Kamis, 24 Februari 2011

Kios Ayam Bakar dan Soto Ayam II

Dalam menjalankan sebuah usaha diperlukan trik-trik tersendiri untuk mempertahankan usaha tersebut. Sebuah usaha juga akan bertahan apabila si pemilik toko tersebut mempunyai kepekaan tersendiri untuk membaca peluang usaha yang akan di jalaninya.


Kios Ayam Bakar dan Soto Ayam Usaha yang ada di depan kompleks DDN ini dahulu mempunyai ciri khas tersendiri. Usaha yang terletak di Pondok Kelapa ini juga mempunyai beberapa keunggulan sebab pemilik dari usaha tersebut mampu membaca peluang yang ada di sekitar lingkungan tersebut. Adapun analisis SWOT yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :

1. Strength atau Kekuatan
Menurut penulis selaku pengamat, Usaha Ayam Bakar dan Soto Ayam mempunyai kekuatan
diantara lain :
  • Mempunyai cita rasa ayam yang khas
  • Lokasi yang strategis, karena terlatak di pinggir jalan
  • Cara pelaynan yang memuaskan konsumen
  • Selalu memberikan diskon 1gelas minuman di atas pembelian Rp 50.000
  • Alat yang digunakan oleh usaha ini sangat lah berbeda dari usaha lain, karena dapat di kemas di dalam daun pisang
2. Weakness atau Kelemahan
Kelemahan yang di punyai oleh usaha tersebut adalah :
  • Karena yang terletak dipinggir jalan jadi pada saat terjadi bentrok warga kios tersebut dapat menjadi sasarannya
  • Selalu terdengar keramaian jalan, yang dapat membuat konsumen kurang nyaman
  • Karena di pinggir jalan jadi takud terkena debu
  • Pembayaran yang di lakukan hanya dapat secara tunai
  • Bagi para pengguna kendaraan, ahan parkir yang di sediakan masih terbatas

3. Opportunity atau Kesempatan
Kesempatan yang di punyai oleh usaha tersebut adalah :
  • Karena di sekitar lingkungan tersebut jarang sekali terdapat toko makanan, sehingga pemilik dapat memciptakan menu-menu baru agar konsumen mempunyai banyak pilhan
  • Apabila konsumen sudah mencintai cita rasa tersebut, pemilik pun dapat membuka cabang-cabang untuk memperluas usahanya
  • Karena sepinya pesaing aka pendapatan yang dihasilkan termasuk besar
  • Kios ini pun sasaran yang dituju tidak di targetkan aliyas dari seluruh kalangn dapat mampir dan menikmati hidangan
  • Pemilik berpeluang membuka main menu untuk anak sekolah seperti goreng-gorengan, makanan kecil
4. Treatment atau Ancaman
Ancman yang di dapat dari usaha ini adalah :
  • Berwaspada pada kecelakaan yang terjadi karena letaknya di tepi jalan
  • Karena keterbatasan lahan parkir kemacetan dapat terjadi apabila kios ini sedang ramai akan pengunjung
  • Karena tidak menetukan segmentasi konsumen maka pemilik harus dapat menerima komplain yang pedas dari konsumen kelas atas

Senin, 21 Februari 2011

PENDAPATAN NASIONAL

SIKLUS ALIRAN PENDAPATAN

Siklus Aliran Pendapatan (Circular Flow) dan Interaksi Antarpasar

1. Siklus Aliran Pendapatan (Circular Flow)

Siklus aliran pendapatan (circular flow) seperti ditunjukan oleh diagram 2.1 adalah sebuah model yang menggambarkan bagaimana interaksi para pelaku ekonomi menghasilkan pendapatn yang digunakan sebagai pengeluaran dalam upaya memaksimalkan nilai kegunaan masing-masing pelaku ekonomi.

· Model circular flow membagi perekonomian menjadi empat sektor:

a. Sektor Rumah Tangga (householde sector)

Sektor luar negeri yang terdiri atas sekumpulan individu yang dianggap homogen dan identik.

b. Sektor Perusahaan (Firms Sector)

Sektor perusahaan yang terdiri atas sekumpulan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa.

c. Sektor Pemerintah (Goverment Sector)

Sektor pemerintah yang memiliki kewenangan politik untuk mengatur kegiatan masyarakat dan perusahaan.

d. Sektor Luar Negri (Foreign Sector )

Sektor luar negeri yaitu sektor perekonomian dunia, dimana perekonomian melakukan transaksi ekspor-impor.

2. Tiga Pasar Utama (Three Basic Markets)

Uraian di atas berdasarkan asumsi bahwa tingkat harga ditentukan lewat mekanisme pasar. Untuk analisis ekonomi makro, pasar-pasar yang begitu banyak di kelompokan menjadi tiga pasar utama(three basic markets) :

a) Pasar Barang dan Jasa (Goods and Services Market)

Pasar barang dan jasa adalah interaksi antara penawaran dan permintaan barang dan juga jasa. Penawaran umumnya dilakukan oleh perusahaan yang memproduksi produk dalam bentuk barang maupun jasa sedangkan permintaan umumnya berasal dari pemerintah dan juga dari sektor rumah tangga.

b) Pasar Tenaga Kerja (Labour Market)

Pasar tenaga kerja adalah interaksi antara permintaan dan penawaran tenaga kerja. Penawaran tenaga kerja pada perekonomian tertutup dilakukan oleh rumah tangga, sedangkan pada perekonomian terbuka penawaran tenaga kerja dapat berasal dari asing atau luar negri. Permintaan tenaga kerja berasal dari sektor pemerintah dan sektor perusahaan.

c) Pasar Uang dan Modal (Money and Capital Market)

Pasar uang dan modal adalah interaksi antara permintaan serta penawaran uang dalam arti hak penggunaan uang di mana yang membutuhkan uang adalah pihak yang akan mengelola dana yang didapat untuk menghasilkan lebih banyak keuntungan. Pihak yang menawarkan uang dan modal adalah pihak yang rela menunda penggunaan uang untuk mendapatkan keuntungan dari dana yang dikeluarkannya untuk dikelola.

METODE-METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Ada tiga cara perhitungan pendapatan nasional yaitu metode output, metode pendapatan, dan metode pengeluaran. Masing-masing metode melihat pendapatan nasional dari sudut pandang yang berbeda, tetapi hasilnya saling melengkapi.

· Metode Output atau Metode Produksi

Menurut metode ini, PDB adalah total output yang dihasikan oleh suatu perekonomian. Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan nilai produksi yang dihasilakan oleh sektor-sektor produktif.

Di Indonesia sektor-sektor produktif terdiri dari :


· Pertanian

· Pertambangan dan Penggalian

· Industri Pengolahan

· Listrik, Gas dan Air Bersih

· Bangunan

· Peragangan, Restoran dan Hotel

· Pengangkutan dan Transportasi

· Keuangan Persewaan Bangunan dan Jasa Perusahaan

· Jasa-jasa

Secara sistematis metode produksi apat di tuliskan dalam persamaan sebagai berikut :

Y = ∑ PQn.Q1n

Y = PQ1.Q1 + PQ2.Q2 + PQ3.Q3 + ... + PQ9.Q9

Dimana :

PQn = Harga dari produk sektor “n”

Q1, Q2, Q3 = Jumlah produk dari masing-masing sektor

Untuk menghindari terjadinya perhitungan ganda dalam metode ini maka yang dilakukan adalah hanya untuk menjumlahkan nilai tambah dari masing-masing sektor produksi tersebut atau menjumlahkan nilai akhir tersebut dari hasil produksi tersebut sehingga dapat di tulis secara sistematis :

Y = ∑ NTB1-9 = NTB1 + NTB2 + NTB3 + ... + NTB9

Dapat di contohkan sebagai berikut :

Menghitung nilai tambah bruto tebu /kg dijual Rp 2.500,- dan tebu tersebut 2,5kg di olah menjadi gula/kg di jual Rp 4.000,-. Gula/kg diolah menjadi gulali dan dijual Rp 6.000,-. Berdasarkan informasi tersebut maka besarnya nilai tambah bruto dari kegiatan menjual sejak tebu menjadi gulali adalah

= Rp 2.500 + (Rp 4.000 – Rp 2.5000) + (Rp 6.000 – Rp 4.000)

= Rp 2.500 + Rp 1.500 + Rp 2.000

= Rp 6.000

· Metode Pendapatan

Metode pendapatan memandang, nilai output perekonomian sebagai nilai total balas jasa atas faktor produksi yang di gunakan dalam proses produksi dalam kata lain metode pendapatan digunakan untuk untuk menjumlahkan semua pendapatan dari faktor-faktor produksi.

Maka dapat di tuliskan dalam persamaan :

Y = Yw + Yi + Yr + Yp

Dimana :


w = wages atau pendapatan

i = investasi

r = rent atau sewa

p = profit atau keuntungan

Biasanya hasil dari perhitungan diatas dapat disebut Pendapatan Nasional (PN) atau National Income (NI).

· Metode Pengeluaran

Menurut metode pengeluaran, nilai PDB merupakan nilai total pengeluaran dalam perekonomian selain periode tertentu.

Metode pengeluaran digunakan untuk menghitung pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan semua pengeluaran baik yang dapat di tuliskan dengan cara :

Y = EA = C + I + G + (X-M)

Dimana :

EA = Agregat Expanaliture

c = rumah tangga konsumen

i = rumah tangga produsen

g = rumah tangga pemerintah

x-m = expor netto

Hasil perhitungan dengan menggunakan metode pendekatan pengeluaran, sering dinamakan PNB/GNP.

PENGERTIAN DASAR MENGENAI PERHITUNGAN AGRETATIF

Tujuan perhitungan output maupun pengeluaran dan ukuran-ukuran agregatif lainnya adalah untuk menganalisis dan menentukan kebijakan ekonomi guna memperbaiki/ meningkatkan kemakmuran/ kesejahteraan rakyat.

Beberapa pengertian yang harus dipelajari berkaityan dengan hal tersebut adalah :

1. Produk Domestik Bruto

Produk domestik bruto menghitung hasil produksi suatu perekonomian tanpa memperhatikan siapa pemilik faktor produksi tersebut.

2. Produk Nasional Bruto

PNB adalah nilai produksi yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi milik perekonomian.

3. Produk Nasional Neto

untuk memproduksi barang dan jasa dibutuhkan barang modal.

4. Pendapatan Nasional

merupakan balas jasa atas seluruh produksi yang digunakan.

5. Pendapatan Personal

bagian pendapatan nasional yang merupakan hak individudalam perekonomian sebagai balas jasa keikutsertaan mereka dalam proses produksi.

6. Pendapatan Personal Disposabel

pendapatn personal yang dapat dipakai oleh individu, baik untuk membiayai konsumsinya maupun untuk di tabung.

PDB HARGA BERLAKU DAN HARGA KONSTAN

Nilai PDB (Produk Domestik Bruto) adalah nilai barang atau jasa yang diproduksi oleh suatu negara dalam suatu periode tertentu yang menjumlahkan semua hasil dari warganegara yang bersangkutan termasuk juga di dalamnya pendapatan atas aset asing.

PDB merupakan salah satu metode untuk menghitung pendapatan nasional. PDB diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun). PDB berbeda dari produk nasional bruto karena memasukkan pendapatan faktor produksi dari luar negeri yang bekerja di negara tersebut.

MANFAAT DAN KETERBATASAN PERHITUNGAN PDB

Manfaat dan keterbatasan perhitungan PDB dibagi menjadi empat :

· Perhitunga PDB dan Analisis Kemakmuran yaitu memberikan gambaran ringkas tentang tingkat kemakmuran suatu Negara, dengan cara membaginya dengan jumlah penduduk.

· Perhitungan PDB dan masalah kesejahteraan sosial disunakan menganalisis tingkat kesejahteraan sosial suatu masyarakat. Umumnya ukuran tingkat kesejahteraan yang dipakai adalah tingkat pendidikan, keehatan dan gizi, kebebasan memilih pekerjaan dan jaminan masa depan yang lebih baik.

· PDB per kapita dan masalah produktivitas yaitu angka PDB per kapita dapat mencerminkan tingkat produktivitas suatu Negara. Untuk memperoleh perbandingan produktivitas antarnegara ada bebrapa hal yang perlu dipertimbangkan yaitu jumlah dan komposisi penduduk, jumlah dan struktur kesempatan kerja, factor-faktor nonekonomi.

· Perhitungan Pdb dan kegiatan-kegiatan ekonomi tak tercatat yaitu angka statistic PDB Indonesia yang dilaporkan oleh Badan Pusat statistic hanya mencatat kegiatan-kegiatan ekonomi formal.

DISTRIBUSI PENDAPATAN

Distribusi pendapatan mempunyai beberapa pokok ukuran distribusi pendapatan. Adapun ukuran-ukuran pokok dalam distribusi pendapatan adalah didtribusi ukuran dan distribusi fungsional. Distribusi ukuran adalah ukuran besar atau kecilnya bagian pendapatan yang dapat diterima oleh masing-masing orang dan distribusi fungsional yang lebih sering dikenal dengan kepemilikan faktor-faktor produksi.

Dalam distribusi pendapatan ada beberapa konsep dasar yang harus di pelajari, antara lain :

1. Distribusi Ukuran

Distribusi ukuran merupakan ukuran yang paling sering digunakan oleh para ekonom. Ukuran ini secara langsung menghitung jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap individu atau rumah tangga tanpa memperdulikan sumbernya.

2. Kurva Lorenz

Kurva Lorenz menunjukkan hubungan kuantitatif aktual antara persentase penerima pendapatan dengan persentase pendapatan total yang benar-benar mereka terima selama, misalnya, satu tahun.

3. Koefisien Gini atau Ukuran Ketimpangan Agregat

Koefisien Gini adalah ukuran ketimpangan agregat yang angkanya berkisar antara nol (pemerataan sempurna) hingga satu (ketimpangan sempurna).

DISTRIBUSI KEKAYAAN

Distribusi kekayaan adalah proses pembagian kekayaan yang ada di suatu wilayah agar tidak menumpuk pada golongan tertentu, tetapi bisa dirasakan oleh semua golongan.

Macam-macam jenis distribusi kekayaan antara lain:

Tangible Assets meliputi rumah, mobil, tanah, dan berbagai bentuk barang tahan lama lainnya.

Financial Assets meliputi uang tunai, tabungan, dan berbagai bentuk surat berharga

Jumat, 18 Februari 2011

Rangkuman Ekonomi Makro

Silahkan unduh di bawah ini :
Ekonomi Makro

Kamis, 17 Februari 2011

Anaisi Usaha

Kios Ayam Bakar dan Soto Ayam

Ada sebuah usaha kecil yang terletak di Jakarta Timur tepatnya berada di daerah Pondok Kelapa.
Usaha tersebut bergerak di bidang food, pemilik tersebut menjual atau menghidangkan menu-menu handalannya antara lain ayam bakar dan soto ayam. Selain pemilik menjual makanan ia juga menyediakan minuman antara lain aneka jus dan soft drink. Usaha tersebut berdiri sejak Juli 2010 hingga sekarang.

Dulu usaha tersebut terkenal dengan ciri khas dari ayam barnya dan ciri dari kuah soto yang di hidangkan pelayanan yang di suguhkan juga sangat cepat jadin konsumen tak perlu untuk berlama-lama menyantap makanan yang dipesannya. akan tetapi akhir-akhir ini usaha yang dijalankan oleh si pemilik kian hari kian sepi bahkan suatu hari kios toko tersebut tak ada pengunjung satupun untuk membeli satu porsi. Mengapa demikian ? Apakah kios ayam bakar tersebut mengalami kendala ?

Menurut penulis yang melihat dai kacamata konsumen, ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada kios tersebut.
Adapun kelebihan yang di miliki kios ayam bakar tesebut adalah :
  1. Lokasi yang disunaka sudah strategis, karena terletak di pinggir jalan, berada di daerah permukiman penduduk dan dekat dengan sekolah-sekolah
  2. Cita rasa yang jarang dimiliki oleh ayam bakar lainnya, karena di ayam tersebut terdapat rasa manis, asam dan gurih yang mudah melekat pada hati konsumen
Dan kekurangan yang terdapat pada kios ayam tersebut adalah :
  1. Pelayanan yang kian hari kurang memuaskan konsumen. Seperti lama dalam menghidangkan makannya. Hal tersebut dapat di karenakan kekurangan tenaga kerja
  2. Cita rasa yang kian hari semakin beda dengan hidangan pada awalnya. Dapat dikatakan pemilik usaha tersebut mengurangi jumlah takaran bumbu yang digunakan
  3. Akibat dari kekurangan tenaga kerja, pemilik usaha tersebut haris cepat melayani konsumen dan berakibat ayam yang di bakar kurang matang sehingga konsumen kurang menikmati ayam bakar tersebut
Dari pengamatan panulis mengenai pernyataan di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa faktor-faktor yang membuat kios ayam tersebut sepi adalah pelayanan yang menurun kian hari, menurunnya cita rasa yang khas sehingga konsumen kehilangan cita rasa yang dulu dicintainya dan akibat dari kekurangn tenaga kerja ayam yang di bakar jadi kurang matang karena pemilik harus bergerak cepat dalam melayani konsumen.

Saran yang dapat di berikan penulis "Janganlah merubah apapun yang sudah cintai konsumen yang menjadi cirikhas dari usaha yang anda jalankan, dan anda sebagai pemilik usaha anda boleh untuk meningkatkan pelayanan purna jual anda".
SELAMAT BERJUANG