikan di seluruh LPIP (51%), maka BHI C tidak
diizinkan untuk menambah besar kepemilikan di PT. LPIP lainnya.
Alternatif Mengurangi Agency Cost
Ada beberapa alternatif untuk mengurangi
agency cost diantaranya adalah, pertama dengan meningkatkan kepemilikan saham
perusahaan (insider ownership) atau kepemilikan manajerial oleh manajemen dan
selain itu manajer merasakan langsung manfaat dari keputusan yang diambil dan
juga apabila ada kerugian yang timbul sebagai konsekuensi dari pengambilan
keputusan yang salah. Penambahan kepemilikan manajerial memiliki keuntungan
untuk mensejajarkan kepentingan manajemen dengan pemegang saham. Kedua, dengan
cara mengaktifkan monitoring melalui investor-investor institusional. Adanya
kepemilikan oleh institutional investor seperti perusahaan asuransi, bank,
perusahaan investasi, dan kepemilikan institusi lain akan mendorong peningkatan
pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja manajemen, karena kepemilikan
saham mewakili suatu sumber kekuasaan yang dapat digunakan untuk mendukung atau
sebaliknya terhadap keberadaan manajemen.
Struktur kepemilikan dapat dijelaskan dari
dua sudut pandang, yaitu pendekatan keagenan dan pendekatan informasi asimetri.
Menurut pendekatan keagenan, struktur kepemilikan merupakan suatu mekanisme
untuk mengurangi konflik kepentingan antara manajer dengan pemegang saham.
Pendekatan ketidakseimbangan informasi memandang mekanisme struktur kepemilikan
sebagai suatu cara untuk mengurangi ketidakseimbangan informasi antara insiders
dan outsiders melalui pengungkapan informasi di dalam pasar modal.
selesai ,
selesai ,
Langganan:
Postingan (Atom)